Rena menghela napas mengedarkan pandangn nya sepertinya Rexy tidak menjemputnya untuk pergi kekantin bersama. Rena pikir masalah tadi pagi tidak berdampak seperti ini namun dugaannya salah.
Ia menangkupkan wajahnya dimeja dan menundukkan wajah nya. Sepertinya hari ini adalah hari yang buruk bagi Rena. Tidak ada yang mengajak nya pergi kekantin. Biasanya Raja lah yang selalu menggangu Rena saat jam istirahat namun sekarang Raja malah tidak datang. Rena berpikir sejenak, tidak mungkin kan ia kangen dengan Raja. Menggeleng kepala nya agar pikiran nya tentang Raja menjauh.
"Aish gua kenapa sih!"ucap nya pelan namun dengan nada kesal
Rena pikir Rexy mengingat ini hari apa. Ia tersenyum miris mana mungkin Rexy mengingat hari ulang tahun nya, hubungan dengan Rexy baru saja beberapa bulan dan mustahil saja jika Rexy mengingat hari ulang tahun nya.
Keinginan yang ia harapkan hanya satu yaitu agar mendapatkan surprise dari kekasih nya namun sudahlah.... harapan nya sudah pupus. Tidak ada yang mengingat hari ini padahal hari ini yang Rena tunggu. Menghela napas kecewa lalu beranjak dari bangku nya, melangkah kan kaki nya keluar menuju kantin untuk bertemu dengan Rexy.
Rena menundukkan wajah nya. Ia tidak biasa keluar jika tidak ditemani seseorang. Namun ya sudahlah.... ia harus mengumpulkan keberanian nya karna tatapan murid disekolah ini sangat lah sinis pada nya.
Saat memasuki kantin ia mengedarkan pandangan nya melihat dimana Rexy berada. Mata nya tak sengaja melihat Rexy yang sedang bercanda dengan teman nya dan disamping nya terdapat gadis yang ia kenali. Dia Bianca. Namun anehnya Rexy tampak tidak keberatan dengan kehadiran Bianca yang duduk disampingnya, walaupun sering diabaikan oleh Rexy. Tapi tetaplah Rena sakit hati melihatnya.
Rena meneguk saliva nya kecewa saat melihat pemandangan yang membuatnya sakit hati. Seketika mata mereka bertemu, namun dengan cepat Rena membuang muka nya lalu pergi dari kantin dengan larian kecil nya.
Bianca sedari tadi melihat gerak-gerik Rena pun tersenyum puas, ternyata memang benar jika hubungan Rena dan Rexy ada masalah. Pantas saja Rexy tetap diam saat Bianca duduk disebelahnya. Tidak seperti dulu padahal ia hanya menyapa nya saja langsung dibentak namun sekarang tidak.
Tapi tidak dengan Rexy yang sedari tadi gelisah karna mengabaikan Rena. Dan sekarang Rena melihat pemandangan seprti ini, Rexy merasa bersalah karna sudah mengabaikan Rena apalagi ia juga sudah membentakannya. Rexy menyesal karna sepertinya perbuatannya sudah kelewatan.
Ia bangkit dari bangku dengan wajah datar dan dingin nya itu membuat mereka menatap binggung. Apalagi Bianca yang sudah mengetahui niat Rexy untuk menyusuli Rena.
"Mau kemana lu bro?"tanya Gavin
Rexy diam lalu pergi begitu saja melewati Bianca dengan wajah yang tidak bersahabat.
Reza hanya santai memakan makanan nya tanpa memperdulikkan Rexy. Toh dia juga sudah mengetahui gerak-gerik Rexy sedari tadi saat Rena melihat Bianca duduk bersebelahan dengan Rexy.
Bianca tak tahan pun pergi menyusuli Rexy namun sesuatu mencekal tangan nya yang membuat langkah nya terhenti. Bianca pun menepis tangan itu dengan kasar dan menatap nya tajam.
"Biarin aja. "
Bianca menatap Gavin jengkel, seenak nya saja ia menyuruh untuk dibiarkan. "Ck, gua nggak ada urusan sama lo. "
Gavin tersenyum miring. "Berhenti merusak hubungan orang, masih banyak lelaki lain selain Rexy bahkan mereka lebih kaya dan nggak kalah tampan dari Rexy. Gua harap lo jangan merusak kebahagiaan dia. Inget kata-kata gue!" Peringatnya tegas
"Cabut, Za. "
Reza berdecak sebal. "Aelah tanggung tinggal dikit lagi, sayang kalau nggak dimakan, mubazir Vin, "Gavin menarik tangan Reza agar berhenti makan dan menatap nya tajam.
"Lama lo. " dengan kesalnya Gavin meninggalkan Reza yang bergerutu tak jelas
"Ck!" Reza mau tak mau pun bangkit menyusuli Gavin yang sudah menjauh. Namun ia melirik Bianca yang masih terdiam seperti nya ia merenungi perkataan Gavin.
"Gua harap lo harus tahu hal ini, Ca?" Tanya nya misterius
Bianca mendadak mematung. Sikap Reza tiba-tiba berubah menjadi serius dan tajam. Ia menelan salivanya ditatap tajam seperti ini.
"Apa? "
"Jangan jadi pelakor Ca! Nanti.....
Reza sengaja menggantungkan ucapan nya melirik Bianca yang berkeringat dan terlihat takut. Bianca deg-degan untuk mendengar lanjutan dari perkataan Reza.
"Nanti?"
Reza tersenyum miring. "Nanti nggak ada yang mau sama lo karna lo titisan Mak lampir. Bwhahaha! "tawa nya lalu pergi meninggalkan Bianca dengan wajah masam nya.
"Sialan! "
◆◆◆
Rena pergi kerooftof untuk menenangkan dirinya. Mengingat kejadian tadi sungguh membuat hati nya sakit apalagi sikap dingin dan acuhan dari Rexy lebih membuat nya sakit hati seperti ada yang menusuk ribuan jarum tajam dihati nya.
Air mata nya turun setetes demi setetes bahkan ia sudah beberapa kali ia mengelap nya namun air mata nya tidak bisa diberhentikan.
Ia tidak menyangka semua ini. Padahal ia tidak tahu apa yang membuat Rexy mengabaikan nya seperti ini. Dan juga teman yang sudah menganggap nya sahabat pun mengabaikan nya seolah-olah ia tidak ada, tidak perduli lagi.
Ingin rasa nya ia melampiaskan semua apa yang saat ini ia rasakan. Baru kali ini ia menangis hanya karna seorang lelaki. Baru kali ini ia merasakan yang nama nya diabaikan, diacuhkan bahka tidak ada yang memperdulikkan nya.
"Hikss!"
Ia menekuk kan lutut nya dan menangkup kan wajah nya dilutut tersebut dengan kedua lengan nya yang mengandahkan nya.
"Kenapa semua berubah hiksss, apa salah Rena yang membuat kalian mengabaikan Rena bahkan sampai menganggap Rena tidak ada bahkan seperti orang asing. Kalau Rena salah, Rena minta maaf hikss...,"
Tanpa diketahui ada yang seseorang yang mengintip dicelah-celah tersebut dengan tatapan sendu. Ingin sekali ia merengkuh tubuh Rena. Mengusap rambutnya dan menenangkan nya. Namun ia tidak bisa berbuat apa-apa. Jika bukan karna itu. Mungkin ia tidak berbuat yang membuat hati nya sakit dan melihat orang yang ia sayangi menangis karna perbuatan nya menurutnya berlebihan.
"Sorry. "Gumamnya tanpa suara, mata nya masih tertuju pada gadis yang menangis karna perbuatannya.
◆◆◆SORRY KLO ADA TYPO NYA.
JNGN LUPA TINGGALKAN JEJAK SPRTI VOTE AND COMMENT, OKAY!!!!!!!
KAMU SEDANG MEMBACA
My Boyfriend Is Psychopath [END]
Mystery / Thriller[DILARANG PLAGIAT!!!] [Warning!! Mengandung unsur kekerasan dan kata-kata kasar] Kisah seorang gadis yang terjebak dengan seorang psychopath, bahkan diri nya diklaim sebagai pacar nya, miliknya dan selamanya akan menjadi miliknya. Possessive bukan...