59. MBIP [PENCULIKAN]

11.7K 1K 111
                                    

"Hubungan mereka merenggang, ini saat yang tepat untuk membuat mereka menderita. "

"Gua ada tugas buat kalian." Perintahnya dengan rahang yang mengetat, tangan yang terkepal.

"Apa tuan?"

Dia memejamkan matanya sejenak lalu membukanya dengan seringai iblis. "Gua mau kalian culik perempuan yang ada dipoto ini dan pastikan tidak ada yang mengetahuinya, karna tindakkan selanjutnya gue sendiri yang bakal lakuin. "

Salah satu anak buahnya menerima sebuah poto dari tuannya dan meneliti dengan jelas wajah perempuan yang sedang tersenyum itu. Kemudian dia menujukan wajah perempuan itu kepada yang lainnya, dan diangguki oleh mereka. "Baik tuan, apakah kita harus menghabisinya juga?"

Laki-laki itu menggeleng. "Tidak perlu, setelah kalian culik, bawa perempuan itu ketempat yang gue suruh. Jangan kalian apa-apa kan."

Mereka mengangguk serempak. "Baik tuan, kami laksanakan. "

Salah satu dari mereka memajukan langkahnya dengan tersenyum miring. "Imbalannya apa boss?"

"Nanti gue transfer 50 juta, tapi ingat jangan sampai gagal kali ini. Dan kalian melakukannya hari ini juga. Cepat pergi dan lakukan tugas kalian!"

Kemudian mereka pergi dan melakukan tugas yang diperintah oleh boss mereka.

Laki-laki itu dengan angkuhnya mengangkat kedua kakinya diatas meja dengan menyilang. Dengan satu tangan yang mengetik ponsel milikknya.

"Ada apa Yang? Tumben jam segini kamu telpon aku?"

Laki-laki itu terkekeh kecil. "Kamu lagi dimana? Aku ganggu nggak?"

"Nggak kok! Aku lagi sama temen diCafe"

"Kamu mau nggak ketempat aku? Ada yang mau aku tunjukin sama kamu, sesuatu yang membuatmu senang dan tersenyum puas. "

"Apa itu? Yaudah aku kesana, tapi sama siapa?"

"Anak buah ku yang akan menjemputmu, "

"Oke deh."

Tutt.

Laki-laki itu mematikkan telponnya dengan wajah yang tampak bahagia karna sebentar lagi dendamnya akan terbalaskan. Dendam yang telah bertahun-tahun ia pendam dan kini ia harus melepaskan semua dendam dan beban yang ada dalam dirinya.

Laki-laki mengambil poto perempuan yang tengah tersenyum dimeja milikknya. "Sayang banget, teman kecil gue yang jadi korban. Padahal dia yang berbuat, dan harusnya dia yang merasakan. Bukan lo Rena. Tapi kayaknya takdir berkata lain, lo yang harus menanggung dendam gue. "

Laki-laki itu menatap langit-langit atapnya dengan wajah kecut. "Nggak nyangka ya, kita bertemu kembali setelah sekian lama. Wajahnya berubah, menjadi sedikit cupu dan lugu. Tapi sayang, dia milik orang lain. "Jedanya sejenak lalu tertawa lirih. "Gue terlambat memilikinya."

"Tapi tidak apa, karna gue udah punya pengganti yang lebih baik dari dia. Dan tentunya bisa membuat gue puas."

"Ah tinggal beberapa menit lagi kita akan bertemu.... untuk terakhir kalinya, Reina ku teman kecil ku hahaha!"

"Karna kalian juga sudah membuat kekasihku dipermalukkan, jadi inilah balasannya Rexy! "

◆◆◆

Saat jam pulang tiba, seperti biasa Rena menunggu Rexy digerbang. Hati Rena ketar-ketir, ia menggigit bibirnya gelisah. Karna hari ini ia harus menginap diapartement Rexy, Rena tidak yakin jika ia hanya diintrogasi saja. Tapi pasti akan dihukum. Astaga! Bagaimana ini.

My Boyfriend Is Psychopath [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang