Chap 123 : Picking a Fight

685 76 0
                                    


Wu memakai jaketnya setengah hati memasang muka jengkel dan sebal.

Chi juga tidak ingin mengkritik Wu, Ia membantu Wu untuk memakainya diatas celananya membantunya merapihkan bagian-bagian yang keluar lalu membiarkan Wu bendiri dan meluruskan lipatan celananya. Viola!

Bahan sutra dengan ketat membungkus kulit Wu dan itu sangat lentur membungkus seluruh tubuh Wu seperti baju bodycon. Bahu yang lebar, pinggul yang ramping, pantat yang gagah, kaki yg panjang... bisa dikatakan bahwa tampilannya bukan ditonjolkan tapi lebih seperti dibungkus.

Dan bagian yang paling Chi banggakan adalah bahwa semua ini hanya menjadi miliknya, hanya untuk kepuasan pemandangannya saja karena Wu hanya boleh memakainya didalam rumah.

“Apakah ini tidak apa-apa?” Wu berkata dengan kesal.

Chi tidak mengatakan apapun, matanya tertahan di pantat Wu.

Wu ingin membukanya dengan tangannya sendiri tapi Chi menghentikannya dan menekannya ke atas tempat tidur.

“Jangan!” Tangan Chi mengelus bahan lembut yang menutupi bagian pantat Wu lalu menekan suara rendahnya kesamping telinga Wu, “Aku sangat menyukainya, tetaplah seperti ini.”

Wu sangat mengetahuinya jika Ia tidak mengeluarkannya sekarang Ia tidak akan punya kesempatan untuk melakukannya nanti lalu Ia dengan sekuat tenaga memutar pergelangan tangan Chi. Ia terus berusaha mendorong Chi menjauh, menolaknya.. emosinya sangat tergambarkan dengan jelas.

Chi juga sengaja tidak membuatnya kesulitan ia bertanya dengan tenang, “Apa kau bertemu dengan Shuai?”

Akhirnya pembicaraan dimulai.

Wu menjawab dengan ekspresi gelap, “Yaa...”

Chi bertanya lagi, “Apa ia memberitahumu jika aku memaksanya untuk membujukmu agar mau bersamaku?”

“Itu bukan membujuk, itu memaksa! “ Wu tiba-tiba meninggikan suaranya.

Suara Chi lebih tenang, “Jadi kau sekarang berpikir bahwa aku membodohimu, menipumu? Aku bisa melakukan apapun untuk meraih tujuanku bukan?”

Wu membawa pembicaraan ini ke tingkat yang lain.

“Yeah, kau berkata padaku bahwa kau memiliki kesabaran, tidak perduli kapanpun aku akhirnya membuka pikiranku dan juga kau bilang kau tidak akan memaksaku. Tapi akhirnya kau pergi  mencari Shuai, memaksanya untuk membuatku bersama denganmu. Aku selalu berpikir bahwa kau
adalah seorang lelaki sejati, kau memiliki kepribadian yang menyenangkan. Siapa yang akan berpikir bahwa kau memiliki pikiran jahat hanya untuk memuaskan nafsumu, kau benar-benar tidak memperdulikan bagaimana perasaanku.”

Setelah mengatakan ini, seluruh ruangan jatuh dalam keheningan.

Terutama pada saat seperti ini, Wu benar-benar mengharapkan bahwa Chi akan bertengkar dengannya, mengatakan sesuatu yang benar-benar jahat lalu Wu akan bisa mengatakan hal yang lebih jahat lagi untuk menantangnya.

Sayangnya Chi tidak memiliki ekspresi kemarahan sama sekali bahkan ketika dia disebut oleh Wu seperti tadi, Chi tetap menatap lurus ke arah mata Wu dengan tenang menunggu Wu mengeluarkan semua emosi yang tersembunyi disana.

Wu sudah tidak dapat menahannya lagi, dia lalu melayangkan dua tinju ke dada Chi..

“Apakah kau tahu bagaimana kacaunya perasaanku begitu aku berpikir bahwa mantan kekasihmu akan datang lagi? Dan kau hanya menggunakan cara ini untuk menghasutku, membuat lelucon saat aku menderita sendirian. Sekarang aku menyesali semua hal tentang itu, mengapa aku bahkan membuka pintu rumahku hari itu? Aku seharusnya membiarkanmu diluar sana!”

Counterattack 'Jatuh Cinta Pada Musuh' Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang