Rena dan Rexy menoleh mendengar suara panggilan tersebut. Mata Rexy membelalak tak percaya dengan apa yang ia lihat, perlahan kakinya mulau terlangkah menghampiri orang itu, senyuman terukir dibibirnya.
Rena mengernyitkan dahinya tatkala melihat adegan peluk ala laki-laki. Tanpa sadar ia tersenyum tipis melihat kedekatan mereka. Rena tidak tahu jika mereka seakrab ini, yang ia tahu mereka bermusuhan dan sekali bertemu pasti selalu berantem namun sekarang sudah berubah.
"Lo sekolah disini, Lex? "Tanya Rexy
"Iya. "jawab Alex lalu matanya tak sengaja melihat gadis cantik yang tengah tersenyum padanya. Seketika Alex terpaku dengan wajahnya.
"Ekhem, itu pacar lo? "Tanya Alex basa-basi
"Iya, dia pacar gue, Rena namanya. Jangan lo rebut!" peringatan Rexy diakhiri dengan kekehan kecil.
Wajah Alex berubah menjadi datar, namun ia tidak melunturkan senyuman masamnya. "Iya gue tau, gua sadar diri. Nggak mungkinlah gue rebut pacar lo itu. "
Rexy tersenyum kecil, ada rasa sedikit lega dengan Alex. Ia bersyukur Alex bisa memaafkan dirinya, ia akan membuat Alex tidak merasa tertekan jika berdekatan dengan diri nya. Cukup masa lalu nya yang menyakiti hatinya, dan ia tidak akan membuat nya terluka untuk kedua kalinya.
Rexy dan Alex berjalan barengan menyusul Rena yang tengah tersenyum pada mereka.
"Alan, aku kekelas duluan ya. "Pamit Rena yang hendak pergi, sebelum kakinya melangkah, tangannya sudah dicekal duluan oleh Rexy.
"Kita bareng. "
Rena tidak enak mengganggu kedekatan mereka. "Nggak papa aku nggak mau mengganggu kalian. " Sebelum pergi Rena tersenyum manis kepada mereka berdua. Hal itu membuat Alex tertegun melihat senyuman manisnya itu.
"Cewe lo manis juga Rex, enggak salah lo milih dia. "Kata Alex tanpa sadar.
Rexy memukul bahunya tidak terlalu kencang. "Ayok kita keruang kepala sekolah, kasih tahu dimana kelas lo. "Sela Rexy mengalihkan pembicaraan
Alex terkekeh melihat Rexy yang sangat posesif pada Rena, dan melarang nya untuk berdekatan dengan pacarnya, entah itu sepupu nya atau orang baru seperti Raja. Seketika ia teringat pada masa lalu nya saat ia berdekatan dengan perempuan itu, tapi ya sudahlah. Masa lalu harus ia lupakan, yang harus ia pikirkan adalah masa depan.
"Lo tau ngga Rex? "Tanya Alex tanpa menatap diri nya
Rexy mengernyitkan alisnya "apa? "
"Pacar lo itu mirip sama sahabat kecil gua, tapi yah sudahlah mungkin gue udah nggak inget lagi sama wajah nya. "Jelas Alex dengan senyuman kecut
"Kenapa enggak inget? Apa lo bikin masalah sama dia? "Tanya Rexy yang mengubahkan wajahnya menjadi datar
"Dulu gua itu ninggalin dia, ya gara-gara kejadian itu. Gua pergi tanpa pamit, mungkin hal itu yang membuat sahabat gue marah sama gua dan gua nggak inget lagi sama wajah nya, gua yakin kalau dia udah berubah menjadi lebih cantik. "Wajah Rena mengingatkan Alex pada sahabat kecilnya, yang ia sukai sejak dulu. Namun karna kejadian dimasa lalunya membuat mereka berpisah.
"Lo yang sabar ya Lex, gua yakin, lo pasti dipertemukan lagi sama dia. "Rexy menepuk bahu Alex pelan, Alex hanya menggelengkan kepalanya.
"Gua selalu sabar, gue juga udah lupa sama wajahnya, semoga aja dia inget sama gue dan gua juga bakal ngejelasin apa yang buat kita berpisah dulu. "
"Inget Lex, kalau lo jodoh sama dia, pasti lo bakal dipertemukan kembali dengannya lagi, sabar aja. "
Tanpa Rexy sadari, sahabat kecil yang Alex bicarakan adalah pacarnya, Rena. Namun Alex belum sepenuhnya yakin jika Rena adalah sahabatnya, namun wajahnya yang begitu manis membuatnya mengingat pada sahabat kecilnya itu.
Kalian ingat dengan bingkai yang Rena lihat diapartement Rexy yang memperlihatkan kedua anak laki-laki tengah mendekatkan dirinya pada gadis kecil ditengahnya. Ya itu memang mereka, Alex, Rena dan Rexy. Namun sepertinya mereka tidak ingat jika mereka pernah menjadi sahabat semasa kecil.
Tiba diruang kepala sekolah Rexy memberitahukan kepada kepala sekolah bahwa ia membawa murid baru. Hal yang membuat Alex diam tak berkutik adalah ia sekelas dengan pacar Rexy. Ada sedikit rasa senang dihatinya mendengarnya, namun disisi lain ia harus sadar diri jika perempuan yang bernama Rena itu adalah pacar Rexy.
Diam-diam Allex tersenyum miring, ia harus mencari tahu identitas sebenarnya dari pacar Rexy. Entah mengapa, wajahnya, senyumannya sangat mirip sekali dengan sahabat kecilnya dulu. Mengingat hal itu, hati nya sedikit menghangat namun agak sedikit tidak menyangka saja jika ia kembali bertemunya lagi.
"Lo sekelas sama Rena, Lex. "Entah mengapa saat mendengar ucapan dari kepsek bahwa Alex sekelas dengan Rena, hati Rexy menjadi panas, ada rasa tidak rela jika mereka sekelas. Walau mereka tidak dekat tapi tetap saja Rexy tidak menyukainya. seakan tak rela jika Alex sekelas dengan Rena.
Alex tersenyum. "Iya nggak nyangka gue bisa sekelas sama pacar lo, gue kaget ngedengernya."
"Lo tahu nggak kelas Rena dimana? "
"Gimana mau tahu, gue aja murid baru disini. Kalau gue udah tahu mungkin gue langsung pergi ke kelas pacar lo Rex, astaga gimana sih lo. "Tawa Alex sumbang
"Yaudah lo ikutin gue,"
Rexy jalan mendahuluinya disusul Alex yang mengikutinya dari belakang. Tanpa Rexy sadari, Alex menatap punggung Rexy dengan senyuman miring.
Sikap Alex tidak akan berubah, dendamnya kepada keluarga Rexy lebih kuat daripada untuk memaafkan Rexy. Sikap baik dan ramahnya selama ini hanya pencitraan saja agar Rexy percaya kepadanya. Ternyata ini lebih mudah dari apa yang ia duga sebelumnya.
◆◆◆
SORRY KLO ADA TYPO NYA.
VOMENT YUK KLO MENURUT KLIAN PART INI MNARIK ATW SERU!!!
KAMU SEDANG MEMBACA
My Boyfriend Is Psychopath [END]
Mystery / Thriller[DILARANG PLAGIAT!!!] [Warning!! Mengandung unsur kekerasan dan kata-kata kasar] Kisah seorang gadis yang terjebak dengan seorang psychopath, bahkan diri nya diklaim sebagai pacar nya, miliknya dan selamanya akan menjadi miliknya. Possessive bukan...