Wu sampai di rumah sebelum Chi, dia merasa jauh sedikit bersemangat di dalam hatinya tapi ekspresinya diluar dingin seperti biasa. Meskipun dia sudah makan malam, dia masih membeli satu paket lagi dijalan pulang, dia meletakkannya di atas meja dan memakannya perlahan-lahan terlihat seperti dia tidak memiliki nafsu untuk makan.Setengah jam kemudian, Chi kembali ke rumah.
Dia berbau alkohol dari ujung kepala sampai kaki tapi langkahnya sangat stabil dan alam sadarnya tampak jelas.
Dia pergi ke kamar tidur untuk mengganti set pakaiannya kemudian dia menyalakan rokok di balkon. Setelah beberapa saat dia menyadari bahwa Wu belum datang mencarinya jadi dia mematikan rokoknya dan pergi ke ruang makan.
Wu mendengar pintu dibuka, dia berbalik untuk melihat tapi tidak mengatakan apa-apa, dia meneruskan acara makan malamnya.
Chi duduk di depan Wu dan bertanya, "Kau makan malam selarut ini?"
Wu mengangguk, dia telah mengunyah sepotong sayuran selama berabad-abad, dia telah memperlihatkan gambaran suasana hati yang tidak baik dengan sempurna.
Chi menatapnya untuk sementara waktu, nada suaranya agak tenang
"Apa yang kau lakukan sebelum ini?"
Wu hanya menjawab, "Menunggumu."
Setelah melihat mata murung Wu dan wajah sedihnya, Chi mengulurkan telapak tangannya yang besar dan membelai pipi Wu tapi Wu menunjukkan penolakan yang jelas.
"Kau marah padaku?" Chi terus bertanya, "Kau marah padaku karena melupakanmu saat merayakan ulang tahun orang lain?"
Pada awalnya, Wu tidak memiliki dendam dalam dirinya, dia bahkan merasa sedikit bahagia. Tapi setelah Chi menyebutkan tentang itu kepadanya, dia mulai memiliki sedikit kecemburuan yang tumbuh dalam dirinya. Dia meletakkan sumpitnya ke dalam mangkuknya dan meninggalkan meja penuh piring untuk Chi, dia menyeret kakinya kembali ke kamar tidur dengan tenang.
Setelah mandi dia kembali ke tempat tidurnya, berbaring dengan punggungnya menghadap ke arah Chi, membuat jarak yang cukup bahkan kereta dapat berkendara di antara mereka.
Wu telah menunjukkan getaran kesedihan, berakting seperti seseorang yang telah melakukan sesuatu yang salah tapi tidak mau mengakuinya namun dia masih menyalahkan orang lain.
Seseorang yang memiliki keberanian untuk melakukan itu harus memiliki seseorang tertentu yang memungkinkan dia bisa melakukannya.
Dan orang itu adalah Chi.
Chi merentangkan kakinya yang panjang di pinggang Wu, kakinya ditempatkan di depan perut Wu, kemudian dia ditarik oleh kakinya dan Wu berguling seperti sebuah guling. Dia telah berguling dua putaran penuh dan masuk ke pelukan Chi.
Tangan Chi merayap masuk ke dalam kemeja Wu.
Wu mencoba untuk mendorong Chi pergi dengan kekuatan besar, dia menunjukkan amarah dalam pandangannya.
"Jangan sentuh aku!"
Chi tahu jawabannya tapi masih bertanya, "Kenapa kau tidak ingin aku menyentuhmu?"
Perkataan Wu sangat menyinggung, "Siapa yang menyuruhmu menghadiri pesta ulang tahunnya? siapa Menyuruhmu untuk minum begitu banyak dan kembali ke rumah begitu terlambat? Kau tahu dia menyukaimu tapi kau masih menerima undangannya! Apa perbedaan antara kau sekarang dengan aku ketika bertemu wanita itu? Fuck, bahkan beraninya kau menipuku sesudahnya? Kenapa kau tidak membiarkanku mengabaikanmu?"
Jika tidak melihat fakta bahwa semua ini adalah bagian dari karya Wu, apa yang telah dia katakan masuk akal juga.
Chi memeluk erat tubuh Wu yang menggeliat, kemudian berkata dengan tenang, "Aku pergi ke pesta ulang tahunnya hanya karena pimpinan menyuruhku, tidak ada hubungannya dengan dia."
KAMU SEDANG MEMBACA
Counterattack 'Jatuh Cinta Pada Musuh'
General FictionTittle : Counterattack Falling in love with my enemy Author : Chai Jidan Trans English : lalaland__x Warning : Abusive Relationship, with BxB mature content 18+ !!!! Dont like Dont Read !!!! Cast : Wu Suo Wei (called Wu) -- Uke Chi Ch...