🍂
Mata Callie memicing, mencoba mencari apa yang menghalangi kaki nya barusan.
Tapi tidak menemukan apapun selain seseorang yang bersandar pada dinding disamping toilet.
Tanpa bisa menahan kesal.
Callie berencana menghardik siapa yang sengaja menyandung kaki nya."Heh! Siapa disana?!" Bentak Callie.
Wajah seseorang itu tampak samar-samar karena lampu yang remang.
"Gw." Jawab cowok itu santai.
"Sialan. Lo cari masalah." Callie maju hendak nampar orang itu dan seketika tangan cowok itu menangkap pergelangan tangan Callie.
Cowok itu maju mendekatkan wajah nya tepat didepan wajah Callie.
"Heh! Elo?!" Mata Callie melebar melihat siapa dibalik cahaya remang itu.
Arthur.
"Iya. Kenapa?!" Tanya Arthur dingin.
"Lo cari masalah?!"
"Emang. Gw mau kasih pelajaran buat mulut nyinyir lo." Ujar Arthur.
"Cowok sialan. Siapa yang nyinyirin lo?!"
"Lo kira gw budek? Seenak nya bilangin gw sialan, terus tadi gak usah sewot-sewot ke gw. Rese. Dan stop bersikap kayak segala nya, sok cantik banget!"
"Heh! Mau gw sok cantik atau gak, bukan urusan lo. Lagian siapa yang ngomongin lo sialan? Emang cowok didunia cuma lo aja?!"
Dalam batin Callie sebenarnya dia merasa bersalah memaki Arthur padahal cowok itu tidak pernah menganggu nya.
Hanya saja, Callie tidak akan pernah mau kalah dari cowok sok dan sialan itu.
"Sial nya di ruangan itu cuma ada gw dan gw cowok, dan kemungkinan besar memang gw yang lo katain."
"Jadi, disini siapa yang sok ganteng? Gak usah Ge-er deh."
"Ge-er? Kumat deh, sok cantik. Lo kira semua cowok suka gitu sama lo?" Nada Arthur penuh sarcastic.
"Iya. Emang kenapa kalo gw ngerasa gitu? Masalah buat lo?"
"Gak semua kali. Gak usah sok, non. Karena gw gak merasa lo cantik apa lagi menarik."
"Ha. Ha. Ha. Jelas. Lo kan homo." Callie mengendus dengan nada mengejek.
"Jadi, sekarang lepaskan gw, homo." Callie mencoba menarik pergelangan tangan nya tapi Arthur tetap meremas nya bahkan semakin kuat."Homo? Gw gak yakin sih, gw homo apa gak. Kalo gitu, mumpung lo disini. Kita buktikan Gw homo apa gak?" Kata Arthur seraya tertawa licik.
"Apa mad—..." kata- kata Callie terpotong oleh tabrakan bibir Arthur.
"Gw bakal kasih lo pelajaran, cewek rese." Arthur memaki dalam hati.
Bibir nya mencoba melumat kasar bibir penuh merekah milik Callie.
Meski tidak yakin, Arthur bakal kasih pelajaran buat cewek rese itu.
Walau dia harus kehilangan ciuman pertama nya.Bagi laki-laki ciuman pertama itu gak penting kan?
Itu cuma sekedar kegiatan bibir menabrak bibir. Kan?
Bukan sesuatu yang besar. Kan?Perasaan bergejolak memenuhi dada Arthur.
Meski tidak pernah.
Arthur tidak selugu itu sehingga tidak tau cara berciuman.Dia sering melihat nya dalam adegan-adegan film dewasa yang sering genk mereka tonton.
Tangan Callie berkali-kali mencoba mendorong dada Arthur dan mulutnya menutup rapat.
Tapi tangan Arthur mengunci kedua pergelangan tangan Callie.
Lidah nya memaksa menerobos sela mulut yang masih Callie tutup rapat.Perlahan Callie membuka mulutnya hingga membiarkan lidah Arthur berkelana ke dalam mulut nya,
sampai..
"Argh. Shit!" Arthur memaki.
Callie mengigit lidah Arthur membuat Arthur merintih dan melepaskan ciuman nya.
Cepat Callie mendorong tubuh Arthur dan berjalan cepat meninggalkan cowok yang masih kesakitan akibat gigitan Callie itu.
-TH-
KAMU SEDANG MEMBACA
LUST
Romance-2nd- WARNING‼️‼️‼️ 21++ 🔥🔥 Kebijakan pembaca sangat dibutuhkan. So, pilih bacaan sesuai umur ya..✌🏻 *** Callie," Gue mau loe jadi partner sex gue.." Arthur," What?!! Lo gila?!" Pengkhianatan Cinta pertama nya membuat Callie berubah menjadi gadi...