PART 32

5.9K 695 14
                                    

Zara,

"gak bisa.. aku gak setuju" ucap Gavin seketika aku menceritakan apa yang terjadi, bagaimana rencana kami akan menjembatani keinginan Arsya.

"seingatku, aku gak butuh persetujuan kamu Vin. Aku disini hanya cerita, bukan minta persetujuan kamu" sambungku, aku tahu, aku akan kesal jika menceritakan ini pada Gavin. Karena lagi – lagi, dia hanya akan mengedepankan ego nya, ketimbang fokus pada permasalahan.

"ooh.. jadi kamu mulai gak anggap aku?" dia melipat tangannya didadanya, menatap ku dengan emosi. Emosi ku rasanya sudah memuncak. Aku mengatur napasku agar emosiku, tidak ku luncurkan begitu saja. kenapa di situasi seperti ini, aku harus mengerti perasaan Gavin, bukankah seharusnya sebaliknya?

Hanya karena Arsya berhasil ku lahirkan dan kubesarkan di dunia ini, tanpa bantuan ayahnya, bukan berarti segalanya menjadi mudah untukku, menyuruh sang ayah pergi jauh begitu saja.

Kenyataannya, mengusir bang Adrian tidak semudah aku cukup dengan mengacungkan telunjukku ke mukanya dan meneriakan kata pergi didepan wajahnya.

Nyatanya, ada satu manusia, yang menerima kehadirannya dengan tulus dan lugu. Merentangkan kedua tangannya lebar – lebar, bersiap akan memeluk bang Adrian dengan hangat. Ada satu manusia, yang lebih ingin meneriakan kata rindu dari pada meneriakan kata benci.

Aku tahu, dimasa depan nanti, disaat Arsya sudah dewasa, ketika dia mengetahui fakta pahit kehidupannya, mungkin saja dia akan berbalik membenci ayahnya. Atau mungkin, juga akan membenci diriku? Karena sebagian dari kejadian pilu hidupnya, adalah salah ku juga.

Aku juga bukan tanpa alasan, ingin bersikap terbuka pada bang Adrian saat ini. pembicaraan ku dan Camille – tetangga kamarku ketika di Leiden dulu – juga membuka mataku, bahwa aku telah berbuat ceroboh. Dengan menghilang secepat kilat, tanpa memberi kesempatan pada bang Adrian untuk menghadapi ku sampai titik akhir kesempatan. Aku merampas kesempatannya untuk bertanggung jawab, hanya karena aku ketakutan dengan permintaannya untuk menggugurkan kandunganku.

Belajar dari kecerobohan ku kala itu, sekarang aku ingin mengatasi masalah dengan lebih berkepala dingin. Dewasa. Dan sabar. Itu yang harus ku lakukan.

Masalahnya, aku di kelilingi orang – orang, yang menuntutku untuk bertindak sesuai kehendak emosiku. Meminta ku untuk bertindak dengan tidak berpikir matang. Dan anehnya, permintaan itu, justru datang dari orang – orang, yang selama ini ku pandang tinggi kedewasaannya.

"aku bukan gak anggap kamu Gavin, kalau aku gak anggap kamu. buat apa sekarang aku bicarakan hal ini sama kamu? karena aku anggap keberadaan kamu itu, berarti untuk aku, untuk Arsya, makanya sekarang aku ajak kamu bicara" aku menghela napasku lelah.

"Vin.. berhenti memintaku bertindak dengan emosi. Kalau nurutin emosi ku, dari awal aku sudah akan menendang bang Adrian pergi jauh. Tapi ini Arsya, ini semua untuk Arsya. keinginan dia akan sosok ayahnya, inevitable Vin. Kamu gak lihat, gimana sedihnya wajahnya waktu dia nyampaikan ke kami, keinginannya untuk punya keluarga yang utuh. Seperti teman – temannya"

"can you imagine yourself, dying for a real family like what your friends have? Kamu hanya ingin nikmatin sedikiiiit aja Vin. Dan itu aja gak bisa? As simple as, kamu berada ditengah – tengah kedua orang tua kamu? bermain sama mereka, go to the movies together? Like what any other kids do?" aku berjalan ke arah pagar balkon rumahku, yang menghadap pada hamparan halaman belakang yang tidak terlalu luas.

"both of us, aku dan kamu, gak tahu rasanya jadi Arsya. bahkan aku ibunya, gak bisa turut merasakan kepedihan dia, Gavin. Karena kamu dan aku, kita besar di keluarga yang utuh, penuh kasih sayang, lengkap" aku menerawang jauh, berusaha meresapi kata – kataku sendiri. berusaha memahami perasaan Arsya sedalam mungkin. Berusaha ikut merasakan kepedihan yang bercokol di hati anak berusia 5 tahun. Yang bahkan mungkin, belum bisa mendefinisikan, rasa patah hati yang dia rasakan di dalam hatinya.

chasing you back ( where are you Zara?)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang