Semenjak Alex menceritakan kejadian dimasa lalu nya. Mereka lebih memilih berdamai, berdamai tanpa ada rahasia apapun yang terjadi di masa lalu. Dan hanya satu yang Alex belum ketahui sifat Rexy yang sebenarnya, sisi psychopath nya. Rexy sengaja tidak memberitahu nya— entah mengapa ia merasakan firasat yang tidak enak. Tetapi Rexy harus berpositif thinking dengan sikap Alex yang mulai terbiasa dengan nya.
Rasanya senang, ia sudah menyelesaikan masalahnya walaupun sedikit adanya pertengkaran tetapi berujung lega pada hati nya.
Tetapi ada sesuatu hal yang mengganjal dipikiran Rexy, apakah Alex akan tetap membalas kan dendam nya dan mengambil semua harta keluarga nya. Rexy tahu sifat Alex, ia tahu rasa kecewa pada Alex masih ada. Sesuatu itulah yang membuat mengganjal dipikiran nya.
Saat ia mengedarkan pandangan nya pada ruangan Apartement nya yang terlihat sepi. Rexy mengerutkan dahinya mencari-cari keberadaan Rena yang tidak ada disetiap sisi ruangan nya. Fuck! Dimana gadis kecilnya berada?!
Ia berjalan dengan langkah tergesa-gesa untuk keluar mencari Rena dengan umpatan kasar dibibir nya. Aish! Tidak bisa tenang kah gadis itu didalam ruangan ini! Selalu saja menghilang dan membuat Rexy saja!
Saat keluar dari lift, ia terkejut melihat Rena yang berada didepan nya, seperti nya dia ingin masuk dengan terburu-buru. Lihatlah wajah nya berkeringat deras dipelipis nya, wajah nya seketika pucat saat berhadapan dengan nya. Mata nya melirik pada kantong kresek yang dipegang oleh Rena. Ah sial! Ia lupa memberikan makan pada gadis nya ini. "Bodoh kau Rexy, bodoh! "Batin nya berteriak.
Rena sangat gugup tercyduk oleh Rexy disaat ia ingin kembali langsung pada ruangan Rexy. Sial! Ia tak kalah cepat dari Rexy dan Ini adalah bencana bagi nya, batin nya berteriak pilu.
"Jangan menunduk! Look at me, Rena! "
Rena meremas kantong kresek itu lalu perlahan mendongak kan kepala nya menatap wajah Rexy yang tak berekspresi.
"Habis darimana? "
"Membeli makanan... Aku lapar. "cicit nya pelan dan kembali menunduk.
Rexy menghela napas berat. Ah ini semua salah nya, membiarkan Rena keluar mencari makanan. Seketika rasa bersalah muncul didalam hati Rexy. Ia membawa Rena kedalam ruangan nya dengan menarik tangan nya lembut.
Rena hanya mengikuti Rexy dari belakang dengan perasaan cemas. Tetapi saat Rexy menarik tangan nya dengan lembut tanpa ada tarikkan kasar dari nya, Rena menautkan alis nya binggung, Kesambet apaan ni orang, Tiba-tiba jadi lembut begini? Batin Rena bertanya.
"Kenapa diam? "
Rena menggeleng pelan, ia binggung harus menjawab apa, perasaan nya mendadak heran. Tapi Entah lah mungkin sifat Rexy yang agak berbeda.
Dia menghela napas panjang lalu menarik pinggang Rena untuk memeluk nya dan menyembunyikan wajah nya dipundak nya. Rena terkejut atas perlakuan mendadak Rexy, dengan ragu ia membalas pelukan Rexy dengan sedikit mengusap punggung nya.
"Maaf. "
"Maaf kenapa? "
"Pokok nya maaf. " jawab nya dengan nada pelan.
"Iyaiya, aku maafin. Memangnya kamu salah apa? "
"Nggak papa."
Rena mendengus kesal dihati nya lalu menyandarkan wajah nya didada bidang Rexy yang begitu nyaman.
"Nikah yuk, Yang"
"Hah? Nikah? "
Rexy mengangguk pelan. "Kenapa bahas nikah sih? Masih lama juga, kamu aja belum lulus" omel Rena
"Biar nggak ada yang milikin kamu selain aku. Kalau halal kan enak bisa ngapain aj--aww"
Mata Rena melotot. "Ngapain apa maksud nya? "
"Ya itu-- ituloh anu hehe"
"Haha hehe! Cari kerja dulu sono. Lulus aja belum udah mikirin nikah, nanti aku makan apa? Masa makan Cinta? "
"Makan daging dong, setiap hari lagi" goda Rexy menaik-turunkan alis nya
Rena menatap Rexy datar lalu melepaskan pelukkan nya dengan menarik napas berat. "Daging apa maksudnya? Jangan bilang daging manusia? Tobat Al, tobat ih! Jangan begitu terus! Jijik tau nggak"
Rexy malah tertawa kecil. "si eneng negatif thingking mulu, maksud abang makan daging ayam, sapi. Memang nya kamu mau makan daging manusia? Kalau mau ntar aku kasih sebelum nikah"
"Alan! Jangan gitu ih! Jijik! "Teriak Rena sambil memalingkan wajah nya kearah lain. Rexy malah tertawa keras, tingkah Rena membuat nya gemas dan lucu.
Rexy lalu mendekat kearah Rena dengan menenangkan nya dengan pelukkan erat. "Iyaiya aku nggak bakal begitu, baperan banget sih. Padahal cuman ngomong doang"
Mata Rena berkaca-kaca sambil membalas pelukkan Rexy dengan tubuh bergetar. "Jangan begitu hikss..."
"Astaga, pacar gue cengeng banget" batin Rexy tak habis pikir.
"Iyaiya, aku minta maaf"
"Padahal seru kalau gua godaain lagi tapi langsung nangis, cengeng amat cewe gue astaga" gumam Rexy dengan tawaan kecil
"Ngomong apa? Pake ketawa gitu? Ngejekin aku ya?" Tanya Rena sesenggukan
"Nggak kok. "
"Halah bohong! Pasti kamu ngeledekin aku ya.. hikss Alan jahat!" Tangis Rena semakin kencang sehingga Rexy gelagapan dibuat nya.
"Cup cup cup, kenapa nangis hm? Mau permen?"
Sontak Rena memukul dada bidang Rexy. "Aku bukan anak kecil yang kalo nangis dibujuk pake permen langsung diem!"
"Trus mau nya apa? Duit?"
Seketika tangis Rena langsung berhenti dan menatap Rexy dengan mata berbinar. "Mau! Jajanin ya?" Goda Rena dengan nada manja
Wajah Rexy langsung berubah menjadi masam. "Hmm."
"Yok! beliin seblak di Mang Udin!" Sontak Rena menarik tangan Rexy keluar dari apartement untuk membeli seblak dengan nada antusias
Rexy hanya pasrah mengikuti kemauan Rena daripada ia menangis lagi, lebih baik korban kan uang nya dari pada membuat gadis ini mengamuk. Ah tiba-tiba satu pertanyaan muncul dibenak nya. Saat itu juga langkah terhenti.
"Kamu pms, Yang?"
Langkah Rena terhenti lalu berbalik menatap Rexy dengan anggukan polos. "Emang nya kenapa? "
Rexy menggeleng. "Nggak nanya aja. "
"Yok Al, nanti keburu seblak nya abis. "
Rexy hanya bisa mengelus dada. "Nasib punya cewe pms. "
"Perempuan macan seminggu xixixi. "
"Alan cepetan! "
"Iyaiya sabar, astaga nasib-nasib. "
◆◆◆XIXI SORRY BNYK TYPO
VOMENT YUHUUU
KAMU SEDANG MEMBACA
My Boyfriend Is Psychopath [END]
Mystery / Thriller[DILARANG PLAGIAT!!!] [Warning!! Mengandung unsur kekerasan dan kata-kata kasar] Kisah seorang gadis yang terjebak dengan seorang psychopath, bahkan diri nya diklaim sebagai pacar nya, miliknya dan selamanya akan menjadi miliknya. Possessive bukan...