55. MBIP [MEMPERMALUKAN]

11.9K 1K 55
                                    

"Alan, kenapa yah Ica menolak ajakan aku terus, padahal aku pengen deket banget sama dia. "Keluh Rena menghembuskan napasnya pelan sambil berjalan melihat-lihat buku yang menarik dimatanya.

Rexy mengendikkan bahunya acuh. "Nggak tau. "

"Terus kenapa yah akhir-akhir ini sikap Ica itu aneh, kemarin acuh ke aku, tapi besoknya dia ramah lagi ke aku. Kadang aku ngerasa aneh sama sikap dia. Apa mungkin aku punya salah sama dia ya? Kadang aku mikirnya sih begitu. "

Rexy mendengus kesal karna sedari tadi Rena membicarakan Ica, padahal dirinya sedang berduaan, memang dasar benalu dan penganggu. "Tanya aja langsung sama orangnya, ngapain juga sih kamu ngomongin dia terus? "

Rena mengernyitkan dahinya, wajah Rexy menjadi kesal jika dirinya membicarakan Ica. Aneh sekali, biasanya Rexy menanggapi pembicaraannya dengan baik, tapi kali ini berbeda. Terbukti dari nada bicaranya yang terdengar kesal. Ada apa ini? Kenapa semua orang didekatnya pada berubah?

"Kamu kenapa sih Al, kok kesel gitu kalau aku ngomongin Ica? Nggak biasanya kamu kayak gini? "Tanya Rena binggung

"Kita itu lagi berduaan Rena, nggak usah ngomongin yang lain. Aku risih, ngertikan? "

Rena mengangguk kaku. "Oh kamu risih ya, maafin aku deh. Aku cuma penasaran kenapa dia tiba-tiba berubah, kali aja kamu punya solusi gitu. "

Kali ini Rexy mengabaikan Rena. "Kamu pilih aja buku yang mau kamu beli, aku tunggu diluar. "Setelah berkata seperti itu, Rexy melenggang pergi keluar toko buku dan menunggunya diparkiran.

Rena mengerjapkan matanya berkali-kali. Rexy pergi meninggalkannya sendiri dan memilih bukunya sendiri. What the hell! Mengapa dia begitu sensitif sehingga meninggalkan dirinya ditoko buku sebesar ini.

Rena berdecak sebal. "Kalau tau begini, mending aku pergi aja sendiri. "Lalu melanjutkan memilih buku yang berjejeran ditempat itu.

◆◆◆

Rexy sedang berjalan menuju parkiran. Tiba dipintu seorang perempuan tak sengaja menabrak dirinya hingga bahu mereka terbentur. Sontak perempuan itu menoleh pada si penabrak tersebut.

"Kalau jalan tuh liat— Elo! "Pekik perempuan tersebut dengan mata yang melotot.

Rexy memandang wajah terkejut perempuan tersebut dengan datar, seolah ia tidak mengenal perempuan itu. "Elo kan cowo sok cool yang waktu itu mempermaluin gue didepan umum kan?! Iya kan! "Ucapnya dengan wajah garang.

Rexy melihat wajah perempuan itu sekilas lalu melanjutkan perjalanannya keparkiran. Tapi baru saja beberapa langkah, tangannya tiba-tiba ditarik sehingga dirinya terpaksa membalikkan badannya menghadap perempuan itu. "Mau kemana lo hah?! Urusan kita belum selesai, main pergi aja lo. "

"Heh lo bisu ya? Diem mulu lo berasa ngomong sama patung gue. "

"Mau lo apa sih? "Kali ini Rexy membuka suaranya. Ia terlalu malas meladeni perempuan tidak tahu diri ini.

Perempuan itu mengangkat wajahnya dengan angkuh. "Mau gue? Mau gua cuma satu, lo harus minta maaf sama gue, gara-gara lo harga diri gue jatuh didepan umum sialan! Dan lo tau, gue malu banget. "

"Udah? Cuma minta maaf doangkan? "Rexy menaikkan sebelah alisnya.

Perempuan tersebut mengangguk angkuh. "Iya, jadi sekarang lo harus minta maaf sama gue. Kalau bisa lo berlutut didepan gue. "Perempuan tersebut tersenyum puas, karna diriny bisa membalas dendam dan akan mempermalukan laki-laki sok cool itu didepan umum. Seperti yang laki-laki itu lakukan padanya waktu itu.

My Boyfriend Is Psychopath [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang