Chap 107 : You're Mine

1.1K 103 8
                                    

Keesokan paginya, sebelum Wu pergi, Shuai dengan sengaja bertanya lagi padanya, "Apakah kau akan mencarinya?"

Wu mengangguk tanpa membuat banyak perubahan pada ekspresinya.

Shuai sedikit kecewa, tidak perduli apakah itu dalam hubungan heterosexual atau hubungan lainnya, Chi selalu dipilih sebagai pilihan terbaik. Tak terhitung banyaknya orang-orang yang mencoba mendekatinya tetapi akhirnya mereka gagal. Tapi meskipun ini terdengar kejam, orang seperti Chi tidak dapat diprediksi dan sekali kau menyentuhnya kau tidak akan mudah melupakannya, kau tidak akan pernah merasakan hal yang sama dengannya saat  kau melakukannya dengan yang lain.

"Baiklah, buat dirimu nyaman!" Shuai berkata, "Aku akan mencarimu besok pagi."

Wu bertanya, "Untuk apa?"

"Aku takut kau akan melakukan sesuatu hal yang bodoh!"

Wu berkata dengan percaya diri, "Kau terlalu memandang rendah diriku, apa yang belum pernah aku lalui? Aku bahkan pernah melompat ke sebuah kanal besar, haruskah aku takut akan hal kecil seperti ini?"

Shuai mengangguk, "Semoga beruntung."

......

Chi pindah dari basement  di pinggiran kota, ia juga mengganti tempat tinggal untuk ular-ularnya. Rumah barunya terlihat seperti sebuah inkubator, terdapat tiga cabang disetiap ruangannya dan temperatur di dalam ruangan itu dimonitor dengan baik, terdapat beberapa tempat yang berbeda-beda untuk setiap jenis ularnya. Sekarang ada lebih sedikit hal yang harus dikerjakannya dan ia tidak perlu selalu menjaga setiap tangkinya dengan detail. Ia sangat fokus mengenai hal-hal semacam ini.

Wu sudah mencari tempat tinggal Chi cukup lama sampai akhirnya ia menemukannya disini.

Chi sedang memberi makan ular-ularnya di lantai dua, Xiao Cu Bao yang pertama kali menyadari kehadiran Wu lalu kemudian merayap ke lantai dan menggoyangkan ekornya ke arah Wu. Wu berjongkok, lalu Xiao Cu Bao naik ke lengan Wu dan kemudian melingkar di lehernya.

Tidak lama kemudian, Chi turun kebawah.

"Pergi bermain dengan saudaramu," Chi memerintah Xiao.

Xiao menolak meninggalkan Wu, Chi mencubitnya beberapa kali dibagian ekornya sampai akhirnya Xiao pergi meninggalkan Wu dengan setengah hati. Xiao membawa badannya dengan lamban menuju anak tangga, lalu menengok kebelakang sebelum akhirnya menghilang keatas.

Awalnya, Wu membawa tekad yang kuat saat akan datang kemari, tapi setelah bermain sebentar dengan Xiao, ia merasa tidak dapat meluruskan niatnya.

Setelah satu malam, segala kemarahan Chi sudah menguap, tatapannya lebih lembut dan tenang, ia terlihat sama seperti yang Wu ingat saat pertama kali Wu tersadar di Rumah Sakit.

"Kenapa kau kesini?"

Wu memaksa untuk membuka mulutnya, "Aku perlu membicarakan sesuatu denganmu."

Chi berkata, "Tunggu sebentar, aku perlu mencuci tanganku dulu."

Tepat sedetik kemudian Wu mendudukkan pantatnya di atas sofa, ia lalu merasa pantatnya seperti ditusuk-tusuk oleh ribuan jarum, rasa sakitnya datang mendadak, membuatnya melayangkan tinju ke udara. ketika Chi kembali dari mencuci tangan, Wu masih mendesis kesakitan.

Ekspresi Chi tiba-tiba berubah, ia berjalan ke arah Wu dan segera memeluknya, lalu kedua tangannya memegang bongkahan pantat Wu.

"Apakah masih sakit?"

Keinginan untuk mengakuinya sempat terlintas, tapi Wu menahannya dan menutupinya dengan baik.

"Tidak."

Counterattack 'Jatuh Cinta Pada Musuh' Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang