Setelah liburan tahun baru, Shuai akhirnya mendapatkan berat badannya kembali, dagunya yang tajam lebih bulat, kulitnya juga terlihat lebih kenyal.Orang tuanya tinggal di Shanghai, dia dibesarkan oleh neneknya, jadi dia hanya kembali ke rumah ketika tahun baru. Setiap perjalanan pulang, orangtuanya akan memaksa dia untuk makan, mereka tidak akan membiarkan dia pergi kecuali dia mendapatkan satu atau dua pound.
"Dokter Shuai, saya tidak melihatmu untuk sementara waktu. Selama liburan, keponakan saya datang untuk mengunjungi, dia Meminta saya untuk memperkenalkan seseorang padanya. Kandidat pertama yang saya pikirkan adalah anda. Tapi kudengan bahwa anda telah kembali ke kampung halamanmu."
Ny. Cho selalu datang menemui Shuai untuk bicara dengannya soal perjodohan, dia sudah terbiasa.
"Jangan khawatir, mari kita lihat ketika hidup saya sudah lebih stabil."
Ny. Cho mengerutkan kening, "Apa hidupmu tidak cukup stabil? Anda hampir 30 tahun, anda memiliki apartemen dan mobil, anda memiliki penampilan yang tampan juga, kenapa anda tidak memiliki kencan? Jika anda tidak mulai mencari sekarang, ketika anda di atas 35, itu akan terlambat!"
Shuai tersenyum sopan, "Saya hanya akan mengikuti nasib.
"Apa anda yakin bisa menunggu sampai semuanya terjadi?"
"Jangan khawatir tentang saya," Shuai mengatakan sementara mengantar Ny. Cho ke ruang injeksi, kemudian ia sengaja memperpanjang kata terakhirnya, "Hal-hal akan terjadi ketika seharusnya …"
Setelah dia pergi, klinik itu menjadi jauh lebih tenang, tiba-tiba Shuai memikirkan Wu. Sepertinya sejak liburan terakhir, dia tidak pernah melihat bajingan itu lagi, Wu hampir tidak pernah menelepon juga, tidak yakin apa yang dia sibukkan.
Dengan menggunakan telepon klinik, Shuai menekan nomor Wu, suara iklan terdengar dari sisi lain panggilan.
"Hai."
Shuai terkekeh, "Apa yang kau lakukan?"
Wu lega, "Itu kau! Aku sibuk membersihkan gudangku, rasanya seperti aku akan menjadi gila." Lalu dia meminum beberapa teguk air, "Tidak menyenangkan menjalankan sebuah perusahaan produksi, tunggu sampai aku mendapatkan lebih banyak uang, aku akan merubahnya menjadi agen real estate."
"Kau belum mendapatkan cukup uang bukan?" Shuai menggodanya, "Jika kau menggunakan uang dari simpanan emas kecilmu untuk membeli rumah, seharusnya tidak menjadi masalah bukan?"
"Aku tidak bisa menyentuh uang di sana, aku membutuhkannya untuk sesuatu yang lain!"
"Untuk apa itu?" Shuai memicingkan matanya dengan rasa ingin tahu.
Wu memberikan jawaban yang dapat ditebak, "Untuk menikah!"
Shuai tidak memiliki kesempatan untuk menjawab Wu ketika sosok seorang pria muncul di pintu masuk. Setelah melihat dengan jelas wajah pria itu, Shuai terkejut, marah, cemas, gelisah … Ini adalah campuran gelombang perasaan, membuatnya tersedak pada kata-katanya.
"Shuai, kenapa kau tidak bicara?" Wu bertanya dari ujung lain panggilan.
Telepon Shuai terlepas dari tangannya, jatuh ke meja, membuat suara gedebuk rendah.
"Aneh.." Wu menutup telepon dulu, lalu dia mencoba menelepon lagi.
Telepon berdering di klinik yang luas, pria yang provokatif itu mendengar suara ringtone yang sangat dikenalnya, sebuah senyuman muncul di wajahnya.
"Setelah bertahun-tahun, kau masih menggunakan nada dering ini?"
Shuai mengabaikan pertanyaan itu dan langsung mengatakan, "Mengapa kau ada di sini?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Counterattack 'Jatuh Cinta Pada Musuh'
General FictionTittle : Counterattack Falling in love with my enemy Author : Chai Jidan Trans English : lalaland__x Warning : Abusive Relationship, with BxB mature content 18+ !!!! Dont like Dont Read !!!! Cast : Wu Suo Wei (called Wu) -- Uke Chi Ch...