Keesokan paginya, pipi Wu terasa perih.Terasa sakit ketika dia makan, juga ketika dia berbicara, dia merasa ingin menangis ketika dia menelan sesuatu.
Jika itu terjadi pada orang lain, mereka tidak akan bisa menerimanya. Tapi ini adalah Wu, dia tidak akan sedih tentang hal-hal seperti ini, malahan dia agak senang karena ini.
"Untungnya aku makan semua kacang tadi malam. Jika tidak, aku tidak akan bisa makan hari ini."
Selama dua hari berikutnya, Wu telah merencanakan bagaimana cara memikat Shuai, dia lebih bijaksana daripada Shuai. Shuai pernah melakukan hal yang sama padanya sebelumnya dan semua berdasarkan inspirasi spontan, dia telah mencoba semua metode dalam rentang waktu lima hari, pada akhirnya, dia berjalan tepat dalam rencana dan memasukkan Guo di dalamnya. Wu tidak pernah bertarung jika tidak memiliki kesempatan untuk menang, dia terlebih dahulu berencana untuk maju, lebih baik untuk menajamkan kapaknya sebelum memotong kayu, dia akan menyerang ketika dia sudah memikirkan semuanya, menang pada serangan pertama.
Wu akan memeriksa keberuntungannya untuk hari ini, tanpa pengecualian hari ini.
"Hari yang sempurna untuk berburu."
Hebat! Hari ini adalah harinya, Wu berpakaian lengkap, siap untuk perang.
Shuai sedang membersihkan klinik, dia melihat seorang pria yang memiliki masker di wajahnya berjalan ke klinik.
"Apa kau terkena flu?" Shuai bertanya dengan sopan.
Wu mengangkat kelopak matanya, mengungkapkan bola matanya agar dikenali, Shuai segera tahu siapa itu.
"Kenapa kau berpakaian seperti ini?"
Shuai ingin melepas masker Wu, tapi Wu menghindarinya.
"Jangan khawatir, kami membersihkan klinik setiap hari, kau bisa percaya!"
Wu membuka mulutnya dengan banyak usaha, "Ini bukan tentang bakteri!"
Shuai dapat mengatakan bahwa kedua pipi Wu sedikit bengkak, dia bertanya, "Ada apa?"
Wu melambaikan tangannya, dia meletakkan kepalanya di atas meja, tampak kesakitan.
"Ada apa sebenarnya?" Shuai memperhatikan Wu dengan hati-hati.
Mata Wu mengungkapkan penderitaan tanpa akhir yang tak bisa dijelaskan.
Shuai sedang panik, "Katakan saja!"
Wu bilang, "Aku putus dengan Chi!"
Shuai terkejut, "Kenapa?"
"Aku tidak tahan penyiksaan nya!"
Shuai tampak khawatir, "Apakah itu siksaan atau hanya cara untuk mencari kenikmatan? Apakah kau yakin kau tidak mencoba untuk memamerkan kepadaku dengan mengatakan jika kau mendapat siksaan?"
Wu menyeringai sinis.
"Apakah aku bahkan punya sesuatu untuk dipamerkan?"
Shuai masih menginterogasinya dengan curiga, "Bagaimana dia menyiksamu?"
Wu menghela nafas, "hubungan ini benar-benar tidak dapat menahan ujian seiring waktu."
"Sudah berapa lama ini terjadi? Terakhir kali kau datang kau masih pamer jika kau melampaui Chi, itu hanya baru dua hari yang lalu?"
"Sebenarnya, hubungan kami telah diuji lama, aku hanya terus menahan semua itu di dalam."
Shuai tampak siap untuk mendengarkan.
Wu tidak berani untuk mengeluarkan semua, jadi dia mengatakan segalanya untuk membuat Shuai tak berdaya, "Sejak kami kembali dari Hawaii, sikapnya kepadaku telah berubah. Ketika kami pertama kali berdamai, ia selalu setuju untuk setiap permintaan yang aku ajukan, sikapnya benar-benar baik juga. Tapi ketika kami kembali, dia selalu memasalahkan pada kesalahan-kesalahan kecil, selalu berusaha untuk mencari-cari masalah."
KAMU SEDANG MEMBACA
Counterattack 'Jatuh Cinta Pada Musuh'
General FictionTittle : Counterattack Falling in love with my enemy Author : Chai Jidan Trans English : lalaland__x Warning : Abusive Relationship, with BxB mature content 18+ !!!! Dont like Dont Read !!!! Cast : Wu Suo Wei (called Wu) -- Uke Chi Ch...