19. MBIP [KEGAGALAN]

30.9K 2.1K 10
                                    

"Gimana lo sama dia?udah jadian belum? "Tanya seorang perempuan sambil memainkan rambut nya

Lelaki itu mendengus kesal "boro-boro jadian. Gua deketin dia aja susah banget astaga... Udah tiga kali kayak nya gua ditolak sama dia, sialan! Gua agak ngeri sih sama cowo itu, tatapan nya tajem banget... Padahal gua cuma mau nolongin doang. Ck! "

"Kayak nya kita harus pke cara satu ini, gua jamin berhasil. "Sahut teman perempuan itu dan menatap mereka satu-persatu dengan senyuman misteri

Mereka menoleh kearah suara itu"lo yakin? Gua agak takut aja soalnya tandingan kita itu bukan cowo badboy atau cupu bro, "

"Kalau lo nggak yakin dan masih takut sama kejadian kemaren-kemaren, mending nggkk usah bikin rencana lagi deh. Gua takut ntar kalian berhenti dijalan dan kita udah ketahuan duluan sama dia, dan gua takut juga jadi korban selanjutnya. "

Lelaki itu menyahut "korban? Maksud kalian apa? "

"Huft belum saat nya lo tahu tentang itu. Mending kita buat rencana baru lagi yang agak ekstrem deh. Dan kita juga jangan ceroboh, kesalahan sedikit aja udah fatal banget dan mungkin saja diantara kita ada yang mati"

"Yaudah apa rencana baru nya? "

"Anjing! Gua nggak mau ikutan, bodoamat lah... Gua masih sayang nyawa anjir!"

"Setan lo semua! Jadi nggak sih? Dan mungkin aja direncanakan kali ini, bakal ada korban nya. Apa kalian mau berkorban untuk melanjutkan rencana ini? Antara kita atau lo ja? "

Mereka tercegang. Mana mungkin dari mereka ada yang mau berkorban atau dijadikan tumbal hanya untuk melanjutkan rencana ini? Menjalani rencana ini saja ogah-ogahan apalagi harus ada yang di korban kan?

"Kok gitu sih! Memangnya nggak bisa gitu ngga pake korban? Kita juga kan nggak mau mati sia-sia gara-gara rencana ini"Bantah salah satu perempuan yang berambut pendek

"Kalau memang nggkk mau ada yang berkorban, ngga usah bikin rencana! Tahan aja, pendemin aja rasa iri kalian melihat mereka bermesraan dan semakin lengket, so itu semua juga karna kalian sendiri, buat rencana aja ogah-ogahan"Bentaknya emosi

"Huft terserah kalian deh mau nya apa! Gua capek, pusing belum makan, gara-gara kalian makan siang gue ketunda nya dan gue juga mau keluar dari rencana ini. "Ucapnya sambil menghembuskan napasnya kasar

"Gua juga nggak mau ambil pusing. Karna rencana ini, gua hampir aja mau dibunuh sama si Rexy Rexy itu, untung aja dia ngasih kesempatan ke gue. Kalau nggak... Tamatlah riwayat gue. " kceh nya panjang lebar menceritakan kejadian yang ia alami semenjak kemarin.

"Jadi gimana ini? Mereka udah nggak mau ngelanjutin karna takut di korban kan? Licik banget mereka, mau enak nya sendiri. "cibir laki-laki yang memakai topi hitam

"Udahlah, Ja. Kita sudahi saja rencana ini. Nggak bakal berhasil juga lo bikin hubungan mereka renggang, malah yang ada kita semua jadi korban dia. "

"Udahlah kita keluar aja dari sini, lagian kalau kita lanjut rencana ini, tanpa kita ketahui, dia sudah mengetahui nya dan akan mempermalukan kita didepan publik pada akhir nya, Gua cabut mau shopping, bye!"katanya lalu ia pergi meninggalkan lelaki itu sendirian disana

"Knapa jadi begini anj?! "

"Kalau kayak gini mending gua aja yang turun tangan, gua mau tahu seberapa hebatnya si cowo itu sampai-sampai Rena tunduk pada nya. "desisnya menyeringai

Dengan umpatan kasar dibibir tipis nya, ia pergi dari tempat itu dan ia juga memikirkan cara untuk membuat hubungan mereka hancur, sehancur-hancur nya, sehingga Rena memilih nya dan meninggalkan cowo itu dan memilih diri nya. Terdengar sulit memang tapi tak Salah juga ia mempunyai musuh Demi mendapatkan seorang gadis Yang ia sukai.


◆◆◆

Pagi harinya Rena sudah siap dengan seragam yang lengkap, tak lupa rambutnya digerai. Kejadian kemaren membuat rambutnya digerai untuk menutupi bekas lukanya. Kesal dan marah perasaan bercampur aduk didalam hati rena. Ingin rasanya memaki-maki kekasih nya itu yang seenaknya melukai tubuh mulusnya itu.

Tanpa pikir panjang ia pamit untuk pergi kesekolah dan tidak lupa untuk pamit kepada bunda dan ayahnya. Untungnya bunda dan ayahnya tidak mengetahui bekas lukanya itu terutama ditangan. Karna selama hari itu ia memakai baju panjang agar mereka tidak curiga.

"Bun, yah. Rena pamit mau berangkat kesekolah. "

"Hati-hati ya nak, bilangin sama nak Rexy, bawa motor nya jangan ngebut-ngebut!"

"Siap bun, yah."

Rena membuka gerbang rumahnya dan disambut senyuman manis oleh sang kekasih nya, siapa lagi klo bukan Rexy Alano.

Tanpa kata, Rena mengambil helm yang diberikan kepada Rexy. Dengan hati-hati ia segera menaiki motor sportnya itu karna sangat tinggi, Berbeda dengan ukuran tubuh nya yang pendek membuat nya susah untuk dinaiki.


Mereka meninggalkan kediaman rumah Rena dan menuju kesekolah. Motor sport berlaju sedikit kencang membelah jalanan yang hampir macet. Jakarta macet, sangat lah klasik. Rena spontan memeluk pinggang Rexy ketika motor itu melaju kencang, menyandarkan kepalanya dipunggung Rexy.

Sampai disekolah, disambutlah dengan bisikkan maupun tatapan sinis Dan iri dari mereka melihat kemesraan mereka yang semakin lama, semakin lengket. Termasuk Bianca dan teman-teman nya pun iri dan geram, namun apa dayanya. Rencana untuk memisahkan mereka sangat lah sulit. Rencananya sudah gagal total. Ia tidak bisa berbuat apa-apa lagi, mereka hanya bisa mencibir dalam hati. Sungguh malang hati mereka.

Mereka berdua jalan bergandengan tanpa memperdulikan tatapan orang lain. Anggaplah itu hanya bisikkan setan yang iri padanya.

"Rexy! "Seru seseorang yang tengah menghampiri mereka dengan sedikit berlari kearah mereka.


◆◆◆

SORRY KLO ADA TYPO NYA GITU HEHE

BTW KLO MNRT KLIAN PART INI MANARIK SILAHKAN VOTE ATW KOMEN YA GUYSS!!!

My Boyfriend Is Psychopath [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang