Chap 198 : Starting A Fire

538 60 9
                                    


Shuai hanya mengangkat tangannya, belum sempat menekan pada tombolnya, pintu sudah terbuka.

Wajah Guo baru saja muncul di depan Shuai.

Shuai awalnya berencana untuk menenangkan diri dan mengumpulkan pikirannya sebelum mengetuk pintu dan sementara Guo sedang berjalan menuju pintu, sehingga memberinya waktu untuk memikirkan alasan agar Guo mengizinkan dia menginap semalam. Mendadak Guo bahkan tidak memberinya waktu untuk berpikir, sehingga semua ekspresi takutnya ditampilkan tepat di depannya.

Setiap emosi, kemarahan, ketakutan, sedih ... semua telah muncul dalam dirinya, Shuai bahkan tidak peduli lagi dengan wajahnya, dia hanya berteriak pada Guo.

"Guo, kau bajingan, kau benar-benar sangat suka mengerjai orang ya? Kau selalu mencari kelemahan orang lain, apa kau bersenang-senang? Benarkah?" dia terus melemparkan tendangan dan pukulan ke arah Guo pada saat yang sama.

Guo tidak marah dan dia tidak melawan juga, dia membiarkan Shuai menyampaikan perkataannya dan menumpahkan amarahnya, kemudian dia melingkarkan lengannya ke pinggang Shuai dan membawanya ke kamarnya.

Guo akhirnya mendapatkan apa yang dia inginkan dengan Shuai ada di sini, dia akhirnya menyuruh Shuai tidur.

Dia tidak langsung kehilangan kewarasannya dan mulai berpesta dengan Shuai, dia hanya menatap tubuh Shuai yang ada sampingnya.

Shuai mengenakan kemeja berwarna netral, membuat wajahnya tampak sangat bersih, kontur wajahnya tampak lebih lembut ketika dia tenang, bibirnya yang cemberut membuatnya tampak sombong.

Mungkin dia baru sadar sekarang atau dia telah mengetahuinya sebelumnya, akhirnya dia tidak tahan lagi dan memalingkan wajahnya ke arah Guo, tatapannya menunjukkan sedikit gangguan.

"Kenapa kau menatapku?"

Guo mengulurkan tangan untuk mengelus pipi Shuai, dengan lembut membelai pipinya di bawah perlawanan Shuai.

"Aku menyukaimu."

Shuai mengalihkan pandangannya, menatap langit-langit secara tidak alami.

"Siapa lagi yang tidak kau sukai?"

Guo menyeringai, dia menarik Shuai ke dalam pelukannya.

"Kau orang pertama yang kusuka!"

Guo mengatakan kebenaran.

Shuai adalah orang pertama yang bisa menganggu sarafnya, membuatnya menunggu dengan sabar, meluangkan waktu untuk mengamati karakternya, menikmati pengaruh yang bisa timbul dari setiap gerakannya.

Tapi Shuai berkata, "Tapi kau bukan yang pertama untukku."

"Tidak apa-apa," Guo benar-benar murah hati, "Aku tidak keberatan jadi yang terakhir."

Shuai tidak bisa menahan emosinya lagi, senyum manis muncul di wajahnya yang tampan.

"Itu sangat norak!"

"Bagian mana dari tubuhmu yang mati rasa? biar aku lihat!"
(dalam bahasa cina, kata norak dapat dibaca juga sebagai daging yang mati rasa jika kau langsung menerjemahkannya)

Guo kemudian pergi menggelitik tubuh Shuai.

Ini benar-benar membunuh Shuai, dia sangat geli dan Guo tidak tahan sama sekali, Shuai tidak bisa menerimanya dan mulai berguling-guling di lantai. Tawanya begitu keras, sampai lehernya memerah, dia berteriak dan tertawa sambil terengah-engah mencari udara, seperti orang gila.

Guo telah melihat seseorang yang takut geli, tapi dia tidak pernah melihat seseorang yang begitu takut seperti Shuai.

Guo mengatakan, "Seseorang dengan tubuh sensitif sepertimu, kau pasti memiliki dorongan seks yang kuat?"

Counterattack 'Jatuh Cinta Pada Musuh' Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang