Sebelum Chi pergi, Guo memberinya sebuah kartu."Ada beberapa uang yang tersisa di sana, kau dapat mengambil seberapa banyak yang kau butuhkan."
Seringai muncul di wajah Chi, "Aku tidak perlu ini, kau pikir aku tidak punya cara untuk mendapatkan uang di belakangnya? Aku hanya ingin melihat sisi pelitnya, hanya memperlakukan dia seperti anak kecil."
Guo menepuk bahu Chi.
"Dia bukan anak yang mudah!"
Ketika Chi mencapai hotel, Wu berjalan keluar pada saat yang sama, bahunya miring, tampaknya dia telah minum cukup banyak.
Korporat biasanya datang ke hotel ini setiap kali mereka makan malam atau rapat. Jadi setelah sekian lama, petugas kebersihan mulai mengenali Wu.
Setiap kali dia akan bertanya, "Mr. Wu, apakah kau membutuhkan seseorang sekarang?"
Wu menjawab, "Kalau begitu, bantu aku mencarinya."
Biasanya dia akan menjawab seperti itu jika Chi tidak ada. Tapi hari ini Chi datang dan dia masih menjawab dengan cara ini.
Setelah masuk ke mobil, dia membiarkan dirinya terkubur di dalam pelukan Chi, kakinya dipaksa untuk terbuka, sebelum Wu bisa bereaksi untuk itu, Chi sudah menyambar celana Wu dan memasukkan tangannya.
Wu menangis kesakitan.
"Kau tidak memiliki pasangan, ya?" suara Chi Bergemuruh dari belakang.
Wu meratap sementara memohon belas kasihan.
"Aku punya, aku punya, aku punya, aku berkata salah."
Melihat bulu mata Wu telah diremas semua bersama-sama, Chi kemudian memutuskan untuk membiarkannya pergi.
"Lain kali jika kau mengatakan ini, aku akan bercinta denganmu tepat di dalam mobil, kemudian aku akan menggantung tubuh bagian atasmu keluar dari mobil, membiarkanmu mengerang di depan wajah bibi barusan. Agar dia mengerti, lain kali jangan pernah menanyakan hal seperti itu padamu.
Wu menutup kakinya untuk sementara menunggu rasa sakitnya hilang, jika dia tidak mabuk, dia pasti akan menarik wajahnya sepanjang perjalanan pulang. Sekarang dia telah mabuk, kemurahan hatinya telah meningkatkan kapasitasnya, dia bahkan tidak ingat apa-apa dan masih tertawa dengan Chi.
Dia duduk di tempat tidur setelah mandi, Wu memakan beberapa biji anggrek.
"Jangan makan terlalu banyak sebelum tidur, simpan untuk besok."
Wu berkata, "Kau harus memakannya sementara itu masih renyah, akan menjadi alot jika memakannya besok.
"Jangan khawatir, cuaca begitu kering, bahkan tidak akan berubah alot jika kau meninggalkannya sampai minggu depan," Chi ingin merebut tas dari tangan Wu.
Wu menolak untuk melepaskan, "Aku terus-terusan minum tadi, aku tidak sempat memakan apapun."
"Kau masih tidak harus memakannya, simpan di atas," nada Chi telah menjadi keras.
Wu berkata dengan sedih, "Dapatkah aku makan yang terakhir? Hanya satu."
Chi mengangkat dagunya, berarti Wu lebih baik cepat memakannya.
Wu memilih yang lebih besar dari tas, mengupas kulitnya dan memasukkannya ke dalam mulut Chi, diikuti oleh setengah jarinya.
Lalu, Wu membereskan seluruh isi tas sesuai keinginannya.
Sejak Chi tahu tentang kebuta-warnaan Wu, Chi telah membawa Wu ke rumah sakit beberapa kali. Karena tidak ada obat untuk buta warna, jadi selain rutinitas rumah sakit, Chi akan melakukan akupresur pada Wu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Counterattack 'Jatuh Cinta Pada Musuh'
General FictionTittle : Counterattack Falling in love with my enemy Author : Chai Jidan Trans English : lalaland__x Warning : Abusive Relationship, with BxB mature content 18+ !!!! Dont like Dont Read !!!! Cast : Wu Suo Wei (called Wu) -- Uke Chi Ch...