Beberapa saat setelah Lin pergi, Wu menerima telepon. Dia berkata kepada Shuo setelah menutup telepon, "Aku harus menyelesaikan sesuatu yang mendesak, aku tidak bisa menemanimu lagi!""Tidak masalah, kau bisa melanjutkan pekerjaannmu," Shuo berkata, "Aku akan pergi setelah secangkir teh."
Wu tidak banyak bicara, dia langsung keluar dari kantornya.
Pada akhirnya setelah menyibukkan diri selama 2 jam, saat Wu kembali ke kantor, dia masih menemukan Shuo di kantornya. Tidak hanya dia tinggal di kantornya sepanjang hari tapi dia benar-benar tertidur di sofa.
Wu memaki di dalam hatinya, kau benar-benar memperlakukan tempat ini sebagai rumahmu!
Namun itu hanya pikiran di dalam otaknya, di luarnya Wu masih cukup baik, dia takut jika Shuo mungkin akan terkena flu sehingga dia menutupi tubuhnya dengan pakaiannya kemudian dia kembali ke mejanya dan melanjutkan pekerjaannya. Ada banyak dokumen yang harus diproses jadi dia tidak benar-benar mengganggu Shuo setelah itu.
Wu bekerja beberapa jam lagi dan Shuo masih tertidur lelap.
Pada akhirnya, Wu melirik ke arah Shuo kemudian dia menyadari bahwa dia benar-benar tidur, bukan karena dia ingin memancing perhatiannya atau apa pun. Sebelumnya Wu memindahkan asbak dan menggoyangkan meja tapi dia bahkan tidak bergerak sedikitpun.
Aku dianggap tak berperasaan, tapi kau lebih buruk dariku!
Dia berjalan menuju sofa, ingin membangunkannya tapi saat dia mengangkat tangannya, itu hanya tergantung di udara. Dia tampak biasa ketika dia terjaga tapi dia sebenarnya cukup tampan ketika dia tidur, bulu matanya seperti tirai untuk matanya, mereka padat dan gelap.
Lupakan saja, aku akan membiarkanmu bangun sendiri.
Wu baru saja akan berdiri dan pergi, ketika Shuo tiba-tiba memegangnya.
Dia menoleh dan melihat Shuo tersenyum padanya, ternyata dia telah terbangun.
Bahkan setelah Wu menyaksikan Chi memiliki kencan rahasia dengannya di kolam, dia tidak bisa benar-benar membencinya sekarang. Dia secara alami menempatkan semua kesalahan pada Chi yang sudah memberikan lawan, perhatian dan kebaikannya.
Shuo mengambil pakaian yang menutupi tubuhnya dan memeriksa, "Milikmu?"
Wu mengangguk.
Shuo lalu berkomentar, "Aku bisa menebak jika Chi yang membelikan ini. Seleranya tidak berubah bahkan setelah bertahun-tahun, dia selalu lebih suka kemeja dengan aksen yang ternoda, dia memiliki ini pada hampir semua item pakaiannya."
"Di mana aksennya?" Tanya Wu.
Shuo menunjuk ke Wu
"Kau tidak bisa melihatnya walau itu begitu jelas?"
Tidak peduli seberapa jelas tapi tidak ada apapun dalam penglihatan Wu karena warna aksennya hijau dan kuning, Wu tidak pernah bisa membedakan antara warna keduanya.
Dia tidak ingin orang lain tahu bahwa dia buta warna, Wu mengubah topik pembicaraannya.
"Bukankah kau bilang kau akan pergi setelah menghabiskan teh?"
Shuo menjawab, "Ya, tapi aku belum menyelesaikannya!"
Wu berbalik dan melihat ke dalam cangkir teh, benar-benar masih ada lapisan teh di sana. Dia telah melihat semua jenis orang tapi Shuo adalah pembuka-mata untuk Wu, tidak heran dia telah menyimpan semua kecemburuannya selama 7 tahun.
Wu terkekeh, "Kau lucu."
Shuo juga tersenyum, "Kau naif."
"Tidak se-naif dirimu," Wu membelai kepala Shuo, "Kau menurunkan harga diriku saat aku melihat wajah tertidurmu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Counterattack 'Jatuh Cinta Pada Musuh'
General FictionTittle : Counterattack Falling in love with my enemy Author : Chai Jidan Trans English : lalaland__x Warning : Abusive Relationship, with BxB mature content 18+ !!!! Dont like Dont Read !!!! Cast : Wu Suo Wei (called Wu) -- Uke Chi Ch...