11. MBIP [KERIBUTAN]

47.8K 3.2K 124
                                    

"Aku duluan kekelas ya, Alan. " mohon Rena dengan tatapan melasnya tapi tak mampu membuat Rexy luluh, ia tetep kekeuh untuk pergi bersamanya.

"Kenapa? Kamu takut dengan mereka? "

Rena menggeleng. "Nggak cuma pengen sendiri aja. "

"Trus kenapa ngelarang aku jalan bareng kamu? Kamu punya cowo lain, hm? "

Sontak Rena menggeleng gelagapan. "Nggak kok Al, cuma--

"Nggak ada bantahan! Mau Jalan bareng sama aku atau mau aku colok mata mereka satu persatu! "Ancam Rexy dengan sedikit meremas tangan Rena.

Ia menghela napas pelan. "Yaudah terserah kamu. "

"Good girl. "

Rena hanya pasrah saat Rexy menarik tangan nya agar ia bisa bergandengan dengan. Sebenarnya Rena risih dengan tatapan mereka layak nya hewan buas yang ingin memangsa korban nya. Aish menyebalkan sekali, kenapa juga mereka peduli dengan hubungan ini? Segitu penting kah jika mereka mengetahui hubungan ini?

"Hei, jangan menunduk. Tegakkan lah wajah mu nanti mahkota mu jatuh. "

Sial! Gombalan Rexy begitu receh sehingga membuat pipi nya memerah. Huaaa pagi-pagi udah dikasih gombalan saja, bikin anak orang baper mulu nanti Rena minta tanggung jawab saja lah pada Rexy. Bukan nya dikasih sarapan ini malah gombalan receh, dasar Rexy ini!.

Perlahan kepala Rena ditegakkan kan walaupun tatapan nya masih agak takut tapi ia harus mencoba nya. Benar kata Rexy, jadilah wanita pemberani agar mereka tunduk padamu karna keberanian mu, jika kita takut maka mereka akan semakin gencar merendahkan atau mengolok-olokkan kita. Kata-kata itu masih tergiang dikepala Rena, ia masih mengingat nya.

"Rexy sayang! "Teriak Bianca dengan membawa dayang-dayang nya dibelakang.

Mata Rena melotot kearah Bianca, dialah Kakak Kelas yang pertama kali membully nya, ia juga masih takut dengannya. Namun ia harus berani, karna ada Rexy yang akan selalu melindunginya.

"Kenapa chatan aku nggak pernah dibales? Pasti karna perempuan pindahan itukan?! Iyakan? "

Tatapan Bianca beralih kearah Rena dengan tatapan tajam dan membenci. Sontak Rena pun mundur perlahan tapi cengkraman keras pada tangan Rexy lebih kuat, mau tak mau Rena harus berhadapan dengan Kakak Kelas ini.

"Lo lagi lo lagi! Udah punya nyali lo muncul dihadapan gue! "Bentak Bianca dengan langkah maju dengan tangan yang siap menjambak rambut Rena.

"Singkirin tangan busuk lo, Bi! "

"Apa sih Rexy! Tangan aku tuh mulus, nggak burik kayak dia. Dan kamu masih aja deketan sama bocah pindahan ini! Kamu dipelet ya? "Tuduh Bianca

Tangan Rexy terkepal, sial! Sisi psychopath Rexy kembali muncul. Ucapan Bianca memancing amarah nya, sontak ia mencekal tangan Bianca dan langsung diputarkan kebelakang sehingga Bianca berteriak kesakitan, dan teriakkan itulah yang mengundang para murid untuk berkumpul melihat kejadian itu.

"Argh! Sakit Rexy! Lepasin ihh! "

"Jaga ucapan lo Bi, dia cewek gue. Kalau sampai gua lihat cewek gua dibully lagi, bukan hanya tangan lo yang patah tapi semua tulang yang ada ditubuh lo, bakal gue patahin! "Ancam Rexy dengan suara dingin nya.

Wajah Bianca pucat, tubuh nya bergetar mendengar setiap kata dari bibir Rexy, dengan paksaan ia mengangguk. "Lepasin tangan gue dulu,"

Dengan sekali hentakkan Rexy mendorong tubuh Bianca hingga jatuh terjerembab, membuat para murid bergidik ngeri melihat nya. "Argh!! "

"Gue ingetin lagi sama kalian, jangan gangguin cewek gue lagi! Luka ini belum seberapa dibandingkan bullyan kalian terhadap cewek gue!"

"Dan buat lo Bianca, ini peringatan terakhir buat lo. "

Suasana hening, sepi dengan Aura yang mencekam. Semua murid yang melihat nya hanya bisa meneguk saliva nya susah payah, Rexy bukan lah tandingan mereka.

Rena melihat aksi Rexy yang nekat membuat nya bergidik ngeri, padahal sudah sering kali ia melihat kemarahan itu, tetapi berbeda dengan yang ini, Rexy malah terlihat lebih menyeramkan dari biasa nya.

Lamunan Rena tersadar karna ada tangan yang menarik nya pergi dari koridor itu, Rena hanya mengikuti langkah Rexy yang besar. Ah kemungkinan Rexy masih marah atas kejadian itu namun ia menahan nya agar tidak melukai Rena.

"Aku tahu, kamu masih takutkan melihat kejadian tadi? "Tanya Rexy tanpa menatap Rena.

Rena menggeleng. "Nggak cuma sedikit ngeri aja. "

"Sama aja. "

"Hehe. "

Kringgg

"Udah bel, masuk sana. Belajar yang pinter. "

"Trus kamu mau kemana? "Jawab Rena yang masih mencekal tangan Rexy

"Nggak perlu tahu, udah sana nanti dihukum lho. "

Rena mengangguk lalu masuk kekelas yang terlihat hening, dan sepi. Mungkin mereka semakin takut dengan Rena, kejadian dikoridor membuat mereka memilih diam dan tidak menyapa Rena daripada terkena masalah hanya karena ingin menyapa nya.

"Ca, sepi bangat nih kelas. " tanya Rena yang duduk disebelah Ica

Ica menggeleng. "Nggak tahu. "

"Ca, kem-

"Pagi anak-anak! Kembali lagi dengan pelajaran ibu dimateri ini. Sebelum kita belajar, ibu akan memperkenalkan kan murid baru dikelas ini. "

"Hah? Murid baru?! Aaaa gue ketinggalan berita anjir. "

"Asikkk, semoga cogan. "

"Ck, kenapa gk bilang sih! Harus nya gue bawa make up tadi, barang kali jodoh eaa. "

"Busett brisik amat tibang murid baru doang! Gue nih murid paling ganteng kek gini kagak didemenin. "

"Preettt, katanya ganteng tapi masih jomblo. "

"Katanya kece tapi gk bisa gombalin cewek. "

"Brisik woi, iri tanda tak mampu! "

"Jangan brisik!! Dion bisa nggk sekali ini aja kamu nggak berisik?! Ibu pusing dengar teriakkan kamu yang paling cempreng melebihi emak-emak komplek! " Omel sang guru, sontak semua murid yang ada dikelas tertawa.

"Nggak bisa bu, nggak ada kunci nya. Kalau ibu mau jadi kunci nya, saya rela kok diam kayak patung. "Goda Dion dengan sedikit berteriak, membuat guru itu geleng-geleng kepala dengan tingkah nya yang diluar anak sekolah.

"Basi! "

"Garing ion! "

"Ngakak kalimat nya itu mulu, gk bisa gombal, jangann gombal. Malu-maluin kelamin doang haha! "

"Sudah-sudah jangan brisik lagi! Kapan mau belajar nya kalau kalian teriak mulu !"

"Silahkan perkenalkan diri mu, nak... "

Dia membalas dengan senyuman tipis. "Perkenalkan saya Raja Nugroho, kalian bisa panggil saya Raja"

Mata Rena menyipit memperjelaskan pandangan nya melihat laki-laki itu. "Kayak kenal deh, tapi dimana ya? "

Seketika mata mereka saling pandang. Sontak laki-laki itu tersenyum misterius kearah Rena tetapi Rena tidak menyadari nya. "Akhir nya kita bertemu untuk kedua kali nya, mungkin aku akan menjadikan mu milikku....Reina"


◆◆◆

SORRY BNYK TYPO NYA .

VOMENT KUYYYY!

My Boyfriend Is Psychopath [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang