🍁
"Art.. bangun." Callie menggerak-gerakan lengan Arthur
Jerit alarm seperti biasa Membawa Callie kembali dari alam mimpi nya.
Callie menarik ponsel nya dan mematikan alarm.
Merenggangkan tubuhnya yang kaku akibat semalam berbaring di dada Pria tampan yang masih berkelut dalam lelap disamping nya itu.
Wajah tampan dan tenang Arthur saat tidur terlihat menyejukkan dada Callie.
Walau tidak tega menganggu tidur Arthur, Callie harus membangunkan nya Sebelum mereka terlambat pergi ke kampus.
"Art.." lagi panggil Callie.
"Umm." Gumam Arthur masih dengan mata tertutup.
"Bangun. Udah jam 8."
"Bentar lagi." Jawabnya dengan suara berat dan parau, terdengar seksi ditelinga Callie.
Callie memutuskan membiarkan Arthur melanjutkan tidur nya, dan lebih baik sekarang dia mandi.
Tapi tangan Arthur menarik tubuh Callie saat dia hendak berdiri dan Arthur bersimpun dileher Wangi khas gadis itu.
Sesuatu dalam hati Callie tergelitik. Rasa nyaman menyelimuti Callie saat Arthur mendekapnya seperti sekarang.
"Gw harap semua nya gak berakhir seperti yang gw takutin ya, Art. Karena gw gak bakal sanggup sekali lagi terluka." Batin Callie.
Callie menarik lembut tangan Arthur dan memindahkannya, berharap gerakan itu tidak membangunkan Arthur yang terlihat masih tertidur pulas.
Pelan-pelan Callie berjalan menuju kamar mandi.
Beberapa saat..
Tangan Arthur meraba-raba tempat disampingnya, tapi tidak menemukan yang dicari.
Bukan ponsel, tapi tubuh beraroma vanilla itu.Mata kantuk Arthur dipaksa terbuka, mencari keberadaan Callie.
Tapi Arthur tidak melihatnya.Arthur menggosok-gosok matanya, berharap kantuk cepat menghilang.
Dari balik pintu, Arthur melihat Callie keluar hanya dengan handuk yang melilit tubuh berisi nya.
"Morning, tukang tidur." Sapa Callie.
"Umm. Udah jam berapa?"
"Jam 8.30. Lo gak ada kelas?"
"Ada, jam 10."
"Oh." Jawab Callie sambil memilah-milah pakaian nya dilemari.
"Kelas lo jam berapa?"
"Sama. Jam 10. Kelas nya Pak Suryo kan?"
"He-eh." Jawab Arthur seraya duduk, menarik kaos nya dan memasukan nya melewati kepala.
"Gw balik." Kata Arthur kemudian setelah dia sudah memasang kancing celana chino cream nya dengan sempurna.
"Ok."
Tanpa disangka, Arthur menghampiri Callie dan mengecup keningnya lalu berlalu, menghilang dibalik pintu.
Meninggalkan Callie yang membeku, dan bingung atas sikap Arthur barusan.
Serta membuat bunga mekar di dada Callie, hati nya merekah seperti bunga pada musim semi.☝🏻Arthur ☝🏻
-TH-
KAMU SEDANG MEMBACA
LUST
Romance-2nd- WARNING‼️‼️‼️ 21++ 🔥🔥 Kebijakan pembaca sangat dibutuhkan. So, pilih bacaan sesuai umur ya..✌🏻 *** Callie," Gue mau loe jadi partner sex gue.." Arthur," What?!! Lo gila?!" Pengkhianatan Cinta pertama nya membuat Callie berubah menjadi gadi...