"Maksud kamu apa?!"
Rena memutar bola mata nya. "Udahlah Alanbaku yakin kamu pasti ngerti arti dari kata mundur."
Sial! Rena memancing amarah nya yang ia tahan sedari tadi. Rahang nya mengetat, tangan nya terkepal erat menahan emosi yang bergejolak. Dengan cepat ia menarik tangan Rena lalu mencengkram nya sehingga Rena meringis.
"Maksud kamu apa ngomong kayak gitu? Mau mancing amarah aku, hm?"
Rena langsung gelagapan sendiri, sial! Ia tidak menyangka bibir nya selancang itu jika sedang dilanda cemburu. Okey sekarang Rena mengakui jika dia cemburu saat melihat Rexy dan Bianca. Tapi kenapa situasi nya jadi begini? Rexy kalau udah marah tuh kayak Macan, apa-apa langsung terkam. Ups! Langsung dimasukin kehati maksud nya jadi mudah marah.
Rexy dengan cepat mendorong Rena kearah tembok dan langsung mengurung nya, menatap Rena yang terlihat ketakutan dengan seringai dibibir nya. "Ish! Alan lepasin....sakit tahu!"
"Mau aku hukum lagi, hm?"
Rena menggeleng keras. "Nggak aku cuma becanda hehe... becanda aja. Habis nya aku kesel kamu manggil nama 'Bi' itu" omel Rena hati-hati karna takut menyinggung Rexy.
"Becanda ya?"
Rena menyengir paksa. "Iya hehe."
"Ikut aku. " Rena yang tak siap karna ditarik paksa oleh Rexy tubuh nya hampir oleng jika ia tidak menyeimbangkan langkah besar Rexy.
"Mau kemana? "
"Rahasia. "
"Ish! Aku mau pulang, udah sore juga. Aku cape ih!"
"Kamu harus dihukum. "What? Dihukum? Mata Rena melotot tak percaya. "H-hukum? Kamu jangan becanda Alan, nggak lucu!"
"Yang bercanda siapa? "
"Awwssh..." pekik Rena tertahan karna terjatuh. Ah ia tidak melihat-lihat jalan sampai ia terjatuh dan juga langkah Rexy yang terlalu cepat hingga membuat nya seperti ini.
"S-sakit... Al!"
Rexy menatap Rena datar, dan tidak ada niat untuk membantu nya. "Cepat bangun. Nggak usah bohong. "
Rena terbengong tak percaya. "Bohong?! Kamu nggak lihat Al kaki aku luka?
"Cepat bangun! "
"Tapi sakit banget Alan!" Rengek Rena dengan mata berkaca-kaca.
Rexy menghela napas berat lalu menarik tangan Rena lebih kuat sehingga tubuh Rena oleng dan menempel ketubuh Rexy. Sial! Kaki nya sangat sakit dan sulit digerakkan tetapi Rexy tidak percaya dengan ini! Sungguh Amazing!
"Jangan manja Rena! Turuti apa kata ku jika tidak ingin dihukum lebih lama lagi. "Tubuh Rena menegang, tanpa sadar ia meremas hoodie yang dipakai oleh Rexy. Omg! Dia sudah dalam bahaya!
"Tapi—ini sakit banget Alan!"
"Nggak perduli!"
"Hei tunggu"
Langkah mereka terhenti mendengar suara itu dari belakang, sontak saja mereka menoleh kearah suara tersebut.
"Hei, kamu tidak melihat ada darah dari kaki Reina, Bung" ucap laki-laki itu
Rexy menautkan alisnya seraya terkekeh sinis.
Dia tersenyum kiku. "Saya Raja Kak, tapi maaf sebelum nya apakah sebaik nya Kaka tidak kasar dengan Reina? Soalnya saya melihat kaki nya terluka dan ada sedikit darah yang mengalir. "
Rexy menatap tajam pada laki-laki didepan nya yang terlihat sok akrab dan ramah. Tapi ia yakin jika itu hanya topeng nya saja alias pencitraan didepan Rena. Heh! Rexy tidak bisa dibodohi karna dengan ucapan ramah nya, ia yakin jika laki-laki didepan nya ini mempunyai niat jahat pada nya dan Rena. Walaupun tampang nya sedikit polos dan terlihat ramah-- tetapi tetap saja feeling Rexy tidak enak pada laki-laki didepan nya ini.
"Nggak usah sok perduli, lo siapa?"
"Udah Alan tenang. Dan buat lo ja, gua mohon pergi dari sini. "Raja terdiam. Sakit? Tentu nya. Mendapat penolakan dari gadis yang ia sukai sangatlah sakit, dada nya sesak. Ia tidak menyangka jika gadis itu sudah mempunyai kekasih.
"Argh!!"
Rexy memutar bola mata nya, ah ucapan Rena memang benar bahwa kaki nya sakit. Dengan sedikit kasar ia menggendong Rena ala bridal style agar tidak membuang waktu nya lagi jika dibiarkan disini... dan laki-laki itu ternyata masih disini— dia adalah Raja, anak baru dikelas Rena.
"Alan!" Pekik Rena terkejut.
"Diam!"
Raja memandang mereka dengan pandangan yang sulit diartikan. Hati nya sakit... apalagi mendapat penolakan dari nya. Ah ternyata sangat susah memperjuangan seseorang jika orang itu sudah mempunyai kekasih. Tapi-- bukan Raja nama nya jika membiarkan dia bahagia dengan orang lain. Diam-diam ia tersenyum miring sambil memasukkan kedua tangan nya ke kantong celana nya, seolah bertingkah sok cool.
"Tenang... ini baru permulaan, Ja. Gue yakin suatu saat nanti, gua bakal dapetin Reina dari laki-laki. "
◆◆◆
"Lo berhasil ?"
"Belum... Tapi gua yakin , suatu saat nanti. Gua bakal dapetin dia-- dengan cara apapun. "
"Cih.. Sekarang aja lo gagal, gimana suatu saat nanti? Gua yakin lo bakal kalah dari dia... Karna lo belum tahu siapa dia. "
"Gue nggak perduli. Mau dia anak polisi, mantan mafia, mantan pembunuh... Atau bukan tandingan gue karna kekuasaan dia lebih tinggi, gue nggak perduli. Inget, di atas langit masih ada langit. Dan gua bakal dapetin Reina... Bagimana pun caranya.. "
"Terserah lo, Ja. Tapi resiko nya lo tanggung sendiri. Dan gue juga bakal misahin Rexy dari Rena Rena itu. "
"Good! "
◆◆◆
VOMENT YUKK!!
SORRY KLO ADA TYPO NYA.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Boyfriend Is Psychopath [END]
Mystery / Thriller[DILARANG PLAGIAT!!!] [Warning!! Mengandung unsur kekerasan dan kata-kata kasar] Kisah seorang gadis yang terjebak dengan seorang psychopath, bahkan diri nya diklaim sebagai pacar nya, miliknya dan selamanya akan menjadi miliknya. Possessive bukan...