"Jangan bilang lo suka sama tuh bocah?! "
Dia mengangguk. "Iya, gue suka sama Reina. "
"Anjing! Mending lo pergi deh dari sini! "
"Lah kenapa? Gue tertarik aja sama dia, dan gue juga pengen dia menjauh dari cowo itu. "
Salah satu perempuan disitu menghela napas berat lalu menatap laki-laki didepan nya dengan datar. "Lo bukan tandingan Rexy, lo cuma anak baru yang nggak tahu apa-apa tentang ini. Mending lo mundur. "
"Emang dia siapa sih? Kalian takut? "
"Huft, yaudah kalau lo mau ikut. Tapi lo bakal tanggung akibat nya. "
Dia kembali mengangguk. "Mendapatkan seseorang yang kita sukai akan mendapatkan cobaan yang berat bukan? Tapi gua anggap itu perjuangan pertama gue. "
"Gue bakal bilang sesuatu tentang mereka. Tapi jangan coba-coba lo beberin ini semua keorang lain, terutama cewe yang lo sukain atau orang terdekat lo gitu. "
"Okelah. Jadi gimana rencana nya? Gue nggak sabar nih"
"Lo turutin aja apa kata gue. Lo bakal paham nanti. "
Dia mengangguk sambil tersenyum miring. "Aku pastikan kamu menjadi milikku, Reina. "
◆◆◆
"Rena!" pekik Rexy sambil memegang bahu Rena
Rena langsung menepis nya kasar, wajah nya tidak mau menatap Rexy yang sedikit frustasi karna nya. Ia dilanda amarah nya karna melihat kejadian tadi. "Awas, Al"
"Kamu mau kemana? "
"Mau ketoko buku, udah minggir sana"
"Aku antar ya? "
"Nggak, aku bisa naik ojek online."
Baru saja Rena ingin melayangkan protes nya, tiba-tiba Rexy mencium tepat disudut bibir nya. Mendapat perlakuan tiba-tiba dari Rexy, seketika Rena mematung, pipi nya memanas dan jantung nya berdetak tak karuan. Sial! Rexy bisa saja membuat nya seperti ini hanya karna sebuah ciuman? Huaaaa jadi nggak kuat!
"Nggak ada penolakan! "
Rena menggembungkan pipi nya dengan bibir cemberut. "Yaudahlah nggak jadi pergi."
"Kenapa? Katanya mau ketoko buku"
"Udah nggak mood. "
"Emang bisa ya? "
"Tau ah!" Karna malas dengan pertanyaan Rexy yang bodoh dan tidak peka, ia harus jalan kearah gerbang sekolah yang terlihat sepi.
"Kamu kenapa sih Ren? Dari tadi menghindar dari aku? Aku punya salah apa sama kamu? Bilang dong jangan kayak anak kecil? "
Rena tak tahan dengan ucapan Rexy yang menusuk dihati nya tiba-tiba setetes air mata kluar dan hal itu yang membuat Rexy terkejut. "Kamu nangis? "
"Hikssss.... "
Dengan cepat ia merengkuh tubuh Rena untuk menenangkan nya. Ah gadis didepan nya ini sangat cengeng, padahal Rexy berkata baik-baik dan tidak membentak nya tetapi langsung menangis. Dasar sifat perempuan memang sulit ditebak.
"Syuttt, kamu kenapa hm? Cerita dong, jangan kayak gini"
"Hiksss... Maksud kamu apa? Hiksss ngedeketin Ka Bianca... Hikss! "
"Bianca? Kamu lihat? "
Rena menatap Rexy dengan tajam walaupun masih ada sisa air mata nya. Dia tersenyum sinis. "Kenapa kalau aku lihat? Kamu takut? "
"Nggak cuma—
"Apa! Mau ngeles? Aku tahu Ka Bianca cantik, bodynya bagus. Nggak kayak aku yang seperti ini adanya, tapi nggak seharus nya kamu kayak gitu dibelakang aku, kalau kamu emang udah bosan sama aku. Yaudah kit—
Mata Rena terbelalak, Rexy mencium bibir nya dengan sedikit melumat nya kasar. Shit! Kata-kata Rena membuat nya marah. Rena berontak pada Rexy dengan tangan yang memukul dada bidang nya tetapi dengan gesit Rexy menangkap tangan itu dan menggenggam nya dengan satu tangan nya.
"Mmpptt... Lepas hikss... "
Dengan perasaan tak rela, Rexy melepas tautan bibir nya lalu menatap bibir Rena bengkak karna ulah nya dengan sedikit tersenyum puas.
"Maksud kamu apa hikss cium aku kayak tadi... Nggak bisa napas hikss... "
"Aku minta maaaf, Kamu juga sih bikin aku marah... Kalau ada masalah itu bilang, jangan kayak gini. Aku jadi bingung. "
Rena menarik napas nya pelan menghilangkan sisa tangis nya. "Kenapa kamu deketin dia? Padahal kamu sendiri kan bikin peringatan buat dia tapi apa? Hiksss... kamu malah nolongin dia, padahal itu cuma akal-akalan dia aja. "
"Iya, maafin aku udah bikin kamu marah kayak gini. "
"Kamu cemburu lihat aku sama dia?" Seketika Rena gelagapan lalu dengan cepat ia memalingkan wajah nya. "Nggak, ngapain aku cemburu. Seharusnya kamu aja yang nyadar diri, udah punya pacar juga, masih aja ganjen sama cewe lain. "Alibi Rena sinis
"Masa sih kamu nggak cemburu? "
"Nggak penting juga cemburu-in kamu sama dia. Kalau kamu emang udah bosen sama aku, yaudah kit--
Cup
"Jangan dilanjutin! "
"Yah aku kira kamu cemburu, harus nya tadi deketin dia lagi biar kamu cemburu sama aku. "
"Pengen banget sih aku cemburu "
"Iya lah. Kalau kamu cemburu sama aku, tandanya kamu sayang sama aku, nggak mau kehilangan aku. "
Rena memiringkan sedikit kepala nya menatap Rexy lebih dalam. "Owh gitu ya... Tapi aku nggak mau cemburu, jadi.. Gimana dong? "
"Nggak yakin aku, kalau kamu nggak cemburu. Trus tadi kenapa marah-marah nggak jelas? "
"Lagi badmood aja. "
Tiba-tiba ide jahil muncul dibenak Rexy, ia tersenyum miring. Rena sedang memainkan ponsnya tidak menyadari jika Rexy mempunyai rencana yang Bagus untuknya karna tadi.
"Bi, sini woy! "Teriak Rexy yang membuat Rena tersentak kaget hingga tak sengaja membuat ponselnya jatuh tapi untung saja ditangkap duluan olehnya.
"Maksud kamu apaan sih Al? Jangan teriak dideket telinga aku dong, telinga aku sakit apalagi denger nama 'Bi' itu!"
"Cieee cemburu ya? "
"Nggak cuma bilangin, kalau teriak jangan dideket telinga orang, bisa? "
Rexy menggeleng polos. "Nggak"
"Terserah. "Karna malas terlalu lama berdekatan dengan Rexy, akhir nya Rena berjalan meninggalkan Rexy yang berteriak memanggil nama 'Bi'. Ah Rena yakin jika nama yang disebut oleh Rexy adalah Bianca. Huft Sabar, sabar.
"Eh Ren mau kemana? Sini aja sama Bi.. "
"Bodoamat. "Gumam nya
"Bi! "
Lama-kelamaan kesabaran Rena sudah habis karna Rexy terus memanggil nama 'Bi' seprti orng gila. Ia lalu membalikkan badan nya menatap Rexy tajam.
"Kamu pengen aku cemburu, Alan? "
"Iya, itu tandanya kamu sayang sama aku "
"Jangan sebut nama itu lagi, kalau kamu sebut nama itu lagi... Aku mundur. "
"Maksud kamu apa?! "
◆◆◆SORRY KLO ADA TYPO NYA.
VOMENT KUYYY!!!!
KAMU SEDANG MEMBACA
My Boyfriend Is Psychopath [END]
Mystery / Thriller[DILARANG PLAGIAT!!!] [Warning!! Mengandung unsur kekerasan dan kata-kata kasar] Kisah seorang gadis yang terjebak dengan seorang psychopath, bahkan diri nya diklaim sebagai pacar nya, miliknya dan selamanya akan menjadi miliknya. Possessive bukan...