Jia Li membanting "Bao Dian" di sebelah meja dan berjalan ke atas.
(Bao Dian maksudnya buku yang dikasih sama Yuan ke Jia Li, buku penelitian Yuan tentang Wu)Yuan berdiri di ujung jendela kamar tidur lantai dua dan diam-diam melihat keluar.
Di lantai ada tas tergeletak dan di dalamnya ada makanan ringan. Dia berkeliling dan menari di sekitar cucu-cucunya, Yuan mengambil apa yang dia suka makan dan kadang-kadang mengatakan sesuatu kepada si kembar dengan senyum lembut di wajahnya.
Mulut Yuan bergumam, 'Apakah kau juga peduli kepada keponakanmu sendiri?'
Namun hatinya tidak merasa bahagia. Yuan merasa lebih baik sakit daripada melihat dan membiarkan Chi merusak dirinya. Dia tampaknya mengharapkan masa depan di mana Chi akan menikah, memiliki anak-anak serta keluarga dan menikmati kehidupan yang bahagia.
Tidak cukup menyakitkan, pertanyaan tajam datang dari belakang.
"Ayah, apa yang kau tulis tentang dia? Ah, itu tidak berhasil sama sekali!" Yuan menoleh dan melihat wajah Jia Li marah.
"Mengapa tidak berhasil?"
Jia Li membuka buku data tentang Wu, dia menemukan apa yang dia lihat dari awal dan menyatukannya dengan paragraf yang kemudian dimodifikasi sesudahnya, dengan nada yang cukup kesal dia berkata "Yang di depan atau yang di belakang, yang mana yang kau maksudkan sebenarnya?"
"Tentu saja yang dibelakang," kata Yuan.
Jia Li mengacak-acak rambutnya. "Tapi saat aku membacanya didepan--."
Yuan menyela tanpa kasih sayang, dia tidak cukup sopan saat membalasnya, "Itu sesuatu yang tidak harus kau lihat dengan serius, jika aku memberimu informasi seharusnya kau membaca informasinya secara lengkap sebagai persiapan, sehingga kesalahan semacam ini tidak mungkin terjadi."
Jia Li bahkan tidak bisa marah. "Jika ada yang salah dengan bagian depan, kenapa tidak kau coret atau robek paragraf itu? Bukankah itu menyesatkanku? Apa ini? Ah? Ini seperti aku harus bekerja lembur semalaman."
"Tujuan aku meninggalkannya di sana adalah untuk menyajikan proses pemahaman dengan lebih baik dan untuk menyediakan pengalaman untuk pertimbangan di masa depan."
Saat Ayah dan putrinya bertengkar sengit, suara Quan tiba-tiba datang dari bawah.
"Kakek, aku sudah bersembunyi."
Sebelum Jia Li datang, Yuan sedang bermain petak-umpet dengan kedua anak Jia Li. Kemudian secara tidak sengaja dia melihat ke arah Yuan dan terkejut sesaat. Sekarang dia berpikir lalu bergegas turun.
"Kakek, datang untuk mencarimu."
Setelah dengan santai mengatakan beberapa kata terhadap Jia Li, Yuan pergi untuk mencari cucunya yang bersembunyi ke gedung bawah tanah.
Sebenarnya Yuan telah lama melihat Quan dari jauh, tapi untuk membuat cucunya lebih bahagia, dia sengaja berulang kali berjalan dari tempat persembunyian cucunya untuk membantunya dengan berpura-pura tidak melihatnya, mendengarkan Quan memegang telapak tangan di sekitar mulutnya dan terkikik.
Kemudian Quan tenggelam dan tertawa lebih keras.
Yuan yang berpakaian santai dengan wajah terkejut melihat ke belakang rak buku. Setelah dia melihat Quan, dia segera tertawa dan berjongkok lalu mengangkat cucunya ke dalam pelukannya.
Quan mengeluh dalam bahasa inggris. "Kakek bodoh, dia baru bisa menemukanku sekarang."
Yuan mencium Quan beberapa kali.
Jia Li terus memutar matanya.
Setelah menemukan Quan, Yuan terus berkeliling untuk mencari Duan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Counterattack 'Jatuh Cinta Pada Musuh'
General FictionTittle : Counterattack Falling in love with my enemy Author : Chai Jidan Trans English : lalaland__x Warning : Abusive Relationship, with BxB mature content 18+ !!!! Dont like Dont Read !!!! Cast : Wu Suo Wei (called Wu) -- Uke Chi Ch...