47. MBIP [TAK TERDUGA] 2

14.4K 1K 28
                                    

"Dasar laki-laki, ucapannya nggak bisa dipegang. Katanya cuma sebentar belinya, eh tau-taunya udah dua jam belum datang juga. Seramai apa sih tukang bubur itu sampe Alan belum dateng juga? "Gerutu Rena yang kesekian kalinya.

Sedari tadi bibir Rena tidak berhenti menyumpah serapah Rexy dengan kata-kata kasar dan gerutuan dibibir manis nya itu. Bagaimana tidak? Rena sudah lama menunggu bahkan dua jam lama nya hanya untuk menunggu Rexy pulang dan membawakan bubur nya. Rasa lapar diperut nya sudah terasa sedari tadi, dan sial nya dia menolak sarapan yang dibuatkan Bunda nya karna menunggu bubur dari Rexy.

"Hiksss.... bunda Rena lapar. "Rengek nya bersamaan dengan air mata yang meluncur dipipi.

"Hiksss... awas aja lo Alan, gue—

"Gue apa, hm?"

Rena menarik ingus nya dan langsung mengelap air mata nya saat mendengar ucapan lirih ditelinga nya. Bodo amatlah dia tidak menjaga image saat Rexy berada dibelakangnya yang sedang menangis, merengek minta makanan, hikss. Toh ini juga salah Rexy yang memberikan harapan palsu.

"Nih aku bawain bubur nya, tadi ada kendala dijalan. "Ucap Rexy seraya memberikan bungkusan berisi bubur kepada Rena. Tapi ada yang berbeda dengan Rena saat ini. Dia tidak menerima bungkusan itu, dan hanya menatap tanpa ingin mengambil nya.

Rexy mengernyitkan sebelah alis nya. Ada sisa air mata dipipi nya, dan tatapan sayu dari mata Rena. Rupanya gadis ini habis menangis karna dia terlambat memberikan bubur kepada Rena. "Kenapa nggak diambil? Nggak mau?"

Rena menggeleng lemah. Dia sedang ngambek mode on. Biarkan saja dia mengabaikan rasa lapar diperut nya yang sedari tadi meronta-ronta ingin diisi dengan makanan.

"Emang kamu nggak lapar?"

Rena melirik sinis kearah Rexy. "Nggak. Udah kenyang, tadi bunda buatin aku makanan." Tentu saja Rena berbohong, dia tidak menerima makanan apapun dari bunda, karna berharap Rexy akan membawakan bubur. Tapi nyata nya--- ah sudahlah.

"Beneran? Oh yaudah, bubur nya aku taruh disini ya, kali aja nanti kamu lapar lagi. "

"Aku mau keluar sebentar, ada urusan. Kamu nggak papa 'kan aku ditinggal?" Lanjut Rexy seraya mengusap pipi Rena lembut, menghapus sisa air mata nya.

"Hm, "

Rexy mengecup dahi Rena dengan lembut. "Yaudah aku pergi ya, jangan nakal kalau aku nggak ada"

"Emang aku anak kecil apa? "Gumam Rena sebal, dan tentu saja masih didengar oleh Rexy karna jarak nya masih dekat.

Rexy terkekeh kecil. "Bagi aku, kamu masih anak kecil. Masih manja, cengeng kayak anak kecil. "

Rena mengerucutkan bibir nya. "Bodoamat, nggak suka yaudah sana. Aku mau tidur. "

"Nggak usah marah. Aku tetep suka sama yang manja dan cengeng kayak kamu. "

Blush!

Pipi Rena seketika memanas dan pasti merah tentunya, tapi jika dalam mode ngambek. Dia mengalihkan wajah nya kearah lain agar Rexy tidak mengetahui nya. Jika ketahuan bisa-bisa Rexy akan meledeki nya. Oh tidak, jangan sampai itu terjadi.

"Nggak usah gombal. Basi! "Sinis Rena, dan tentu saja dia tidak melihat wajah Rexy karna masih berada diposisi nya.

Rexy tersenyum geli, dia sudah tahu jika Rena memang sengaja mengalihkan wajah nya kearah lain, namun dia berpura-pura saja agar Rena tidak menangis seperti tadi. "Yaudah. Aku pergi dulu. "

Rena menggigit bibir bawah nya, menatap punggung Rexy yang kian menjauh. Laki-laki itu langsung pergi tanpa basa-basi, tanpa ada kecupan kedua kali nya, tanpa ada kata-kata manis. Astaga dasar tidak peka.

"Semua laki-laki emang begitu kali ya? Nggak pernah peka sama cewe. Hiksss bunda... "

◆◆◆

"Kenapa Rex, lo nyuruh kita kumpul? Tadi nya niat gue nggak mau bolos karna lo lagi jaga cewe lo. "Sahut Gavin seraya menyalakan rokok ditangan nya.

"Ada sesuatu yang pengen gue omongin sama kalian. "

"Apa? "

"Siapa Rex? Punya pacar lagi lo?"
Reza meringis ketika Rexy mengeluarkan pisau milik nya dan menodongkan nya kearah Reza. "Jaga ucapan lo. Gue nggak segan-segan bunuh lo disini karna ucapan lo. "

Reza meneguk saliva nya gugup. "Eh, gue cuma becanda doang Rex. Astaga lo baperan amat sih." tawa Reza hambar untuk menutupi ketakutan nya karna Rexy tak segan-segan menodongkan pisau kearah nya.

"Maka nya omongan nya dijaga Za. Jangan main asal ceplos aja, lo kan tau kalau Rexy begitu orang nya, baperan. "Celetuk Gavin dan pandangan nya masih pada pisau yang begitu mengkilat, Gavin meneguk saliva nya kemudian mengalihkan pandangan nya.

"S-sory Rex. "

"Hm. "

"Daripada gue disini kalau ujung-ujung nya bakal ditodong pisau nya si Rexy, mending gue jalan si Sarah. " gumam Reza sambil mengerucutkan bibir nya.

"Anjir, lo mau jalan sama si Sarah? Padahal sekarang masih jam sekolah anjir. "Tanya Gavin

"Hm biarin. Gua juga kadang jalan sama si Sarah pas dijam sekolah. Gua masih pacaran sama dia, kemarin sempet putus tapi dia nggak mau sambil nangis-nangis. Karna gue nggak tega, yaudah nggak jadi putus. "Curhat Reza yang masih mengingat kejadian itu.

Gavin tersenyum sinis kearah Reza. "Kalau gue diposisi lu, mending gue langsung tinggalin. Nggak guna pertahanin hubungan kalau masalah nya sifat dia masih manja dan nggak berubah. "

"Ya, lo ada bener juga. Kadang gue juga risih sama sifat manja nya tapi disaat bersamaan gue merasa nyaman. "Jeda Reza seraya tertawa kecut. "Nggak mungkin 'kan kalau gue jatuh cinta sama dia? "

"Itu tanda nya lo udah bucin sama dia, astaga jadi cowo itu yang tegas dong Za. Jangan kemakan sama perasaan lo sendiri. "

"Kayak lo nggak aja. "Tukas Rexy tajam.

"Nggak dong. Lagian juga gue nggak tertarik sama cewe modelan kayak Sarah, apalagi sifat nya aja begitu. "

"Kalau suatu saat nanti, lo ditakdirin sama cewe kayak Sarah, lo mau apa hm? "

Skakmat!

Gavin kehilangan kata-kata karna ucapan tajam dari Rexy.  "Haha nggak bakal terjadi, gue yakin itu. "

"Mulut bisa bohong tapi nggak dengan hati lo. Lagian gue juga sering liat lo jalan sama cewe yang lo bawa kesini waktu itu. "

Lagi-lagi Gavin kehilangan kata karna ucapan Rexy ada benar nya, namun dia sering elakkan karna Gavin tidak mau jika sifat brengsek nya diketahui oleh mereka. "Mungkin lo salah liat Rex, "

Rexy tersenyum miring. "Lihat aja nanti. "

Dan Gavin, laki-laki itu terdiam. Entah apa yang direncakan Rexy, membuat nya panas dingin dan perasaan yang bercampur aduk antara panik dan khawatir jika rahasia nya akan terbongkar. 

"Gue mau kenalin temen lama gue sama kalian. " ucap Rexy, kemudian dia bertepuk tangan nya menepuk dua kali. "Masuk. "

Tak Lama kemudian muncul seorang laki-laki sambil tersenyum ramah pada mereka. "Hallo all, sorry I came late. "

Dan seketika mereka melongo dengan ucapan aneh menurut telinga mereka kecuali Rexy. "Hah?!"


◆◆◆

SORRY KLO AKU JRNG UP HEHE. YG PENTING GK SAMPAI SEMINGGU YE KAN?

JANGAN LUPA VOTE AND COMMENT NYA!!!! 😍

My Boyfriend Is Psychopath [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang