Setelah kembali dari Rumah Sakit dan tiba di rumah, Chi mengeluarkan vibratornya lagi.Wu merasa tegang dan bertanya, "Apa yang sedang kau lakukan?"
Chi mengangkat dagunya, mengisyaratkan Wu untuk memasukkannya.
"Apa?" Wu terkejut, "Kau ingin aku memakainya ke kantor? Aku memiliki jadwal meeting dengan karyawan dan aku juga perlu bertemu dengan seorang klien, kau mencoba untuk membuatku kehilangan wajah didepan mereka?"
Chi hanya menjawab, "Jika kau tidak tegang, benda itu juga tidak akan bergetar."
"Bagaimana jika aku ingin buang air?" Tanya Wu.
Chi menjawab dengan tenang, "Jangan khawatir, kau sudah buang air besar pagi ini, kecuali kau makan sesuatu yang bisa membuatmu mengalami diare. Jika tidak, kau tidak akan perlu melakukan itu.
Karena kebutuhan seksual dan metabolisme Wu telah dilatih oleh Chi untuk mengikuti jadwal yang ketat, ususnya bertindak seolah-olah mereka memiliki alarm di dalam, tidak akan banyak jika waktunya tidak tepat!
"Kau hanya boleh membukanya ketika kau bersamaku, sisa waktu yang lain kau harus memakainya setiap saat. Sensornya ada di tanganku, jika kau berani mengeluarkannya dengan diam-diam aku pasti akan tahu.
Wu berkata dengan lugas, "Kau tidak menunjukkan kepercayaanmu kepadaku."
"Bukan karena masalah kepercayaan, itu karena aku tidak merasa nyaman meninggalkanmu sendirian."
"Apa bedanya?" Tanya Wu.
Suara Chi yang dalam berdering, "Kau dapat pergi dan merenungkan apakah aku melakukan ini karena 'perbuatan besar' seseorang!"
Wu mengambil napas dalam-dalam, sebelum simpul ketiganya telah diikat dan mengikat, Wu tidak ingin memiliki argumen apapun dengan Chi. Dia telah mengubah taktiknya, dulu dia selalu berkelahi dengannya secara terbuka tapi dalam hatinya dia tahu dia salah dan hanya mencoba untuk membuat Chi marah. Sekarang dia bertindak seolah-olah dia menyerah, tapi dalam hatinya dia memiliki banyak kebencian dan kemarahan.
Lalu Wu bertanya, "Untuk berapa lama?"
"Sampai aku berpikir kau sudah baik."
Wu benar-benar menempatkan vibrator ke dalam lubangnya. Ketika perjalanan ke kantor, Wu sengaja meremas otot pantatnya tapi vibratornya tidak bergerak sama sekali. Wu berpikir, mungkin Chi hanya mencoba menggertakku, dia sebenarnya tidak menyalakan vibrator dan hanya ingin menakutiku.
Dia melaju sepanjang perjalanan ke kantor dan tidak ada yang terjadi di sana.
Dia melangkah ke kantor dengan tenang.
Tepat ketika dia meletakkan kopernya, sekretarisnya datang untuk membantu Wu menyortir berkas-berkasnya keluar.
Hari ini sekretarisnya berpakaian gaun ketat berwarna hitam, garis dan kurva menakjubkan nya benar-benar ditampilkan, gelombang panas memukul Wu dan dia merasa tegang di pantatnya secara tidak sadar, vibrator didalamnya tiba-tiba bergetar.
Apa-apaan, ini gila! Wu perlu menghirup udara segar.
"Mr. Wu, ada apa?" Sekretaris bertanya dengan suara manis.
Wu menggosok pelipisnya, "Tidak ada."
Pada akhirnya, semakin dia mengatakan pada dirinya untuk tidak melihatnya semakin dia menempatkan pandangannya tepat ke pantat sekretarisnya, membuat vibrator semakin bergetar dan ini membuat Wu makin ingin melihatnya, jadi …
Wajahnya merah, dia berkeringat dan napasnya dalam, benar-benar canggung dan putus asa.
"Itu … kau bisa pergi melakukan pekerjaanmu, … bisa melakukannya sendiri," Wu berusaha keras mengatakan kalimat ini, dia bahkan tidak bisa mengucapkan beberapa kata terakhir dengan benar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Counterattack 'Jatuh Cinta Pada Musuh'
General FictionTittle : Counterattack Falling in love with my enemy Author : Chai Jidan Trans English : lalaland__x Warning : Abusive Relationship, with BxB mature content 18+ !!!! Dont like Dont Read !!!! Cast : Wu Suo Wei (called Wu) -- Uke Chi Ch...