10

4.1K 119 7
                                    

🍁

"Udah? Jadi, partner apa yang lo madsud?" Tanya Arthur to the point.

"Gw pengen lo jadi partner sex gw." Kata Callie tanpa basa basi.

"APA?!! Lo gila?!!" Arthur setengah berteriak.

"Gak, Gw serius." Jawab Callie santai.

"Gak!! NO!" Suara Arthur terdengar seperti gadis menjerit.

"Why? Lo gak punya cewek kan? Lo benci gw kan? Terus kenapa gak mau?"

"Lo beneran gila ya??! Hubungan gw benci lo sama partner sex apa?!"

"Karena, gw gak mau terikat dalam hubungan cinta. Gw cuma mau having sex doank. Dan karena lo benci sama gw, itu jadi lebih mudah. Kita cuma having sex tanpa melibatkan perasaan." Callie coba menjelaskan keinginan tidak masuk akal nya.

"Harusnya lo cari orang yang suka sama lo, mereka pasti mau. Pasti lebih mudah."

"Gak. Gw gak mau sama orang yang suka sama gw. Gw gak mau berurusan sama perasaan mereka yang baper. Gw tegasin disini ya, ini hanya tentang sex. Tidak ada ikatan, perasaan, apa lagi baper-baperan."

"Apapun itu, NO. Gw gak mau!Mending lo cari cowok lain aja. Ok?"

"Gw gak maksa lo jawab sekarang, Art. Gw kasih lo waktu buat mikir."

Beberapa saat Arthur terdiam, mencoba menyaring setiap kata-kata yang Callie ucapkan.

Permintaan gila tidak masuk akal itu membuat Arthur benar-benar shock.

"Gw gak bakal mau, sampai kapan pun. Jadi jangan buang waktu lo buat tunggu jawaban gw."

"Kenapa?"

"Lo tanya kenapa? Lo gak mikir apa? Itu bukan hal yang wajar."

"Memang. Gw bukan orang yang suka sama hal yang wajar. Dan toh partner sex gak ngerugiin lo kan? Malah lo pihak yang paling diuntungin."

"Di untungin? Terus kalo lo hamil, untungin gw gitu?"

"Gak bakal hamil. Gw gak sebodoh itu kok. Ini hanya sebatas sex, sekali lagi. Sebatas sex, Arthur."

Arthur memang tidak menyukai Callie, selain karena sikap sombong dan ketus nya, Callie adalah salah satu gadis tercantik yang paling banyak mendapatkan perhatian lawan jenis di kampus nya.

Arthur tidak suka berurusan dengan wanita yang banyak diperhatikan kaum adam.

"Ok? Just think about it." Desak Callie.

"Kenapa harus gw?"

"Kan udah gw jelasin, karena lo benci gw. Dan itu mempermudah kerjasama ini."

"Dan kenapa harus partner sex, kenapa lo gak cari pacar aja? Terus bisa melakukan apapun yang lo mau sama pacar lo."

"Gw gak mau punya ikatan, apa lagi yang berhubungan dengan perasaan. Dan, kemarin lo bilang kan gak ada perasaan apapun sama gw. Plain, nothing. Remember?" Callie mengingatkan.

"Iya, bener. Cuma bukan partner sex, Callie."

Akhirnya setelah beberapa kali bertemu, Arthur menyebut nama Callie.

Entah kenapa saat Arthur memanggil namanya itu terdengar, panas?
Membuat Callie semakin bersemangat untuk menghabiskan waktu bersama Arthur.

"Lo takut kebawa perasaan?" Tanya Callie.

"Gak. Gak akan sih. Apa lagi lo bukan tipe cewek gw."

"Nah, terus. Apa lagi? Kita gak mungkin sampai diluar batas partner kok. Tenang aja."

"Terus gimana kalo misalnya lo yang jadi punya rasa ke gw?" Tanya Arthur.

Membuat jantung Callie berdebar.
Mungkin kah?
Oh. Jelas tidak!

Luka masa lalu sudah menghancurkan hati, perasaan, cinta, apapun itu yang ada didalam diri Callie.

Tanpa apapun tersisa.
Kamu gak bisa takut mematahkan sesuatu yang gak ada kan?

Callie tertawa, "Percayalah, tidak akan pernah. Gw gadis tanpa hati. Lo bakal buktikan itu nanti."

"Sampai kapan?"

"Gw belom mikir sih, 3 bulan? 6 bulan? 1 tahun? Atau sampai salah satu diantara kita akhirnya kebawa perasaan?"

"Madsud lo, kalo gw atau lo tiba-tiba punya perasaan, kesepakatan ini batal? Gitu?"

"Bingo! Setuju?"

"Gak. Gw gak setuju."

"Gak setuju apa? Kesepakatan batal kalo libatin perasaan, atau?"

"Kesepakatan ini, partner sex. Semua nya. Gw gak bisa!"

"Please. Pikirin aja dulu, kan gak rugi juga lo pikirin. Gw kasih waktu 24 jam."

"Lo gak waras ya! ini bukan sesuatu yang bisa disanggupin dalam waktu 24 jam."

"36 jam?"

"Gw gak janji bakal setuju. Tapi mungkin akan gw pikirkan. Dan sekarang gw mau balik. Ok?"
Arthur berdiri dan menuju pintu.

"Ok. Whatapp gw kalo lo udah ada jawaban nya."

Arthur menghilang dibalik pintu tanpa menjawab.

-TH-

LUSTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang