05. MBIP [HUKUMAN]

73.3K 5.2K 103
                                    

Rena mendongakkan wajahnya memandang wajah Rexy menunduk kearahnya. "Alan! "

"Kenapa? Kaget? Hahaha! "

Rena menggigit bibir nya dalam-dalam, ia sangat takut. Walaupun suara Rexy lembut tapi menurut nya itu sangat mengerikan, perlakuan manis nya hanya sementara dan itu semua hanya pencitraannya saja.

"Cepat bangun! Hari sudah mulai gelap, apa kamu ingin disini hingga larut malam? "

Rena pun bangun dengan wajah yang menunduk. Tatapan Rexy berubah menjadi tajam. Dan tanpa Rena duga, Rexy menarik pergelangan tangannya kasar. Langkah Rexy terlalu cepat dan lebar membuat Rena kesusahan mengimbanginya, ditambah tali sepatunya terlepas lagi.

Rena meringis kesakitan hingga mata nya berkaca-kaca, pergelangan tangan nya memerah. Bahkan dirinya hampir kesandung batu-batuan karna Rexy menarik tangannya dengan kasar dan kuat. Rena hanya pasrah dan harus mengikuti kemauan Rexy jika tidak ingin dalam bahaya.

"Turuti apa kataku Rena. Dan jangan membantah lagi. Jika kamu membantah... Jangan salahkan aku jika pisauku menghiasi tubuhmu."

Air mata Rena setetes mengalir dari pelupuk matanya, ia menundukkan wajah nya, tidak berani menatap Rexy yang menyeringai nya.

"Cepat naik! "

Tanpa sepatah kata, Rena menaiki motor tersebut lalu ia meremas hoodie yang Rexy pakai dan menyembunyikan wajah nya dipunggung Rexy dengan air mata yang tidak berhenti meluncur dipipi mulus nya.

Seharusnya Rena langsung menyetujuinya saat ia kembali dipindahkan oleh bundanya, disekolah lain. Tapi dengan cepat Rexy malah bilang kepada orang tua nya jika Rena adalah pacar nya. Rena yang mendengarnya terdiam kaku. Sepertinya dua tahun ini ia akan mengalami musibah yang besar.

Rena juga sempat binggung dengan Rexy, mengapa dia memilihnya? Sedangkan disekolah nya banyak perempuan-perempuan yang lebih cantik dari nya, lebih pintar dari nya bahkan lebih seksi darinya. Kenapa harus dirinya yang terpilih?

Ah mengingat masa-masa dulu hanya membuat hatinya kembali sakit, ditambah sikap Rexy yang saat-saat ini lebih menyeramkan dari hantu. Ah Rena lupa, lebih tepatnya seorang pembunuh.

"Turun. "

Rena masih terdiam tidak mendengar perintah Rexy, pikiran nya selalu melayangkan pada awal yang menyakitkan bahkan lebih dari sayatan Rexy yang dia berikan pada tubuhnya .

"Turun! "Bentaknya

Rena tersentak kaget, lalu dengan cepat ia turun dari motor itu. Hari sudah semakin gelap. Penglihatan nya agak buram sehingga ia tidak mengetahui jika dia dan Rexy sudah sampai di apartement Rexy.

Setelah memarkirkan motor nya, Rexy kembali menarik pergelangan tangannya kasar agar Rena mengikuti langkah besarnya. Tangan Rena meremas tangan Rexy yang mencengkram nya.

Setelah memasukkan passwordnya, lalu Rexy mendorong tubuh Rena dengan kasar disebuah ranjang miliknya. Lalu ia mengikat tangan dan kaki Rena disisi ranjang.

Rena memberontak tetapi semakin ia memberontak, semakin kencang pula ikatannya pada tangannya hingga munculah kemerahan disana. Rena meraung-raung minta dilepaskan tapi Rexy tidak memperdulikan nya.

My Boyfriend Is Psychopath [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang