49. MBIP [FIRASAT]

11.9K 1K 32
                                    

Halooo masih adakah yang nunggu cerita MBIP upadte?

Btw aku udah ganti cover lho. 😂. Karna ada sebagian readers yg ngeluh karna cover nya terlalu seram. So, yudh aku ganti. Niatnya juga aku mau ganti, tapi males ngeditnya. Wkwk

Makasih yang udah dukung cerita MBIP sampe 100k viewers lebih. gk nyangka juga sih pembacanya sampe segitu. Ini semua juga karna dukungan dari kalian.

Boleh gk kalo aku minta 100 vote per chapter? Masa pembacanya aja bisa 100k, votenya gk nyampe segitu juga wkwkw.
Klo bisa tembus 100 vote, aku bakal double update.

***

"Astaga!"

Rexy mengacak rambutnya frustasi karna sedari tadi Rena tidak mengangkat telponnya. Perasaannya mulai tak karuan, tidak biasanya Rena tidak mengangkat telponnya. Apakah gadis itu masih marah padanya?

Sudah dua puluh kali lebih dia menelpon Rena bahkan hari sudah mau malam tapi gadis itu masih belum mengangkat juga. Rexy menutup matanya sejenak menahan amarah yang membeludak didalam dirinya. Satu-satu cara agar hatinya tenang adalah menemui gadis itu. Ya mungkin saja dia harus menghukumnya sedikit agar gadis itu jera, agar gadis itu tau seberapa khawatirnya dia karna Rena tidak mengangkat telponnya.

Rexy mengambil kunci motor yang berada dinakasnya dan bersiap untuk pergi kerumah Rena secara diam-diam. Tidak mungkin juga'kan dia menemui Rena lewat pintu depan. Bisa saja dia dimarahi oleh bunda Rena karna menemui dimalam hari.

Sial, gadis itu selalu saja membuatnya khawatir karna tidak mengangkat telponnya.

Rindu, ya Rexy akui bahwa dia merindukan gadis itu setiap detiknya. Namun dia tidak mengakui secara terang-terangan karna gengsi yang tinggi. Laki-laki seperti Rexy tidak pernah berdekatan dengan perempuan sebelumnya jadi maklum saja kalau dia tidak mengakui secara terang-terangan bahwa dia merindukan gadisnya. Bisa-bisa harga dirinya turun. Tetapi semenjak dia bertemu dengan Rena, entah kenapa hatinya berdebar sangat kencang seolah dirinya tertarik dengan gadis itu. Padahal baru saja bertemu, seolah ada magnet di dirinya pada Rena.

"Oh shit!"

Ada seseorang dengan nomor tidak dikenal sedang menelponnya. Rexy mengerang kesal, ada saja halangan saat ingin bertemu dengan Rena.  Dengan perasaan kesal dia mematikan telpon tersebut dan kembali melangkahkan kakinya untuk pergi kerumah Rena.

Baru beberapa langkah, hp itu kembali bergetar seperti ada yang menelpon. Dan ternyata dengan nomor yang sama. Sial, Rexy mulai emosi dengan si penelpon itu. Dengan kesal dia mengangkatnya.

"Shit! Lo siapa?"

"Akhirnya kau mengangkat telpon dariku Rexy!"

Dahi Rexy mengernyit, sepertinya suara ini tidak asing baginya dan juga cara bicaranya. Sepertinya Rexy mengenal si penelpon ini.

"Aku Dave, Rexy. Aku yang menelpon mu tadi, dan maaf jika aku menganggu mu. "

Memang sangat menganggu bodoh!

"Ya Dave, ada apa menelpon ku malam-malam?"

"Ah tidak aku hanya mencoba menghubungi mu saja, aku meminta nomor mu dari Alex agar bisa mendapatkan nomormu. Dan maaf jika aku menganggu mu malam-malam tapi sungguh aku tidak berniat untuk menerror mu dengan menelponmu dimalam hari. "

My Boyfriend Is Psychopath [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang