Di akhir pekan, Chi dan Wu berkumpul untuk bermain di luar sepanjang hari dengan Duan dan Quan. Sudah gelap ketika mereka kembali ke rumah.Dalam perjalanan, kedua anak itu tertidur.
Mengemudi kembali dan berbaring dua anak di kursi belakang. Duan melayang-layang di tempat duduk, pantatnya yang menonjol serta sedikit melengkung dengan rambut lembut yang bertebaran di wajah saudaranya yang putih dan lembut. Wu melongok ke jendela mobil sedikit memicingkan mata dan kepalanya menggambar lengkungan yang jatuh di jendela.
Dalam dua hari ini, hal yang paling dirasakan oleh Wu adalah dia sangat lelah. Ini bukan pekerjaan yang cocok untuknya. Mengurus anak-anak, terutama jika dia memiliki dua sekaligus. Meskipun selama siang hari mereka bermain di bawah hidungnya, tapi sekarang mereka menjebaknya di malam hari juga. Mereka mengajaknya pergi ke pasar malam, Wu harus terus memperhatikan Duan setiap saat, jika dia kurang perhatian sedikit saja terhadap anak kecil itu, maka dia akan dimakan oleh malam gelap.
Keadaan di rumah juga menjadi berantakan karena anak-anak ini. Ketika memasuki kamar mereka, Wu berpikir bahwa dia harus membersihkan hal-hal yang berhubungan dengan gay thing yang dipasang oleh Chi demi keamanan publik.
Tersebar berbagai jenis mainan seks di lantai, video seks gay, foto telanjang intim yang bertebaran seperti itu bukanlah apa-apa, tapi hal yang lebih menjengkelkan adalah bahwa mereka harus berkeliling dan menyembunyikan setiap kondom dari mata anak-anak muda ini dan mencegah Duan memasukkannya ke dalam saus kedelai.
Hal yang paling tak tertahankan bagi pasangan ini adalah ketika si kembar pergi tidur di tempat tidur mereka. Bagaimanapun kau mencoba meyakinkan mereka untuk tidur di kamar lain, akhirnya mereka akan berlari kembali ke pintu dan menangis.
Jadi hari ini Chi bermain dengan dua anak itu dengan membabi buta, tujuannya jelas adalah untuk mengusir mereka dan membiarkan mereka pergi ke kamar lain untuk tidur, sehingga bisa memberi mereka (Wu dan Chi) kesempatan untuk menciptakan tempat pribadi mereka berdua lagi.
Chi mengejutkan Wu dengan kilasan cahaya ketika dahi Wu masih menempel di jendela mobil.
Tangan Chi terentang dan menarik kepala Wu ke pangkuannya. Dia dengan lembut meremasnya, didalam otaknya telah terpikit beberapa adegan selanjutnya. Saat dia akan pergi ke sana, dia dihentikan oleh Wu.
Wu merasa bahwa tangan Chi menjepit di antara ketiaknya dan akhirnya dia tidur dengan sangat tenang.
Meski Chi memutar roda kemudi dengan satu tangan, mobil tetap sangat stabil. Tak satu pun dari anak-anak terjaga karena benjol dan mereka terus tidur sepanjang jalan ke depan pintu rumah mereka.
Setelah turun, Chi membuka pintu di sisi Wu. Tanpa menunggunya untuk bangun, dia menarik kedua lengannya dan membawanya ke punggungnya.
"Pastikan lengan dan kedua kakimu menempel erat."
Wu dipenuhi dengan kebingungan. Dia tahu bahwa Chi membawanya. Apa yang akan dia lakukan dengan kedua anaknya yang lain?
Ketika dia masih berpikir, Chi membuka pintu belakang lagi dan menggendong mereka di satu tangan. Total tiga orang tergantung pada tubuh Chi dan dia tidak mengalami kesulitan apapun. Mereka berjalan ke atas dengan mantap.
Setelah mandi, Quan duduk di tempat tidur, bermain dan kemudian tertidur lagi.
Tanpa disadari, Duan mengambil telur kayu kecil dan menaruhnya di tangannya untuk sementara, dia dengan penasaran bertanya kepada Wu, "Apa ini?"
Wu menunjuk ke arah kedua kaki Duan dan menunjuk ke bola daging kecilnya, "Ini dia."
Melemparkan telur kayu ke bawah selimutnya sambil mendesah, "Sangat besar!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Counterattack 'Jatuh Cinta Pada Musuh'
General FictionTittle : Counterattack Falling in love with my enemy Author : Chai Jidan Trans English : lalaland__x Warning : Abusive Relationship, with BxB mature content 18+ !!!! Dont like Dont Read !!!! Cast : Wu Suo Wei (called Wu) -- Uke Chi Ch...