Alis Alex mengernyit. "Jadi lo belum tahu masalah keluarga lo sendiri? sampai-sampai ucapan gua ini dibilang sebuah karangan cerita gitu? Heh! Gua kira lo pintar tapi nyata nya lo lebih bodoh dari bokap gue, njing!
Mata Rexy terpancar amarah, rahangnya mengetat, dengan deru napas yang memburu. Sial! Alex memancing amarah nya sekarang! Bahkan dengan seenaknya mengatai nya bodoh! Ia tidak akan membiarkan ini. "Tahu apa lo tentang masalah keluarga gue, hah! Inget ya kematian bokap lo yang bodoh itu karna diri nya sendiri! Bukan karna kegilaan harta keluarga gue! Bahkan sampai sekarang gua jijik sebut lo dengan sebutan 'sepupu', Sepupu macam apa yang mencemarkan nama baik Omnya sendiri dengan sebutan gila harta! "Bentak Rexy yang mencengkram leher Alex dengan kuatan amarah nya. Alex yang tidak bisa menghindar dari cekikan itu hanya tersenyum mengejek, seperti lelucon semata.
"Uhuk.. Uhuk. Keluarga lo pantes disebut bajingan--akh! "Pekik Alex tertahan karna cengkraman itu semakin kuat hingga wajah nya memerah.
"Lep-asin, Sialan! "
Dengan sekali hentakkan Rexy melepas cengkraman tersebut dengan mendorong leher Alex hingga ambruk tak berdaya. "Cih.. Lemah. "
"Uhuk.. Uhuk, sial! "Gumam Alex menahan rasa sakit dibagian lehernya, ia menghirup udara dengan rakus, Cengkraman Rexy sangat kuat, seperti nya ia bukan tandingan nya.
"Sekarang lo ceritain apa masalah yang terjadi dikeluarga lo dan gue, sampai sampai lo dendam sama keluarga gue dan gua juga kena imbas nya! "
Alex menarik napas nya berat lalu merubah posisi nya menjadi berdiri menghadap Rexy yang menatap nya tajam. "Gua akan menceritakan nya tapi hanya sebagian, dan lo jangan potong dulu ucapan gue"
"Kenapa harus sebagian? Takut rahasia lo ketahuan? Gitu? "
Alex menggeleng. "Nggak, gue nggak punya rahasia apapun, itu akan buat lo mengerti nanti nya. "
Alex menarik napas nya pelan lalu menceritakan apa yang ia dengar waktu itu. "Waktu itu, pas gue umur 5 tahun, gua nggak sengaja ngedenger perbincangan Om dan bibi dikamar. Pada saat itu semua pada tidur dan kebetulan gua haus, jadi ya gua kluar buat minum, setelah gua minum, gue sengaja ngelewatin kamar Om dan Bibi. Pas didepan pintu, gue ngedenger tawaan mereka dengan menyebutkan nama ayah gua, disitu gua penasaran sama apa yang diomongin sama Om dan Bibi. Dan ternyata mereka menertawakan kematian ayah dan ibu gua karna mereka sudah mengambil harta yang ayah gua miliki. Hati gua sakit ngedenger nya, dan gua juga nggak nyangka Om dan Bibi melakukan hal itu karna mereka ingin memiliki harta ayah gue. Dan disitu gua tahu ternyata penyebab mereka meninggal. Om dan Bibi sengaja memotong rem mobil nya agar mereka kecelakaan dan dengan cepat mengambil harta ayah dan ibu gue dengan mengatas namakan nama mereka disurat warisan itu. Dan mereka juga menutupi nama gue seolah-olah gua juga menjadi korban atas kecelakaan itu agar gue nggak mendapatkan harta warisan nya. Disaat itulah sikap gua berubah menjadi kasar, suka clubing dan keluar malam. Gue stress, hati gue hancur. Hidup udah hancur. Dan nggak ada harapan lagi buat hidup." Alex tersenyum miris mengingat masa lalu nya.
Rexy terdiam, tangan nya bergetar napas nya kian memburu. Ia bimbang saat ini. Apakah ia harus percaya dengan omongan Alex kali ini? apakah seharus nya ia tidak menunduh Alex sembarangan?. Hati nya terasa bergetar, ia menutup mata nya sejenak, ia merasa bersalah kali ini, saat ini dan hari ini. Dengan menarik napas nya pelan menghilangkan rasa sesak didada nya, ia kembali membuka mata nya perlahan. Pandangan nya lurus menatap Alex yang termenung setelah menceritakan kejadian itu. Dengan kaki yang bergetar ia berjalan kearah Alex dan langsung memeluk nya erat dengan perasaan bersalah.
"Sorry.."
"Sorry....udah bikin hidup lo hancur, udah nuduh lo sembarangan. "Lirih Rexy
Alex terdiam saat Rexy memeluk nya erat dengan mengucapkan kata 'Maaf'. Ia harus berbuat apa? Apakah ia harus membalas pelukan erat ini? Atau ini kesempatan nya untuk menjatuhkan harga diri Rexy untuk membalas semua dendam nya? Tapi... Entahlah, saat ini pikiran Alex hanya mengulang ingatan pada masa lalu nya. Menceritakan kejadian itu membuat dada nya sesak, tapi ia juga harus menceritakan semua ini agar Rexy tahu kelakuan yang sudah lama mereka tutupi.
"Cih... begitu aja lo nangis Rex, cemen lo jadi cowo" ejek Alex tepat ditelinga Rexy
Rexy langsung meregangkan pelukkan nya dan menatap Alex dengan tatapan sendu nya. "Sorry, gua kasian sama lo, Lex. Tapi kenapa lo menutupi masalah ini sampai sekarang. Bahkan kejadian itu sudah bertahun-tahun tapi lo nutupin dengan kelakuan buruk lo"
"Alah! Nggak usah ngasihanin gue, lo kira gue hewan malang yang harus dikasihani? Untuk kejadian itu-- belum ada waktu yang tepat untuk membongkar semua nya. Kalau gua langsung bongkar, nanti keluarga lo semakin benci sama gue hingga gue difitnah habis-habisan"
Rexy mengangguk pelan. "Oke. Gue ngerti. "
"Gue harap lo tutup mulut setelah gue menceritakan kejadian itu. "
Rexy menepuk bahu nya pelan."pasti, mungkin untuk saat ini-- lo juga butuh waktu untuk sendiri"
Alex tersenyum miris. "Waktu kesendirian gue masih panjang, gue kan masih jomblo"
"Gue kira lo udah pacar, kelakuan lo aja kayak gini. Nggak yakin gue kalau lo belum punya pacar"
"Terserah, mentang-mentang udah punya pacar beda, mau pamer lo sama gue?"
Rexy tertawa kecil. "Sorry, lo udah tahu duluan jadi nggak sempet pamer"
Alex terdiam sejenak lalu menatap Rexy dengan tatapan berbeda dari sebelum nya.
"Gue cabut ya, cewe gue udah nungguin"
Alex mengangguk pelan lalu menepuk bahu Rexy dua kali. "Hati-hati dijalan, bro. Gue takut nanti ada tante girang yang mencegat lo dijalan"
"Sialan! Lo aja sana, gue udah punya. Sedangkan lo masih jomblo jadi nggak ada yang cemburu kalau lo digodain sama tante girang. "
Setelah mengatakan hal itu, Rexy langsung menancapkan gasnya meninggalkan Alex dengan senyuman misterius.
◆◆◆
JADI PART INI KHUSUS BUAT ALEX SAMA REXY DOANG. LUMAYAN PANJANG SIH:)
TPI GPP LAH:VSORRY KLO ADA TYPO NYA.
VOMENT KUY!!!
(VOTE KOMEN GITU MAKSUDNYA, KALI AJA ADA YG GK NGERTI:V)
CANDA. JAN BAPERAN. OKE!
KAMU SEDANG MEMBACA
My Boyfriend Is Psychopath [END]
Misterio / Suspenso[DILARANG PLAGIAT!!!] [Warning!! Mengandung unsur kekerasan dan kata-kata kasar] Kisah seorang gadis yang terjebak dengan seorang psychopath, bahkan diri nya diklaim sebagai pacar nya, miliknya dan selamanya akan menjadi miliknya. Possessive bukan...