14

3.6K 91 1
                                    

Callie

"Call, pergi makan yuk?" Ajak Joanna.

"Boleh deh. Laper juga."

"KoKas aja ya?" Joanna menyarankan.

"Mana aja deh, yang penting kenyang."

"Okay, Trixie sama Gianna gak ikut. Mereka masih ada kelas." Jelas Joanna.

"Oh. Ya udah. Yuk."

Setelah satu jam akhrinya gw dan Joanna sampai di KoKas.
Mall favorite kita kalo lagi hunting makanan.

Setelah perdebatan panjang akhirnya Callie dan Joanna mutusin buat makan ramen.
Selain enak, itu salah satu makanan yang cepat penyajian nya.

"Call, lo rugi kemarin gak ikut." Kata Joanna dengan nada bersemangat.
Nada yang selalu di keluarkan kalo Dia mau memulai sebuah gosip.

"Oia? Emang apa yang gw lewatkan?"

"kemaren si Trixie jackpot, dan muntahin baju Arthur." Joanna tertawa geli mengingat hal itu.

"Serius? Terus?"

"Muka si Art masem kayak asem jawa, untung nya dia gak maki-maki Trixie."

"Kok bisa Trixie mabok, bukannya dia udah expert?"

"Biasa, dia coba-coba. Kata dia siapa tau Arthur mau gendong dia kayak Roman gendong gw tempo hari."

"Terus? Digendong gak? Gak yakin gw si songong itu mau gendong Trixie." Callie coba menebak.

"Ya Jelas gak lah, gak di maki aja Trixie udah syukur. Arthur cuma diem aja sih, terus gak lama balik duluan."

Callie tertawa membayangkan ekspresi Arthur malam itu.
Cowok sombong dan kaku.

Gak kebayang sih cowok kayak dia bisa bersikap lembut.
Dan jelas Gak mungkin dia punya setitik aja kehangatan apa lagi belas kasihan.

Beberapa saat disela obrolan, ponsel Callie bergetar.

"1 new whatapp"

Art: Accepted.

Callie🖤 : Really?

Art: Ya. Untuk saat ini.

Callie🖤 : See u 1 jam lagi. Di kost.

Art : Hari ini?

Callie🖤 : Yes.

Art : Harus?

Callie🖤 : Gw ke tempat lo.

Art: Gw kesana 1 jam lagi.

Tanpa disadari Callie tersenyum menatap layar Hp nya.

"Kenapa lo senyum-senyum sendiri?"

"Eh, g-gak. Gak papa."

"Kok Lo gagap? Wah.. Callie Zevanna bisa tergagap?" Joanna meneliti wajah Callie.

"Gak kok. Asal aja lo." Callie mencoba menutupi wajahnya yang memerah.

"Kenapa muka lo sumringah coba? Emang whatapp dari siapa sih? Hayo ngaku.." Joanna menggoda.

"Nyokap, ngirimin foto waktu gw kecil." Callie berkilah.

"Mana sini gw liat, penasaran juga gw dulu lo cantik apa gak?" Joanna menarik ponsel Callie.
Cepat tangan Callie menahan ponsel itu.

"Hheey. Privasi, baby. Sorry." Kata Callie coba menginstrupsi.

"Idih. Pasti lo jelek ya waktu kecil. Sampe takut banget di liat."

"Enak aja. Gw cantik dari orok kali." Callie pura-pura merajuk.

"Yuk, gw musti balik. Gw lupa ada yang harus gw kerjain." Tambah Callie.

"Sekarang?" Joanna melongo.

"Tahun depan, ya sekarang lah sayangku." Callie berdiri dan mengambil tas nya.

"Lah, gw mau ke Zara bentar Call. Lo duluan aja deh, gak papa. Ntar gw balik gampang."

"Beneran? Gw anter aja deh, besok gw temenin lo ke Zara nya. Gimana?"

"Gak usah, gak papa. Lo duluan aja, udah disini juga. Tanggung."

"Beneran nih? Gw jadi gak enak."

"Lo bisa gak enak juga?"

"Sialan lo, gw serius Jo. Besok, janji gw bakalan temenin lo shopping. Yuk?"

"Bercanda kali Call. Gak papa sayang, cantik, cinta. Lo duluan aja, gw ntar balik nya gampang. Aman kok." Joanna terkekeh melihat sikap Callie yang terlihat serba salah.

"Beneran ya?"

"Bener, serius. Dah sana, pergi. Ntar gw berubah pikiran loh." Joanna meyakinkan.

"Thankyou, beb'cu.." Callie menarik Joanna dan memeluk nya.

Callie Segera meninggalkan mall itu bergegas menuju kost.

-TH-

LUSTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang