Chap 169 : All Because Of An Apple

495 61 6
                                    


Setelah Wu pergi, Shuo keluar dari ruangan lain dan menatap Lian.

"Lihatlah dirimu, kau benar-benar sangat menyukainya, ya?"

Lian tidak menjawab, dia terus mengikat tali sepatunya.

"Dia tampan, tidak licik dan benar-benar membuatmu ingin melindunginya, ya?" Shuo bertanya lagi.

Lian masih diam, matanya yang dalam memancarkan aura dingin, dia begitu berbeda tidak selembut ketika dia di depan Wu sebelumnya.

"Wang Lian, apa kau bisu atau apa?" Shuo marah.

Lian akhirnya merespon, tapi responnya membuktikan keputusannya untuk tetap diam.

"Kau benar," jawab Lian.

Wajah Shuo segera menjadi gelap gulita, jadi dia menjawab dengan nada seperti biasanya ketika dia meraung, "Apa-apaan ini, kau sedang mencoba mencari masalah? Aku tiba-tiba menyadari, kepribadianmu benar-benar mirip dengan Chi, kau menjadi idiot di depan idiot lainnya tapi berubah menjadi brengsek di depan musuh. Lihatlah dirimu ketika ada dia, aku belum pernah melihatmu terlihat lebih dari seorang idiot sebelumnya!"

Lian sudah selesai mengikat satu sisi sepatunya, dia mengambil satu lagi.

Shuo belum selesai, "Kau seperti bunglon. Fuck! Kau hanya akan berubah menjadi seperti siapa pun yang kau lihat! Kau berubah menjadi babi setelah bertemu dengannya!"

Lian berdiri, dia menunduk menatap Shuo dari ketinggian matanya.

"Membuatku ingin menamparmu segera setelah aku melihatmu." Jawab Lian.

Amarah yang menumpuk di dalam diri Shuo mulai meluap, dia mengayunkan tinju ke arah Lian.

"Sialan kau, apa yang baru saja kau katakan Wang Lian? Aku menantangmu untuk mengatakannya lagi! Jangan berpikir bahwa hanya karena kau telah tumbuh beberapa centi lebih tinggi dariku, membuatku tidak akan berani melakukan apa pun padamu. Aku akan bersiul memanggil ular-ularku untuk mencekikmu sampai mati!"

Telapak tangan Lian yang besar menyambar tengkuk Shuo, "Sudah waktunya untuk meminum obatmu!"

Rasanya seperti Lian telah mengeluarkan suara dari kotak suara Shuo, mulutnya terbuka lebar dan meski dia memaksa beberapa makian keluar, tapi tidak ada kata yang bisa keluar dari mulutnya. Lian menyeret Shuo dan membungkuk untuk mencari obat yang diresepkan untuk saraf yang dapat melumpuhkannya. Dia mengambil beberapa pil dan memasukkannya ke mulut Shuo, dia bahkan tidak repot memberinya seteguk air, dia hanya mendorong semua pil turun ke perut Shuo.

Setelah menelannya, dia hanya membiarkan  Shuo untuk melanjutkan omelannya.

"Lian, kita lanjutkan saja seperti ini! Kau hanya tahu bagaimana caranya menggertak saudaramu sendiri sejak kita masih kecil, tidak heran ibu mengatakan kalau kau adalah bajingan tidak tahu berterima kasih, kau adalah bajingan tidak tahu berterima kasih! Apa yang … Apa yang kau coba lakukan … ahhh …"

Shuo membiarkan Lian mengikatnya di karung pasir, Shuo memiliki jarum di antara masing-masing Jari-jarinya setiap jarum terbang keluar secara sekaligus dan setiap jarum telah melewati bagian kritis dari tubuh Shuo lalu menempel ke dinding.

"Lian, kuperingatkan kau!" wajah Shuo merah, "Fuck, kau lebih baik membiarkan aku pergi, jika tidak aku akan bersiul, setelah aku bersiul semua ular milikku akan keluar dan menggigitmu!"

Lian terus melayangkan jarum ke arah dimana dia menggantung Shuo.

Shuo baru saja akan bersiul ketika kemudian sebuah jarum melesat beberapa sentimeter di atas apel Adamnya. Dia ingin bersiul lagi tapi jarum yang lain datang lagi. Shuo tidak mau menyerah, kemudian lebih dari 10 jarum membentuk garis besar di lehernya.

Counterattack 'Jatuh Cinta Pada Musuh' Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang