"Kak jalannya bisa pelan-pelan nggak? Kaki aku sakit. "Rengek Rika dengan nada manja
"Bisa diem? Sekali lagi lo berisik, lidah lo gue potong. "
Seketika Rika diam dengan mengikuti langkah lebar Rexy yang kesannya terburu-buru. Ada sedikit rasa takut karna sedari tadi tatapan Rexy tajam dan dingin. Membuat bulu kuduknya merinding.
Saat di UKS tiba, dengan sengaja Rexy mendorong tubuh Rika hingga terjerembab kedepan sehingga wajah menyentuh lantai UKS. Sssttt... Pasti sangat sakit bukan?
Ica yang sedang mengambil sesuatu diruang UKS seketika terlonjak kaget karna dorongan Rexy yang terdengar keras. "Astaga!"
"Awshh! Sakit kak!"
"Diem lo. Gua mau tanya sebenarnya tugas lo disini itu apa sih? "
"Tugas aku? Ya ketua PMR kak,"
"Terus kenapa lo nggak nyuruh anggota lu buat nemenin orang sakit? Malah makan dikantin, bercanda-bercanda kayak orang nggak punya tugas. "Sahut Ica
Rika berdesis kearah Ica. "Aku nggak tau Kak kalau ada yang sakit, lagian aku kan cuma ketua bukan anggota. Jadi jangan salahin aku dong! "
"Justru lo ketua, harusnya lo bertanggung jawab kalau anggotanya nggak ada. Lagian kejadian diloker tadi pasti rame, nggak mungkin kan kalau lo nggak tau? "
"Yaudah sih! Terus aku disuruh ngapain dibawa kesini kak? "Tanya Rika dengan nada lemah, seolah dia yang menjadi korban.
"Sekarang lo tanggung jawab, lo urus temen gue yang sakit karna anggota lo nggak tau, jadi sekarang lo yang harus gantiin! "
"Idih ogah, emang dia siapa? Lagian dia juga udah sadar kan? "
"Lo--! "
"Cukup! "
Kini kesabaran Rexy sudah habis. Matanya berubah menjadi hitam pekat, bertanda dirinya sudah marah besar. Ica dan Rika seketika diam mendengar bentakkan Rexy, mereka menelan salivanya susah payah saat tatapan Rexy berubah menjadi setajam elang.
Detik selanjutnya Rexy mendorong Rika kesudut ruang UKS dengan mencekik lehernya kuat. Rika yang tidak siap dengan tindakan Rexy yang diluar dugaan pun terkejut luar biasa, mau berontak pun tidak bisa. Cekikan Rexy semakin kuat, membuat Rika menitikan air matanya, wajahnya memerah. Ia hanya bisa pasrah dengan hidupnya sekarang.
Melihat kejadian itu Ica pun memundurkan langkahnya tak percaya dengan tindakan Rexy yang diluar dugaan. Ia menggeleng kuat kepalanya, napasnya memburu, kedua tangannya menutup bibirnya tak percaya. Kini ia tahu, bahwa Rexy bukan hanya seorang laki-laki biasa atau laki-laki normal pada umumnya. Laki-laki yang normal tidak akan melakukan hal sekejam ini pada orang lain, terlebih lagi jika itu seorang perempuan. Ica juga tidak percaya bahwa kekasih Rena sekejam ini pada seorang perempuan.
Oh astaga Ica melupakan sesuatu, apakah selama ini Rena mengalami kejadian buruk ini selama berpacaran dengan Rexy? Oh ralat selama bersama Rexy?
Ica menjadi tidak yakin jika Rena akan baik-baik saja jika bersama Rexy.Mata Rexy teralihkan kesamping melihat Rena yang terbaring lemah dengan menutup matanya. Wajah yang terlihat tenang saat tidur, membuat Rexy terpaksa melepaskan cekikannya dan menghempaskan tubuh Rika sehingga Rika tersungkur lemah. Gadis itu segera mengambil napasnya puas-puas sehingga ia terbatuk-batuk. Memegang lehernya yang sakit, wajahnya sangat pucat. Perlahan matanya terpejam lemah.
"Bangsat! "
Mata Rexy tertuju pada langkah Ica yang semakin mundur kearah pintu UKS, seperti ingin melarikan diri dari ruangan ini setelah melihat kejadian tadi.
Rexy berjalan pelan dengan seringai khas dibibirnya. Mendekatkan wajahnya dan membisikkan sesuatu ditelinga Ica. Ica meneguk salivanya, tubuhnya bergetar ketakutan.
"Gua yakin setelah lo melihat kejadian ini, lo bakal menghindar dari Rena. It's okey lo boleh lakuin itu, tapi jangan harap lo bakal lepas dari gue. "
"Gua harap lo tutup mulut setelah melihat ini, dan jangan bilang apapun dari Rena, "Jeda Rexy sejenak dengan mata yang tertuju pada seorang gadis yang tengah berbaring dibrankar UKS. "Gua jamin, lo bakal selamat. "
Degh!
Hati Ica menjerit histeris ingin memberontak, tapi ia tau bahwa laki-laki didepan bukanlah laki-laki biasa.
◆◆◆
Kini Rexy sedang berada dirooftof dengan bibir yang mengeluarkan asap dengan tangan yang memegang sebuah rokok.
Matanya tertuju pada hewan kecil yang berada disampingnya yang tengah berusaha menjebak mangsanya dengan senjata andalannya yaitu jaring. Yap hewan tersebut adalah laba-laba.
Laba-laba tersebut menggunakan jaringnya untuk menjebak semut yang tengah jalan mengambil makanannya dibawah sana. Diam-diam Rexy menyeringai penuh misteri, kini ia tau apa yang harus ia lakukan untuk menjebak seseorang.
◆◆◆
"Emm Ca, lo habis darimana? Tadi gua nungguin lo dikelas lama banget," omel Rena
Ica menatap Rena dengan tatapan yang sulit diartikan, lalu tersenyum kecut. "Habis dari ruangan pak Dedi, tadi aku kasih tugas karna nggak ikut olahraga termasuk kamu, Ren. "
"Oh begitu. Kalau gitu nanti kita kerjain tugasnya bareng ya Ca. "
Ica terdiam, detik kemudian menggeleng. "Nggak bisa Ren, ini tugas individu bukan kelompok. "
Dahi Rena mengernyit. "Bukannya kita selalu ngerjain tugas bareng ya Ca walau itu tugas sendiri-sendiri? "
Diam-diam Ica menggigit bibirnya, ia binggung harus menjawab apa. Niat ingin menghindar dari Rena, tapi disisi lain ia takut pada ancaman itu. Dengan tenang Ica menjawab ucapan Rena. "Nggak papa, lagi pengen sendiri aja. Tapi kalau kamu nggak bisa, nanti aku kirim jawabannya gimana? "
Rena sendiri merasa heran dengan sikap Ica yang mendadak aneh, dari cara bicaranya saja sudah terlihat jelas bahwa Ica menyembunyikan sesuatu darinya. "Nggak, aku bisa sendiri Ca. "Rena membalas ucapan tersebut dengan kata 'aku-kamu', bukan karna apa-apa tapi ia ingin menghargai saja.
Ica mengangguk pelan, lalu pergi kedalam kelasnya dan meninggalkan Rena sendiri dengan segala pertanyaan. Kenapa sikap Ica berubah mendadak seperti ini? Apa ia mempunyai salah padanya?
Perasaan Rena mulai tidak enak.Rena mulai mengikuti Ica dari jauh dan memasuki kelas yang sedang ramai karna teriakkan tak jelas para siswa-siswi lainnya.
Rena sedari tadi melirik gerak-gerik Ica yang tampak diam, membaca novelnya dimejanya. Rena terheran-heran, biasanya Icalah yang mengajak nya berbicara terlebih dahulu, tidak diam seperti ini. Pikiran Rena mulai negatif, perasaannya tiba-tiba tidak enak seperti akan ada bencana terjadi.
"Kamu kenapa Ca? "Lirih Rena
Diri Rena terasa hampa, merasa kesepian. Kini masa-masa buruknya kembali datang. Merasakan sepi karna tidak ada sesosok teman yang berada disampingnya saat ini.
◆◆◆
MAKASIH YANG UDH MAU NUNGGU CERITA INI UPDATE, BAHKAN ADA YG SPAM NEXT. ADUHH GK NYGKA BAKAL KYK GINI. 😅😂
PENDEK? IYA EMG CUMA 1000 WORD PERCHAP. KDNG LEBIH, KDNG KURANG HIKSSS;)
DAN MAAF KLO AKU LAMA UPDTENYA.JNGN LUPA VOTE AND COMMENT YA!!
KAMU SEDANG MEMBACA
My Boyfriend Is Psychopath [END]
Mystery / Thriller[DILARANG PLAGIAT!!!] [Warning!! Mengandung unsur kekerasan dan kata-kata kasar] Kisah seorang gadis yang terjebak dengan seorang psychopath, bahkan diri nya diklaim sebagai pacar nya, miliknya dan selamanya akan menjadi miliknya. Possessive bukan...