37. MBIP [PERLAKUAN MANIS]

17.6K 1.2K 24
                                    

"Bagaimana? Kau sudah menyiapkan kejutan nya?" Tanya nya pada lelaki yang berada didepan nya

"Iya tuan, seperti yang Anda suruh. "

Laki-laki itu menyeringai penuh misterius, seperti kali ini rencana tidak gagal untuk menghancurkan dia dengan mudah tanpa ada yang menghalangi nya. "Bagus, lo gue kasih bonus kalau rencana kali ini berhasil. "

Lelaki itu berbinar mendapat tawaran sperti itu, ia mengangguk antusias. "Baik tuan terimakasih, saya akan usahakan kali ini berhasil. "

"Silahkan keluar"

Lelaki itu keluar dengan senyuman merekah dibibir nya. Ia tidak menyangka akan mendapat seperti ini. Jika ia tahu akan mendapatkan bonus seperti ini, mungkin ia akan lebih cekat lagi untuk melakukan apa yang disuruh oleh tuan nya.

"Terimakasih tuhan, kau menyelamatkan saya. "Gumamnya

◆◆◆

Rena pulang dengan keadaaan tidak semangat. Mengingat hari ini, hari yang terburuk baginya. Ia tidak menyangka mengapa semua menjadi seperti ini. Ia kira hari ini menjadi hari yang paling spesial baginya. Namun salah!

Rena tersenyum miris. Melangkah kan kaki nya menuju bangku taman, entah mengapa ia ingin melangkah nya kesini. Mungkin untuk menenangkan dirinya terlebih dulu agar lebih segar untuk menghirup udara disore. Dan melupakan sejenak masalah ini.

Ia tersenyum melihat anak kecil yang tengah bermain dengan teman nya dengan canda tawa. Ia merindukkan Ica disaat-saat seperti ini. Menghembuskan napas nya pelan sambil tersenyum kecil. Ia harus berusaha tersenyum, masalah apapun yang di alami nya saat ini tapi bibir harus melengkung keatas, itu akan membuatnya terasa lebih baik. Walaupun masalah tidak terselesaikan namun hal itulah yang membuat nya lebih baik.

"Ekhm!" Dehem seseorang yang baru datang. Ia berusaha mengalahkan egonya untuk orang Yang ia cintai.

Rena terdiam seolah-olah tidak mendengar dengan mata yang masih lurus kedepan dan tidak melirik sedikitpun orang disamping nya yang menatap nya intens.

"Aku nggak mau basa-basi. Aku cuma mau bilang--

Orang tersebut sengaja menggantungkan ucapan nya membuat Rena menelan saliva nya gugup. Ucapan nya yang digantung membuatnya penasaran. Orang tersebut adalah Rexy.

"--Aku minta maaf. "Lanjut
nya pelan dan melirik Rena yang masih diam.

"Aku tahu Ren, kamu marah sama aku. Aku minta maaf udah nyuekin kamu dan bentak kamu tadi. "Hening seketika. Sudah bermenit-menit tidak ada jawaban, Rexy pun kesal merasa diabaikan lalu menangkup kan pipi Rena dengan lembut agar menatap kearahnya.

Rexy menatap Rena dengan lembut dan sedikit tersenyum kecil. Jantung Rena berdetak kencang, ia gugup ditatap lembut seperti ini. Ia merasa senang akhirnya Rexy meminta maaf padanya dan bersifat lembut seperti ini. Jarang sekali sifat lembut Rexy ini pada nya. Menyunggingkan senyuman nya kecil, ia merasa ingin terbang kelangit.

"Maafin aku Ren, aku udah bentak kamu tadi pagi, udah bik—

"Syutt!" jari telunjuk Rena menutup bibir Rexy yang mengucap kata maaf sedari tadi.

"Aku udah maafin kamu kok Al, aku juga minta maaf udah bikin kamu marah dan kita hampir celak--

"Udah, Jangan dilanjutin. Aku Yang Salah.... Dan seharusnya tadi aku nggak nyuekin kamu juga biar masalah kita nggak panjang dan—

My Boyfriend Is Psychopath [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang