Chap 120 : Hidden Agenda

785 76 4
                                    


Melihat pantat Wu yang sudah sembuh dengan baik, Chi melonggarkan penjagaannya. Ia tidak lagi terlibat dalam semua urusan Wu diluar urusan tempat tidur selama ia pulang ke rumah setelah selesai bekerja.

Karenanya, Wu sekarang bisa beristirahat. Meskipun saat ia tidak sengaja bertemu Shuai dan masih merasa canggung tapi Wu tidak ingin bersembunyi lagi. Karena mereka sudah sekian lama tidak saling mengobrol, kecanggungan yang terasa diawal akhirnya terganti dengan semangat mereka karena bisa bertemu lagi.

Setelah beberapa lama bertanya pada beberapa orang akhirnya Wu bisa menemukan lokasi Shuai berada.

Di sebuah restoran tertutup sebuah klub milik Guo, keduanya sedang sibuk makan sambil berbicara tentang banyak hal untuk mengurangi kecanggungan.

"Jadi sekarang kau tinggal disini?" Tanya Wu.

Shuai terdengar putus asa, "Jika tidak disini, dimana lagi aku bisa tinggal? Jika aku melangkah keluar, bukankah lelakimu akan mencincangku menjadi beberapa bagian?"

"Kami sudah bersama sekarang, aku tidak berpikir dia akan melakukan sesuatu padamu."

"Siapa yang tahu?" Shuai memutar sendok didalam supnya, "Guo benar-benar sangat brengsek! Jika bukan karena aku takut pada Chi, aku tidak mungkin memilih untuk berada dilubang ini!"

Wu membersihkan tenggorokannya, "Kau harus memilih kata-katamu, kita sedang makan disini!"

"Apa yang salah?" Shuai membanting sendoknya keatas piringnya, "Makanan kita semuanya berwarna merah dan hijau, kamu bahkan bisa membayangkan hal itu?"

"Aku buta warna..."

"....."

Wu tidak ingin memulai perkelahian dengan Shuai. Ia bertanya, "Apa yang Guo lakukan padamu?"

"Jika ia tidak menempatkan aku ditempat gelap,  perlukah aku tetap tinggal disini? Akankah aku melihat kalian berdua di klinikku ditengah malam seperti itu? Akankah aku mengetuk pintu kamarnya  dan..." Shuai tidak dapat melanjutkan.

Wu tidak bisa mengerti, "Bukankah kau biasanya sangat cerdas, bagaimana Guo bisa melakukan hal ini kepadamu? Kenapa kau bukannya menyalakan teleponmu dan meneleponku? Jika kau menghubungiku sebelumnya hal seperti ini harusnya tidak terjadi bukan?"

Shuai membalas dengan tidak bersemangat, "Chi menyuruhku untuk mendapatkanmu dalam lima hari, aku hanya bisa melakukan hal ini. Dan diakhirnya, kalian berdua tidak bersama, perjanjian kita juga terbongkar. Mana mungkin aku berani menghubungimu sesudahnya."

"Chi menyuruhmu untuk mendapatkanku dalam lima hari?" Wu mengulangi kata-katanya satu persatu.

Ruangan menjadi hening seketika.

Beberapa menit kemudian Shuai bertanya, "Jadi setelah semuanya kau bahkan tidak tahu tentang hal ini?"

Tubuh Wu menegang, "Siapa yang memberitahumu jika aku tahu tentang hal ini?"

Wajah Shuai berubah, siapa yang memberitahunya tentang hal ini? Siapa lagi selain si bajingan Guo! Ia pasti sudah menebak bahwa aku dan Wu akan membicarakan hal ini, ia pasti sudah menebaknya bahwa aku akan menumpahkan racunnya, lalu kesalahpahaman akan terus terjadi.  Pada akhirnya hubungan yang ada akan rusak dan aku tidak akan bisa pergi kemanapun, selain bersembunyi dibelakangnya, aku tidak punya tempat lainnya lagi.

Faktanya, Hari itu Guo memberikan sedikit bocoran pada Wu. Hanya saja Wu tidak memahaminya saat itu. Ia akhirnya menyadarinya jauh sesudah dirinya ditundukkan oleh Chi.

Seperti dugaan Shuai, Wu melemparkan piringnya keatas meja lalu terdengarlah teriakan dari dalam ruangan.

"Apa yang terjadi sebenarnya?"

Counterattack 'Jatuh Cinta Pada Musuh' Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang