Chap 221 :

482 65 7
                                    


"Bagaimana dengan orang-orang itu?" Chi bertanya pada Guo.

Guo menggelengkan kepalanya ke samping dan memberi tanda pada Chi bahwa jawabannya ada di ruangan di belakangnya.

Ini adalah ruang bawah tanah dari sebuah bar dan terasa sangat dingin, hanya ada dua bola lampu besar memancarkan cahaya redup. Orang-orang yang dikurung adalah tiga orang yang pada hari itu mengirim Wu ke rumah Yuan. Dua pria kekar yang dibayar oleh bawahan Yuan untuk melayaninya dan satu anggota lain yang sementara ditugaskan untuk membantu mereka.

Pintu ruang bawah tanah terbuka dan Chi sudah masuk. Ketika mata elangnya melihat mereka dengan tajam, udara di sekitarnya turun hingga selusin derajat dan seluruh ruangan menjadi dingin dan suram.

Setiap langkah dari kaki Chi terdengar seperti palu pahat, mengguncang hati untuk didengar dari ketinggian.

Yang terdekat dengan Chi, telah mengeluarkan keringat seember penuh.

Chi berjalan ke arahnya dan menatapnya dengan tenang.

"Apa kau tahu dengan siapa kau bermain?"

Pria berotot itu membuka mulutnya dan tidak sempat berkata apa-apa sebelum Chi membanting tulang pipinya.

Hampir setara 200 pon pukulan Chi, memaksa orang itu mundur setengah meter jauhnya dari posisinya dan sebagian besar mulut dan kepalanya telah meneteskan tanda darah panjang di lantai. Mulutnya sedikit terbuka, menumpahkan banyak darah dan tiga gigi gerahamnya hilang.

Setelah beberapa saat, teriakan seorang pria kekar terdengar di dalam ruangan.

"Ahhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh …"

Wajah Chi tampaknya tidak memiliki sedikit kelegaan setelah teriakan ini. Dia berlutut di atas dada pria kekar dengan satu tangan meraih tangan kekarnya. Tinju satu tangan meninjunya dengan kekuatan yang akan membuat jari pria yang kuat seketika menjadi retak.

Tinju Chi sekeras besi. Dia menginjak jarinya dan kekuatannya tidak lebih lemah dari palu. Pria yang kekar itu mencicit seperti babi dengan suara yang mengerikan serupa tulang yang patah, kebengisan menyebar di dalam ruangan.

Pria berotot di sebelahnya menyaksikan kuku partnernya berubah dari merah menjadi ungu, dari ungu menjadi hitam dan akhirnya benar-benar terlepas dari ujung jari seperti daging musang.

Seluruh tangannya berdarah dan wajahnya telah kehilangan kemiripan dengan wajah aslinya.

Chi perlahan menggerakkan matanya ke arahnya.

Pria berotot lainnya hampir menabrak pintu dengan mesin penggulung dan naik ke udara. Dengan dua langkah besar Chi melangkah ke arahnya. Tendangan samping sebanding dengan beberapa ratus kilogram berat dilayangkan ke pinggang pria yang kuat itu.

Pria itu menghantam dinding di sebelahnya dan berguling dua kali di lantai. Dia ditendang di lehernya oleh Chi.

"Big Brother, Big Brother, aku mohon …" Tiga orang itu mulai menangis.

Chi tanpa malu-malu membuat si pria kekar lainnya berdiri dikakinya. Wajahnya yang ketakutan, kedua tangan milik Chi memelintir betisnya dan mencegahnya untuk berbalik. Satu kaki terangkat dan terbanting di atas lutut dan segera terdengar suara patah.

Bola mata orang kuat itu menggelap seperti orang buta, lalu dia berteriak.

Chi berjalan menuju kaki yang satunya lagi.

Pria kuat itu sangat kesakitan hingga seluruh tubuhnya menggelepar di tanah.

Chi menendang dengan kakinya, melancarkan penyiksaan yang sangat brutal.

Counterattack 'Jatuh Cinta Pada Musuh' Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang