Di pagi hari, sinar matahari yang menyilaukan masuk ke dalam ruangan, Meng Tao terbangun dengan mata menyipit.Bagian dalam ruangan telah berubah, pakaiannya telah berubah juga. Sudah jelas, dia telah jatuh ke tangan orang lain sekali lagi.
Dari luar, Meng Tao terlihat normal, keadaannya terlihat seperti apa yang biasa orang lihat ketika dia baru saja tiba hanya memiliki bekas luka tambahan di lengannya. Hanya dia yang tahu bahwa dia tidak bisa duduk dengan benar, dia tidak bisa kencing dengan normal, bagian bawah tubuhnya lumpuh.
Setelah beberapa saat, 7 atau 8 orang masuk ke dalam ruangan.
Wang berjongkok lalu dia meremas pipi Meng Tao dan bertanya, "Kau sekarang berada di tempat siapa?"
Meng Tao dan Wang saling menatap mata satu sama lain untuk sementara waktu kemudian Meng Tao perlahan menutup matanya, dia tahu persis di mana tempatnya sekarang tapi dia hanya malas untuk mengatakannya.
"Tidak?" Wang mengejek, "Maka aku akan membiarkanmu mengingatnya."
Kemudian dia mengeluarkan ular dari sakunya, ukurannya tidak terlalu panjang dan hanya seukuran jari, Wang meraihnya dengan ekornya dan ditempatkan tepat di depan Meng Tao. Ular terus mendesis di wajahnya dengan rasa ingin tahu kemudian Wang tiba-tiba menjepit ekornya dan ular itu segera menghantam wajah Tao dan menggigit wajahnya.
Meng Tao kemudian mencium darah, dia mengusap wajahnya dengan tangannya, ada noda darah di tangan.
"Berbisa?" Dia bertanya pada Wang.
Wang tertawa keras, "kau begitu positif, bagaimana bisa aku membunuhmu dengan begitu mudah?"
Setelah mengatakan itu, dia mengangkat dagunya dan dua orang berjalan menuju Meng Tao, salah satu dari mereka menjepitnya turun sementara yang lain melepas celananya. Wang membungkuk dan melihat, "Lubang di belakang tidak pernah terbuka kan?"
Meng Tao menatap dengan marah pada Wang, "Kalian semua hanya tahu bagaimana caranya bermain kotor!"
"Kami hanya memperlakukan orang-orang dengan cara yang seharusnya, apakah kau mengharapkan kami untuk bersikap penuh hormat kepada orang-orang sepertimu?"
Seperti yang dia katakan, pria di belakang Meng Tao telah menggosok sesuatu di lubang pantatnya, ular di tangan Wang telah menciumnya dan cepat merayap ke dalam lubang.
Meng Tao terus memutar tubuhnya dan menjerit kesakitan.
Wang mengejek, dia menjepit ekornya sekali lagi, ular mulai merobek ususnya terpisah. Wang terus mencubit ekornya, ular terus masuk lebih dalam, merobek segala sesuatu menggali lebih dalam, maka semua yang tersisa di tangan Wang hanya bagian runcing pendek dari ekornya.
Meng Tao merasa seolah-olah dia sekarat, makian dan teriakannya memenuhi ruangan.
Tepat pada saat itu, Guo masuk ke dalam ruangan dan duduk di sofa, kemudian mulai menghirup air didalam cangkirnya.
Wang mencubit lebih keras, Guo melirik bagaimana liku pantatnya, "Bukankah itu super menggoda?" Lalu dia menampar Meng Tao setelah mengatakan, "Aku bahkan belum menyentuhmu, kenapa kau sudah begitu haus?"
Benar, jika kau tidak melihat lebih dekat, kau tidak akan menyadari bahwa Wang sedang menjepit ekor ular, kau juga tidak akan tahu bahwa ada seekor ular dalam tubuh Meng Tao dan merobek organ didalam tubuhnya terpisah, semua yang kau lihat adalah Meng Tao memutar dan memutar di lantai.
Sama seperti bagaimana Chi memperlakukannya, semua orang tidak bisa membedakan sama sekali, itulah teorinya.
"Guo … kau akan mendapatkan balasan … ah …"
KAMU SEDANG MEMBACA
Counterattack 'Jatuh Cinta Pada Musuh'
General FictionTittle : Counterattack Falling in love with my enemy Author : Chai Jidan Trans English : lalaland__x Warning : Abusive Relationship, with BxB mature content 18+ !!!! Dont like Dont Read !!!! Cast : Wu Suo Wei (called Wu) -- Uke Chi Ch...