Wu meremas penisnya dan tidak punya waktu untuk memasukkannya kembali, monster besar yang berada di luar celananya menunggu untuk ditarik, tangannya tertutup dengan cairan putih. Dia tidak punya waktu untuk membersihkannya ketika tiba-tiba lampu menyala, memberi cahaya pada adegan cabul yang terjadi.
Mata besarnya bergerak beberapa kali sampai dia memalingkan wajahnya dan berubah seperti tahu kecap.
Ekspresi yang tergambar di wajah Yuan bisa disebut luar biasa.
Tidak ada kemurkaan, tidak ada penghujatan, tidak ada api, ataupun kemarahan.
Apabila ini adalah anaknya, dia hanya akan mengajarkannya sopan santun. Tapi ini anak orang lain dan miliknya juga tidak kecil, dengan rambut yang banyak, jadi apa yang dapat dikatakan?
Selain itu, keperluan Wu menyelinap ke kamar mandi tidak mengganggu kehidupan Yuan. Itu adalah Yuan yang mencoba untuk masuk ke dalam sana, dia orang yang mengganggunya. Siapa yang bisa menyalahkan Wu karena ketidakgentarannya?
Setelah wajahnya berubah beberapa warna, Yuan akhirnya berbicara.
"Apa kau sudah selesai?"
Wu bertindak seolah-olah dia bukan baru mencapai klimaksnya beberapa saat yang lalu, dia pergi mencuci tangannya dengan tenang dan mengangkat celananya.
"Akhirnya, mari kita kembali ke kamar dan tidur."
Nada suara Yuan tegas dan dia berjalan kembali menuju tempat tidurnya.
Di ikuti oleh Wu dengan wajahnya yang terlihat menahan malu yang besar.
Setelah keduanya berbaring di tempat tidur, suasana ruangan itu bahkan lebih buruk.
Namun Yuan berani untuk bertanya kepadanya dengan jelas.
"Jam berapa sekarang? Dan bagaimana kau bisa berpikir untuk melakukan hal seperti itu pada saat ini? Tidak bisakah kau mentoleransinya selama beberapa hari?"
Wu tertawa kecil. "Kau tahu itu, hal seperti ini bukan sesuatu yang bisa kau tolerir."
Yuan tidak tahu harus berkata apa.
Setelah beberapa saat, Wu membuka mulutnya lagi dengan hati-hati.
"Awalnya, aku bisa menahan diri. Tapi sebelum aku tidur, kau menyentuhku lagi dan lagi. Chi..."
Pikiran Yuan terbang jauh, dia merasa Wu seperti seekor serangga besar yang terinjak-injak dikakinya. Hatinya penuh dengan hal itu.
Setelah diam beberapa saat, Yuan berbicara lagi.
"Kalian berdua telah melakukan hal semacam itu?"
Bahkan, Yuan kali ini berpikir dengan kaki di mulutnya dan tidak bisa mengerti kesenangan apa yanh didapat anaknya dengan melakukan seks seperti itu. Yuan tidak bisa bertahan hari ini. Namun, dia masih ingin mencari tahu dan ingin membuat Wu cukup takut dan akan menyangkalnya agar Yuan dapat menemukan kenyamanan secara psikologis.
Wu yang tiba-tiba ditanya oleh orang tua itu mengapa dia memiliki libido yang besar, pertanyaan ini membuatnya agak malu.
"Kenapa kau menanyakan ini?"
Pikiran Yuan sudah berada di ujung. Wu takut untuk berbicara.
"Aku hanya khawatir tentang kesehatan anakku."
Pikiran Wu mencapai puncak kesenangan.
"Kau khawatir akan kesehatan fisik anakmu? Dia sangat mampu, oh ……"
Wajah Chi Yuan semakin jelek dan tinggal seperti itu waktu yang lama sebelum dia mengeluarkan teriakan kekecewaan yang keras.
"Aku tidak tahu kau sangat rentan terhadap perilaku seperti ini?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Counterattack 'Jatuh Cinta Pada Musuh'
General FictionTittle : Counterattack Falling in love with my enemy Author : Chai Jidan Trans English : lalaland__x Warning : Abusive Relationship, with BxB mature content 18+ !!!! Dont like Dont Read !!!! Cast : Wu Suo Wei (called Wu) -- Uke Chi Ch...