Dilain tempat, seorang gadis dengan berlarian disekeliling diperkomplekan milik Ica. Napasnya memburu, hatinya berkabut dengan kepanikan, ia takut ketahuan. Dia adalah Rena.
Ya gadis itu pergi kerumah Ica tanpa sepengetahuan Rexy, untuk mengerjakan tugas kelompok. Sam syukurlah dirinya bisa lolos dari jeratan laki-laki itu, walau sementara. Rena tidak yakin jika Rexy tidak mencarinya, untuk memikirkan kedepannya saja Rena tidak tahu harus bagaimana.
Tiba disekelilinh perkomplekan yang terlihat sepi, tidak ada satupun orang tengah berjalan atau berlalu lalang disana membuat Rena sedikit panik. Dia binggunh dimana rumah Ica berada sedangkan disini banyak perumahan yang bercat sama. Akhir nya Rena memutuskan untuk berkeliling mencari rumah Ica.
Saat dipertengahan jalan matanya tak sengaja melihat motor Ica yang terparkir didepan rumah nya. Senyuman yang mengambang dibibirnya ketika rumah yang ia harapkan ia ketahui. Rena berlari kecil untuk menghampiri rumah yang terdapat motor Ica di di depan rumah nya.
Rena mengetuk-ngetuk rumah tersebut, tak lama kemudian muncul lah gadis yang memakai pakaian santai, ia juga terkejut pada orang didepan nya. Ternyata dia adalah Rena, temannya yang berkunjung kerumahnya untuk mengerjakan tugas kelompok.
"Astaga! Ini elo Ren! Aaaa akhir nya lo dateng juga! Ayuk masuk. Gua udah dari tadi nungguin elo. "Sambut Ica dengan celotehan.
Rena menghela napas lega. Akhirnya ia menemukan rumah Ica setelah lama berkeliling di komplek ini. Tapi entah kenapa hati nya tidak tenang... Ah iya Rena melupakan Rexy. Ia yakin pasti laki-laki itu tengah mencari keberadaannya. Ada sedikit rasa takut jika Rexy tahu keberadaan nya saat ini. Tapi untuk sementara ia menepis hal-hal tentang Rexy dahulu.
"Gua kira lo nggak dateng soalnya udah mau sore. "
Rena tersenyum kecut. "Ah iya, gue juga sempat binggung sama rumah lo. Soalnya cat nya sama semua hehe. "
"Btw lu udah ijin sama pacar lo? Ren? " tanya Ica yang sedang mengambil alat buku nya
Rena menggeleng lirih dengan wajah tertunduk lesu. "Belum, Ca. Maka dari itu gue takut kalau Alan nyusulin gue disini. Ditambah gue juga belum izin. "
"Lagian kenapa lo nggak izin dulu sih? "
"S-soalnya dia nggak ngizinin gue Ca, makanya gua pergi diem-diem biar nggak ketahuan. "
"Oh gitu. Gua kira elo lagi marahan. "
"Ngomong-ngomong lo kesini naik apa? "
"Gue naik ojek dari apartement Alan, langsung kesini. "
"Hah? Apartement? !"
"Iya dia ngajak gue keapartement nya. Kenapa emang Ca? "
"Lo nggak takut diapa-apain gitu Ren? Sama pacar lo? Lo tinggal cuma berdua kan? "
Rena menggigit bibirnya lalu mengangguk. "I-iya gue cuma tinggal berdua, tapi gua selalu menjaga jarak aja sama dia, lagian apartement dia itu punya banyak ruangan kok, jadi gue bisa milih kamar hehe. Gua juga harus lebih waspada kalau ada apa-apa. "
"Lagian lo mau aja sih diajak ke apartement cuma berdua? "
"Ya mau gimana lagi Ca, dia ngancem gua mulu!" Andai saja Rena berani mengungkapkan perasaan takutnya saat ini mungkin semua kejadian yang dilakukan Rexy padanya sudah terdengar ditelinga Ica. Tapi sepertinya Rena harus menyembunyikannya untuk sementara waktu.
"Udah ah kita langsung belajar aja. "
◆◆◆
Disisi lain seorang laki-laki dengan tangan terkepal erat, menahan amarah yang sedari tadi ia pendam. Urat-urat dileher dan dipunggung tangannya menonjol kekulit. Bibirnya tak henti mengumpat kasar nama Rena.
Seharusnya dia menjaga Rena dengan ketat dan mencurigai gerak-geriknya ketika tidak mendapatkan izin untuk bekerja kelompok. Ah sial, Rexy merutuki kebodohannya.
"Brengsek! "
Rexy frustasi tidak menemukan Rena dimanapun, komplek di sini bercat sama dan bentuk rumah yang sama, sehingga susah untuk mencarinya. Rasanya ia pengen membakar rumah ini agar ia menemukan Rena, tapi tidak mungkin juga...
Rexy yang tidak tahu harus kemana lagi akhirnya laki-laki itu berisitirahat sementara. Merogoh kantung celananya dan mengambil ponsel disana. Mengetikan sesuatu pada salah satu temanya.
Anda
Lo tau gk rumah Ica, temen Rena?
Gavin
Kagak. Ica siapa anying?"Fuck! "
Didalam hatinya laki-laki itu menggerutu kasar karna tidak ada yang tahu rumah teman Rena. Menyusahkan sekali gadis itu, lihat saja jika bertemu aku akan membuatmu menjerit kesakitan.
Rexy beralih pada salah satu poto Rena yang tengah berbaring dengan tubuh yang dibaluri darahnya. Gadis itu tengah tertidur dan tidak sadar jika Rexy memotret tubuhnya yang masih setengah telanjang.
Rexy membasahi bibirnya dan menyungingkan senyuman miring. Rexy bahkan mengoleksi poto Rena dengan raut wajah tersiksa karna dirinya.
Nama Rena bahkan terngiang-ngiang dipikirannya, bahkan pose erotis dibalut dengan darah gadis itu masih tersimpan diotaknya.
Namun sedetik kemudian ia menggelengkan kepalanya. Argh Sial! Ia terlalu terobsesi dengan Rena. Rasa nya kepala nya ingin pecah, nama Rena selalu terbayang dipikiran nya.
Langit sudah mulai gelap, akhir nya Rexy memutuskan untuk mencari gadis nakalnya. Barang kali kerja kelompok Rena sudah selesai. Tatapannya selalu datar seperti biasa.
Mata Rexy tidak sengaja melihat seorang gadis yang berada didepan perkomplekan yang tadi ia lewati. Gadis itu masih memakai seragam SMA, dan sama persis dengan seragam sekolah nya.
Rexy tersenyum miring lalu menghampiri gadis itu yang baru saja ingin berlari keluar. Tidak! Rexy tidak boleh kecolongan lagi untuk kali ini!
◆◆◆
"Gua duluan ya Ca, udah mau gelap nih. "Pamit Rena yang tengah memakai sepatu.
"Yaudah hati-hati Ren, oh ya jangan lupa bawa buku yang tadi kita kerjain. "
Rena mengacungkan jempol kearah Ica. "Siap, gua duluan Ca.
""Hati-hati, Na!"
Rena berjalan terburu-buru sesekali menatap sekeliling. Pandangan Rena mulai was-was, hatinya merasa tidak tenang. Sampai-sampai ia terjatuh karna tak sengaja menginjak tali sepatu nya, ah benar-benar menyebakan!
Rena terburu-buru mengikat tali sepatu nya, wajah nya tertutup dengan rambut nya hingga ia tidak menyadari jika didepannya ada seseorang yang berjalan mendekatinya dan memandanginya dengan senyuman miring.
"Hay sayang!"
Pergerakkan tangan Rena saat mengikat tali sepatunya terhenti karna suara itu. Ia meneguk salivanya tanpa sadar.
"Udah puas kabur-kaburannya, Hm? "
Rena mendongakkan wajahnya memandang wajah Rexy menunduk kearahnya. "Alan! "
◆◆◆
VOMENT YUHUU 😍😍
KAMU SEDANG MEMBACA
My Boyfriend Is Psychopath [END]
Mystery / Thriller[DILARANG PLAGIAT!!!] [Warning!! Mengandung unsur kekerasan dan kata-kata kasar] Kisah seorang gadis yang terjebak dengan seorang psychopath, bahkan diri nya diklaim sebagai pacar nya, miliknya dan selamanya akan menjadi miliknya. Possessive bukan...