Ini baru jam 6 sore tapi langit sudah benar-benar gelap, Shuai melihat keluar jendela dan bergumam, "Chi pasti sudah selesai bekerja sekarang?"Wu menjawab, "Dia selesai bekerja pukul 5 tepat!"
"Aku rasa mereka sudah tiba di hotel, Chi memiliki cukup banyak rekan kerja wanita, bukan? Dia adalah Tuhan dengan para malaikat di sekelilingnya, sebagai orang yang memilikinya. Bagaimana perasaanmu sekarang?"
Shuai menggulung selembar koran dan menyerahkannya kepada Wu.
Wu mengatakan, "Aku sangat berterima kasih kepada mereka untuk membantu mengurangi stress yang ku miliki."
"Bukan hanya untuk mengurangi stres, tetapi juga membantu mengenai 'kebutuhan fisik' ?" Shuai menggodanya.
Wu menelan ludah yang besar, wajahnya perlahan berubah hijau.
"Kalau begitu, aku akan lebih bersyukur!"
Shuai tertawa sambil mengambil kembali korannya, lalu dia menepuk punggung Wu, "Bantu aku mengawasi klinik, aku akan pergi membeli sesuatu untuk dimakan, aku akan makan denganmu sebelum aku pergi." lalu dia memakai jaket dan pergi.
Wu sendirian di klinik, tepat di luar klinik adalah jalan raya, ada aliran mobil tak berujung yang lalu-lalang dalam dua arah berlawanan tampak sangat ramai, tapi hatinya terasa kosong. Lebih baik jika Shuai tidak menyebutkan soal Chi, sekarang dia mulai sedikit menyesal.
Dia mengangkat teleponnya, ponselnya telah diam selama 30 menit tanpa ada pemberitahuan pesan yang belum dibaca.
Sudahkah mereka pergi ke restoran? Pasti akan ada banyak perempuan mencoba untuk lebih dekat dengannya, bertanya kepadanya: 'apakah anda punya pacar? Jika Chi mengatakan tidak, mereka akan mengatakan: siapa yang anda coba untuk bohongi? Kami tidak percaya anda, anda harus minum sebagai hukuman. Jika Chi mengatakan ya, mereka akan mengatakan: anda menyakiti perasaan kita, anda harus minum sebagai hukuman.'
Beberapa gelas minuman masuk kedalam perut kosongnya. Chi telah 'kelaparan' selama beberapa hari, bisakah dia mengatasinya?
Memikirkan hal ini, ia mengirim pesan lain untuk rekan kerja wanita di kantor Chi.
'Jika Chi mabuk dan melakukan hal-hal yang tidak pantas, pukul saja dia!'
Perasaan cemburu adalah yang terburuk, itu akan membuatmu tidak fokus dan berakhir mengirim pesan kepada orang yang salah, Wu malah mengirimkannya kepada orang yang disebutkannya di dalam pesan. Wu telah melakukan hal bodoh ini, pada saat dia menyadarinya, pesan itu telah dikirim. Saat ini dia hanya ingin melempar ponselnya menjadi beberapa bagian untuk mencegah pesan itu sampai kepada Chi.
Sedihnya, Chi menerima pesan itu dua detik setelah dikirimkan.
"Jika Chi mabuk dan melakukan hal-hal yang tidak pantas, pukul saja dia." Chi membaca pesan Wu sambil menyeringai.
"....."
Gang menghentikan mobilnya tepat didepan jalan, Chi terus memegang telepon dalam saku mantelnya. Berjalan ke dalam klinik seolah-olah tidak ada yang terjadi. Wu seperti semut di dalam panci panas. Melihat Chi yang tiba-tiba datang, dia tidak yakin merasa lebih takut atau bahagia, jantungnya memompa sangat cepat, tapi dia merasakan perasaan aman.
"Apakah kau membaca pesan yang baru saja ku kirimkan padamu?" Tanya Wu.
Chi menjawab, "Pesan apa?" Dia berpura-pura ingin mengambil telepon dari dalam sakunya.
"Jangan membacanya, itu omong kosong!"
Wu dengan cepat menarik tangan Chi dari dalam sakunya, kemudian tidak pernah melepaskannya, "Kenapa kau kesini?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Counterattack 'Jatuh Cinta Pada Musuh'
General FictionTittle : Counterattack Falling in love with my enemy Author : Chai Jidan Trans English : lalaland__x Warning : Abusive Relationship, with BxB mature content 18+ !!!! Dont like Dont Read !!!! Cast : Wu Suo Wei (called Wu) -- Uke Chi Ch...