Adrian,
Zara memang belum menyataan setuju atas pembagian beban finansial itu. Tapi aku sudah memperhitungkannya sedari sekarang, aku membuat catatan pengeluaran yang dibutuhkan Arsya setiap bulannya, dan rencana tabungan Arsya yang akan aku investasikan setiap bulannya.
matters
fee / month
tuition fee
57.000.000
transportation ( one way bus drop)
3.000.000
Iqro lesson
1.500.000
swimming lesson
1.500.000
other fees
30.000.000
total :
93.000.000
Arsya saving plans
per month
liquid asset
30.000.000
Gold
100 gram
life insurance
5.000.000
health insurance
5.000.000
"widiiih.... kerja keras bagai kudaaa" tiba – tiba suara Ale mengganggu konsentrasi ku yang sedang mengetik di iPad ku. aku menoleh ke samping, ternyata dua sepupu ku sudah datang di restaurant tempat kami berjanjian.
"gila... anak lo umur berapa sih? Sekolahnya mahal amat" Barra terkikik melihat catatan yang sedang ku buat untuk Arsya.
"tunggu Bar, sampe si kembar masuk sekolah, saham lo bisa lo jual – jual in itu yang di tambang, gak ada lagi lo ganti – ganti range rover kayak sekarang" ucapku sambil terkekeh.
"ah gila... nanti gue bilang Kanaya lah, yang lain aja sekolahnya, kan anak gue bukan bule, gak usah ditempat bule – bule lah sekolahnya" ucapnya sambil tertawa kepadaku, aku pun hanya membalas tertawa sambil menggeleng.
"demi anak Bar... cape – cape gue kerja sana sini, invest sana sini, buat siapa lagi?" aku meletakan iPad ku, aku melirik ke arah Ale yang sedang cengar – cengir.
KAMU SEDANG MEMBACA
chasing you back ( where are you Zara?)
RomanceWarning! Adult content 21+ Penyesalan selalu datang terlambat. Sesuatu yang berharga, baru akan terasa ketika sudah kehilangan. Bagaimana cara mendapatkannya kembali? Adrian Kamil Nasution : Dosaku ke Zara terlalu besar, bahkan mungkin tidak termaaf...