Rexy menarik bahu Rena dengan sedikit keras yang membuat Rena meringis. Rena bahkan tidak tahu sedari tadi Rexy sedang menahan amarah nya, ia kira Rexy senang saat dipuji oleh bunda nya, namun nyata nya tidak.
"Ish Alan! Sakit!"Protes Rena
"Diem!"bentaknya
Rena memayunkan bibirnya. "Kamu kenapa sih Al? Marah-marah nggak jelas kayak gini?"
Rexy menghela napas kasar lalu menatap Rena tajam dan terintimidasi. "Ini dari siapa?"
Rena mengerutkan dahinya lalu melirik gaun yang dipakai. "Dari kamu lah. Emang dari siapa lagi? Bukan nya kamu yang mengirim?"
Rexy mengacak rambutnya kesal. Aish cobaan apalagi ini! Mengapa banyak sekali musuh Rexy. "Kamu yakin ini dari aku?"
Rena mengganguk polos. "Dikotak yang kamu kirim juga ada note gitu, dan persis seperti yang kamu omong pas nganterin aku pulang. "Jelasnya sambil mengingat-ingat.
"Seperti apa isinya?"
Rena mengetuk dagu nya dengan jari telunjuk seperti nya ia memikirkan isi note tersebut lalu sedetik kemudian ia berpekik senang. "Pokok nya ada kata-kata romantis nya gitu, Alan. Aku baper bacanya. Ngomong-ngomong kamu belajar dari mana kata-kata romantis itu? "Tanya Rena polos, ia tidak mengetahui bahwa sedari tadi Rexy menahan amarah nya dengan tangan yang terkepal dibawah.
"Hm, kamu senang?" Ucap Rexy datar
Rena mengangguk antusias sambil tersenyum lalu setelah tersadar jika ucapan Rexy sangat dingin dengan wajah tak berekspresi membuat senyuman dibibir Rena luntur digantikan dengan gugup karna Rexy menatap nya sangat tajam tidak seperti biasa nya.
"Seneng? Dibawain dress seperti ini?" Tanya Rexy menaik-turun kan alis nya
Rena meneguk saliva nya susah payah, ia tidak menjawab melainkan menudukkan wajah nya sambil meremas ujung Gaun tersebut.
"Tadi seneng, kenapa sekarang jadi murung? Atau dress nya kurang mewah? "
Rena menggeleng pelan.
"Terus kenapa kamu jadi murung begini? Atau perlu aku bikin puitis romatis, lagi biar kamu seneng?"
"Nggak begitu juga maksud aku—
"Udah diem! Sekarang buka dress itu. "
Rena membulatkan mata nya tak percaya. "Hah?"
"Buka dress itu sekarang atau aku yang akan membukanya?"
"Ish! Kok sikap kamu begini si Al? Bukan ya kamu yang pengen aku, pake dress ini?"
"Terus mau kamu gimana?"
Rena segera menyilang tangan nya didada nya dengan tatapan mendelik tak suka kearah Rexy. "Ish! Tau ah! "
Rexy memutar bola mata nya kearah lain. Aish! Gemas sekali dengan gadis didepan ini saking gemas nya ingin sekali ia menghukum nya, ingin mengganti suara cerewet nya itu dengan teriakan dan juga rintihan sakit saat ia menyayatnya.
Aish! Jiwa psychopath Rexy muncul kembali. Untung saja ia bisa mengendalikan walaupun ia tidak bisa menahan nya lebih lama lagi.
"Cepet ganti baju atau kita nggak jadi pergi. "Ancam Rexy membuat Rena merengut kesal dan memaling kan wajah nya kearah lain.
"Ish! Iya-iya. "Rena melangkah kan kaki nya menuju kamar nya untuk mengganti Gaun itu. Huft dasar Rexy tidak bisa sekali melihat Rena bertampil cantik seperti ini malah disuruh untuk mengganti nya, gerutunya kesal.
"Aku mau kamu tampil apa ada nya Ren, dan kecantikkan kamu hanya untuk aku dan tidak ada yang boleh melihatnya selain aku. "
◆◆◆
Rena meneguk saliva nya melihat pemandangan yang gelap ini semakin membuat nya takut. Apalagi tidak ada celah cahaya yang menyinari membuat Rena bergetar ketakutan.
Ingin melangkah kan kaki nya saja terasa berat apalagi untuk memasuki ruangan gelap tersebut. Huft seperti nya Rexy salah tempat untuk mengajak nya kencan.
Rena melihat sekitar dengan was-was. Tidak ada orang disekitar nya, berarti Rexy tidak bersama nya tadi?! Aish jika ia sendirian di area gelap seperti ini mendingan ia tidak jadi pergi jika tahu kalau Rexy meninggalkan nya.
Didalam hati nya Rena bergerutu kesal tentang Rexy. Lebih baik jika ia pulang saja daripada disini yang membuatnya ingin pingsan saja karna area tersebut sangatlah gelap.
"Permisi nona?" Ucap seorang yang berpakaian seperti pelayan menghampiri Rena.
Rena mengerutkan dahi nya. "Iyam "
"Apakah nona ini yang bernama Reina?"
Rena mengangguk kaku. "Ada apa ya pak?"
"Mari nona ikut saya. "
Rena bimbang. Disaat seperti ini ada saja yang menawari nya untuk mengikuti nya bagaimana jika Rexy marah jika melihat nya berjalan mengikuti pemuda tersebut? Persetan dengan Rexy, Rena hanya menuruti nya, ia tidak perduli jika Rexy marah padanya. Lagian siapa suruh dia meninggalkan Rena ditempat gelap seperti ini, batin Rena terkekeh kecil.
"Ah iya pak, sebenarnya ada apa ya pak ditempat seperti ini?" Tanya Rena sambil mengikuti lelaki itu dari belakang
"Saya tidak tahu nona, saya hanya disuruh. "
Disuruh? Tetapi siapa?
Rena semakin penasaran siapa yang menyuruh nya untuk memgikuti lelaki itu. Rexy? Hm, bisa jadi tapi tidak mungkin juga karna Rexy yang meninggalkan nya sendirian disini. Aish! Rena semakin penasaran saja.
"Sudah nona tidak usah bertanya-tanya lagi. Ikuti saja saya saja jika nona penasaran. "sahut pemuda itu dengan nada datar
Mata Rena melotot. Cenayang kah dia itu?
Saat langkah pemuda itu terhenti, langkah Rena pun sama terhenti juga. Ia mengernyit dahi nya, lalu mata nya beralih kedepan. Lampu nya seketika dinyalakan dan betapa terkejut nya ia melihat sekitar nya yang membuat nya tidak bisa berkata-kata.
Mata nya berkaca-kaca. "Alan!"
◆◆◆SORRY KLO ADA TYPO, BILANG AJA KLO ADA TYPO NYA. GK USH SUNGKAN.
VOMENT GUYSS!!!!
KAMU SEDANG MEMBACA
My Boyfriend Is Psychopath [END]
Mystery / Thriller[DILARANG PLAGIAT!!!] [Warning!! Mengandung unsur kekerasan dan kata-kata kasar] Kisah seorang gadis yang terjebak dengan seorang psychopath, bahkan diri nya diklaim sebagai pacar nya, miliknya dan selamanya akan menjadi miliknya. Possessive bukan...