27

3.2K 82 3
                                    

🍁🍁🍁

"Jadi acara nya cuma minum?" Tanya Callie pada Joanna yang masih sibuk memilih baju.

"Ada game sih, cuma game santai aja." Jawab Joanna tanpa menoleh.

"Game apa? Duh. Males ah pake game-game segala."

"Bukan truth or dare kok. Game nya paling main suit, yang kalah minum."

"Kalian beneran mau hangover ya? Gw ogah ya ngurusin kalo ada yang jackpot." Callie memperingatkan.

"Iya, nona muda. Lo tenang aja. Kan kita di tempat sendiri, bukan di pub. Jadi kalo ada yang jackpot ya diemin aja." Balas Joanna terkekeh.

"Serah kalian deh." Callie kembali sibuk memoles mascara nya.

"Bagus merah atau putih, Call?"

"Kaya bendera ya pilihan nya."

"Serius, garing ah lo."

"Merah. Hot." Kata Callie seraya menaik turun kan alis nya menggoda Joanna.

"Okay. Biar malam ini semakin panas." Ujar Joanna.

"Lo pake ini cakep, Call." Joanna mengangkat dress mini putih ke arah Callie.

"Sorry. Putih bukan warna favorite gw. Gw udah punya baju sendiri."

"Ini madsud lo?" Tanya Joanna sambil menunjuk ke arah jumpsuit pendek tanpa lengan berwarna hitam diatas ranjang itu.

"Yap. 100 untuk Joanna." Callie nyengir kuda.

"Mau ke taman hiburan, neng? Kita mau party, Callie Zevanna. Dooh!!"

Dan jika seorang Joanna menyebut nama Callie dengan nama lengkap nya, itu akan berakhir pada omelan panjang lebar kali tinggi dan luas.

"Stop ngomel, please. Kita cuma party dirumah, Joanna." Callie mengangkat satu jari nya ke arah bibir Joanna.

"Ya paling gak, jangan yang itu lah Call. Dress kek." Kata Joanna sambil menepis jari Callie dari bibirnya.

"Oke. Oke nyonyah besar. Gw ganti dress. Lo kalah-kalahin emak gw bawel nya, Jo. Sumpah." Callie mengendus kesal.

"Good girl.." Joanna tersenyum penuh kemenangan.

Beberapa saat setelah selesai bermake up setipis mungkin, Callie mengganti pakai dengan dress hitam satu tali dan potongan rendah pada punggung nya.
Dress itu menutupi hanya setengah paha indah Callie.

"Wow." Mata Joanna terpana melihat Callie menggunakan dress seksi itu.

"Puas?" Tanya Callie.

"Perfect." Ujar Joanna sambil mengedipkan mata nya.

Callie hanya memutar bola mata nya dan sekali lagi melihat pantulan dirinya dari cermin.

Sesekali memperbaiki tatanan rambut coklat panjang nya yang di tata wave.

"Udah cantik, non. Tercantik selama gw kenal lo." Ujar Joanna.

"Sialan lo. Gw emang udah cantik dari orok kali." Callie menggongong.

"Iya. Iya deh. Dari pada lo merajuk." Canda Joanna.

"Keluar yuk, kayaknya udah pada ngumpul." Ajak Joanna kemudian.

"Duluan, bentar gw nyusul."

Beberapa saat, setelah sekali lagi memeriksa dandanan nya, Callie berjalan menuju ruang tengah.

Disana sudah ada semua orang, kecuali Arthur.
Mata Callie mencoba mencari sekeliling ruangan, mencari sosok cowok angkuh dan cuek itu.

Tapi tidak ada tanda-tanda keberadaan cowok itu.

Callie memutuskan mengambil kursi didekat Gianna dan Roman yang sibuk ngobrol.

Disebelah Gianna, Trixie terlihat sibuk selfie.

Sean hanya duduk sambil sibuk mempersiapkan gelas-gelas.

"Akhirnya lo turun." Ujar Sean, melihat ke belakang Callie.

Callie menoleh melihat sosok yang hadir dibelakang nya.

Arthur terlihat berbeda dengan jaket jeans hitam, dipadu celana levis ripped hitam, dan kaos tipis putih polos.

Arthur terlihat berbeda dengan jaket jeans hitam, dipadu celana levis ripped hitam, dan kaos tipis putih polos

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Casual, dan tampan. Holy molly.

Arthur hanya tersenyum simpul dan mengambil posisi disebelah Sean.

-TH-

LUSTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang