EXTRA PART 2

9.2K 740 5
                                    

Ini sudah lewat tengah malam, bang Adrian belum juga pulang. Aku tahu memang cara kerja seorang lawyer seperti ini. tapi kondisi ku saat ini benar – benar sedang membutuhkannya. Salahku juga aku tidak jujur, dua minggu setelah kelahiran Azkia aku merasa diriku menjadi lebih pemurung. Entahlah kenapa. apa ini yang mereka sebut dengan baby blues?

Seharian ini Azkia juga rewel sekali, kalau kata orang – orang growth spurt. Growth spurt adalah suatu percepatan pertumbuhan pada bayi, yang biasanya ditandai dengan si bayi menjadi lebih rewel dan gelisah dari biasanya. Sebenarnya aku tidak percaya dengan yang namanya baby blues, karena aku merasa waktu kelahiran Arsya aku baik – baik saja. tidak ada drama – drama seperti ini.

Tapi kali ini terasa beda, aku sempat merasa karena aku hanya ingin manja saja kepada suamiku. Tapi aku gak mau jadi istri menyebalkan yang mengganggu bang Adrian bekerja, walau dia sama sekali tidak pernah mengeluh kepadaku dan dengan sukarela membantuku mengurus anak - anak. Tapi, dia sudah menghabiskan cuti selama lima hari untuk menemaniku pasca persalinan, aku tidak boleh egois dengan terus memintanya dirumah. bagaimanapun kami juga butuh dia bekerja untuk membiayai kami, terlebih Arsya baru saja pindah sekolah. Walau biaya sekolahnya kali ini tidak se spektakuler dulu, tapi tetap saja premium.

Arsya memang kami pindahkan ke sekolah international yang tetap berbasis bahasa Inggris, tapi tetap saja SPP bulanannya diatas 5juta per bulan. Jelas bang Adrian tetap gak bisa ongkang – ongkang kaki saja dirumah untuk membiayai kami semua. Terlebih sekarang anak kami sudah dua, semakin banyak yang harus kami rencakan perihal keuangan kedepannya.

Malam ini aku duduk di sofa dan menyusui Azkia yang tidak juga kunjung tidur. Dia terus menyusu tidak berhenti – henti, entah dia masih meminumnya atau sekedar mengempeng, yang jelas dia tidak juga kunjung pulas. aku rasanya lelah luar biasa, aku menyandarkan punggungku pada sandaran sofa dan kaki ku ku julurkan ke atas stool yang memang sepasang dengan sofa khusus menyusui ini. Walau Arsya sekarang sudah diberikan mbak pengasuh sendiri, tetap Azkia tidak bisa kuberikan pada siapa – siapa. Dan Arsya pun tetap masih harus ku awasi sendiri terutama perihal sekolahnya, aku tidak mungkin menyerahkan Arsya pada mbak pengasuh nya telak – telak. Rasanya aku lelah sekali.

Padahal aku sudah tahu, aktifitas new born ya memang masih kacau balau begini jam nya. Tidur tidak bisa teratur, itu sudah makanan ibu yang memiliki new born. Belakangan ini aku juga gampang menangis, hanya saja aku hanya menangis sendirian setiap Azkia juga menangis. tidak ada yang tahu.

Bang Adrian sendiri belakangan selalu pulang malam sekali. Tapi dia selalu menyempatkan diri untuk membantu mengganti popok Azkia kalau Azkia menangis tengah malam. Dia juga menyempatkan diri untuk menemaniku menyusui, walau seringnya dia tertidur. Yah bagaimana tidak? Dia baru pulang kerja kisaran jam 11 malam, setelah bekerja seharian dia tentunya akan kelelahan luar biasa. Aku juga sebenarnya gak mau melibatkan dia di kegiatan begadang ini. tapi dia yang memaksa dan langsung mengambil alih Azkia yang menangis tengah malam.

Pintu kamar kami terbuka berderit pelan. Bang Adrian selalu masuk kedalam kamar dengan perlahan–lahan, karena tidak mau membangunkanku. Dia memang suami luar biasa. Dia tidak pernah membangunkan ku semalam apapun dia pulang terutama sejak kehadiran Azkia. Dia akan mengurus dirinya sendiri, seperti ambil minum sendiri atau kedapur mencari makanan sendiri dan memanaskan sendiri. aku pernah tanya kenapa tidak membangunkan? Katanya aku sudah terlalu lelah untuk dibangunkan.

Aku yang terkejut dengan kedatangannya buru – buru menyeka air mataku. selama dua minggu ini aku berhasil menyembunyikan kegalauanku yang rasanya semakin hari semakin menjadi ini. tapi kali ini aku kalah cepat, bang Adrian langsung melangkah cepat mendekati ku dan berlutut didepan ku.

"sayang...? kenapa? abang pulang kemalaman ya?" tanyanya khawatir, dan pertahananku jebol akhirnya aku menangis. bang Adrian tampak kebingungan, dia segera berdiri dan melepas kemejanya dengan cepat dan menarik selembar kaos rumah dari dalam lemari. Dia paling pantang menggendong Azkia tanpa membersihkan tubuhnya dulu. Dia buru – buru ke kamar mandi, entah dia mandi atau tidak yang jelas tidak sampai 5 menit sudah keluar lagi dan berganti pakaian bersih.

chasing you back ( where are you Zara?)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang