45. MBIP [SAKIT]

17.2K 1.1K 30
                                    

"Argh!"

Rena meringis kecil, merasa sangat sakit pada sebelah kepala nya. Menatap sekeliling yang terlihat terang, sinar matahari mulai menebus jendela kamar nya.

Rena mendesah pelan, mulai melangkahkan kaki nya menuju kamar mandi dan bersiap-siap untuk sekolah, tapi naas sakit dikepala nya membuat tubuh nya ambruk dilantai karna tidak bisa menjaga keseimbangan.

"Rena cepet mandi! Udah siang!" Teriak Bunda dari luar

"Iya-iya. "

Rena memejamkan mata nya sejenak, agar sakit dikepala nya berkurang. Tapi sayang sakit dikepala nya malah bertambah dan itu membuat Rena jengkel.

"Sial! Sakit banget, pasti ini efek kejadian itu, tapi kan udah beberapa hari yang lalu. Akh! Bunda kepala Rena sakit banget. "

Memang, Rena seperti Phobia terhadap darah, dia akan mengalami beberapa efek seperti sakit kepala dan demam karna Phobia tersebut. Efek nya muncul setelah beberapa hari dia melihat darah atau trauma yang kembali datang. Rena sudah merasakan hal ini setelah dia berpacaran dengan Rexy, pada masa itu dia belum tahu jika Rexy hobi membunuh orang dan selalu bermain dengan darah.

Rena pernah merasakan hal ini tanpa diketahui oleh Rexy, ya Rexy tidak mengetahui jika Rena akan mengalami sakit kepala atau demam setelah melihat darah. Rena tidak mengatakan hal itu kepada Rexy. Karna menurut Rena, mengatakan hal itu kepada Rexy akan sia-sia saja, karna masa itu Rena belum mengenal tentang Rexy, mengenal tentang kepossessive' an Rexy dan kekhawatiran nya kepada Rena.

Rena baru mengenal penyakit ini setelah keluar nya sisi lain dari Rexy. Rena mencari tahu tentang sikap Rexy dari awal saat beberapa hari berpacaran dengan Rexy. Dan yang Rena ketahui dari salah satu kata pencarian nya yaitu Psychopath. Ya Psychopath adalah suatu kepribadian ganda yang ditandai dengan sikap kasar dan sensitif, dan itu semua adalah hal yang ditunjukan oleh Rexy pada Rena. Rexy itu dingin, sikap yang sulit ditebak dan hanya berinteraksi dengan orang tertentu saja. Dan benar saja, itu semua terjadi pada Rexy.

Rena tidak heran dengan sikap Rexy yang kasar dan dingin kepada nya karna itu semua adalah kepribadian ganda dari Rexy. Rena memaklumi saja, karna Rena sudah menjadi korban dari kepribadian ganda nya. Tapi itu tidak masalah bagi nya. Tak masalah jika penyakit itu muncul lagi, tapi satu hal yang Rena sembunyikan dari Rexy karna penyakit nya itu, yaitu trauma.

Rena masih saja trauma karna penyakit Rexy. Trauma nya masih melekat didiri nya, pikiran nya dan bahkan tak jarang jika Rena strees karna trauma nya itu. Dan untung saja Rena dapat mengendalikan diri saat trauma itu kembali muncul karna kejadian itu. Rena menganggap semua ini adalah ujian bagi nya hiksss....

Rena kembali merebahkan tubuh nya kekasur nya dan memejamkan mata nya sejenak. Menghela napas panjang. Kemudian memiringkan kepala nya menatap hp yang sudah mati diatas nakas itu.

"Ck, hp sialan. Auto dimarahin lagi sama pacar. Bukan nya sama bunda. "Rena mengambil hp tersebut dan memutar-mutar kan hp nya yang sudah mati. Sangat disayangkan, disaat hp nya mati dan terdapat pula pesan sialan itu.

"Astaga Rena! Kenapa masih tidur-tiduran? Bukan nya siap-siap buat sekolah malah asik main hp! "

Rena mengubah posisi nya menjadi duduk, menatap sang bunda yang berkacak pinggang. Kemudian menghela napas pelan. "Kepala Rena sakit bun, Rena izin dulu ya bun"

"Apa! Kamu sakit? Yaudah nanti bunda izin sama walas kamu, kamu istirahat dulu. "

"Oh iya Rexy udah nunggu kamu didepan, mau bunda panggilin atau--

"Panggilin aja bun. "jawab Rena cepat

"Yaudah. " Bunda pun pergi. Dan Rena kembali merebahkan tubuh nya, badan nya terasa lemas dan dia juga merasa panas. Kemungkinan diri nya akan demam.

Rena memejamkan mata nya sambil menunggu Rexy. Ah semoga saja laki-laki itu tidak marah pada nya, karna ia kembali tidak sekolah hehe.

"Ekhm!"

"Hm. " racau Rena yang tidak menyadari bahwa Rexy sedari tadi sudah berada dikamar nya dan hanya menatap diri nya tanpa membangunkan nya.

"Kenapa nggak sekolah?"

Dia terkejut mendengar suara dingin itu, dengan cepat Rena bangun dari rebahan nya menatap Rexy yang sudah berseragam, sedangkan diri nya masih memakai piyama tidur. Sstt... Rena meringis malu.

"Kamu sakit?" Tanya Rexy sambil menempelkan telapak tangan nya dijidat Rena. "Sstt... panas. " gumam nya.

Rena mengangguk lemah, jujur dia merasa sedikit lemas dan merasakan jika tubuh nya panas.

"Mau kedokter? Badan kamu panas Rena. "

Rena menggeleng cepat. "Nggak mau, aku istirahat aja. Nanti juga sembuh kok. "

Rexy menghela napas pelan. "Kemarin kamu makan apa aja sampe bisa demam begini?" Tanya nya dengan terintimidasi.

Rena meneguk saliva nya. "Makan nasi lah, emang nya makan apa lagi?"

"Selain itu?"

"Sama lauknya, udah. "

Rexy memejamkan mata nya sejenak, menahan emosi nya. Jawaban Rena membuat darah nya mendidih karna terlalu polos dan jujur. Padahal kan harus jujur biar gk dimarahin ye kan?

"Udah makan?"

Rena menggeleng. "Belom, males. "

"Makan sana, biar bisa sekolah lagi. Udah hampir seminggu kamu nggak sekolah, dikit lagi kan ujian. "

Rena mengerucutkan bibir nya. "Harus nya 'kan kamu yang dikit lagi ujian, inget kamu udah kelas 12 dan sebentar lagi mau lulus. "

Rexy mengacak rambut nya gemas. "Lagi sakit masih aja nakal. "

"Aku nggak nakal ya!"

"Iyaiya. "

"Kamu nggak sekolah Al? Udah jam 7 tuh nanti terlambat lagi. "ucap Rena tajam.

Rexy tersenyum miring. "Kamu lagi sakit, aku nggak mau ninggalin kamu sendirian. "

"Nggak boleh! Kamu harus tetep sekolah nanti nggak lulus gimana? Aku nggak mau lho punya pacar bego, nggak sekolah karna nemenin aku sakit. "Sindir Rena

Rexy menyentil jidat Rena. "Nggak boleh ngomong kasar, lagi sakit makin berani aja. Mau mancing emosi aku hm?"

Rena menyengir. "Hehe reflek. "

"Lagian kamu nanya nya aneh-aneh jadi aku kelepasan. "

"Tapi jangan dibiasain ngomong kasar, nggak baik apalagi kamu cewe. "

Rena terkekeh sinis. "Kamu sendiri apa kabar yang selalu mengumpat kalau marah. "cibir nya

"Itu beda server. "

"Sama aja! "

Rexy menarik napas panjang. "Udah jangan debat lagi, sekarang kamu makan. Kamu belum makan 'kan? Yaudah mau makan apa? Aku beliin. "

Mata Rena berbinar mendengar nya. "Mie ramen! "

"No! Kamu lagi sakit. Yang lain aja? "

"Em—sate aja deh. "

"Belum buka, masih pagi. "

Rena mengerucutkan bibir nya. "Ish! Yaudah deh nggak jadi. "

"Aku beliin bubur aja kalau begitu—

"Kok bubur sih?!" protes Rena

"Makanan kamu aneh-aneh, jadi aku beliin bubur aja. "

"Nggak usah nawarin tadi nya, kalau kamu sendiri yang nentuin. "Cibir nya malas

"Maka nya jangan sakit kalau nggak mau makan bubur. "

Kini Rena lebih memilih diam dan mengalah, daripada harus berdebat lagi. Ingin rasa nya dia berteriak, ini karna ulah Rexy yang membuat sakit. Tapi untung saja Rena bisa mengontrol mulut nya.

◆◆◆

MAAF KALO AKU JRNG UP,
JUJUR AJA KDNG PNGN BNGT SETIAP HARI AKU UP BIAR CEPET2 NAMATIN. TPI GK RELA JUGA SIH PISAH DARI RENA &REXY. HEHE

JNGN LUPA VOTE AND COMMENT NYA!!!!.😍

My Boyfriend Is Psychopath [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang