25

3.4K 100 2
                                    

🍁🍁🍁

Akhirnya pesta gila semalam berakhir pukul 2 pagi.

Hampir semua mabuk, kecuali Callie. Dia sedang tidak mood mabuk.

Mungkin efek kelamaan tidur siang tadi membuat Callie susah memejamkan mata nya.

Ini bakal jadi malam yang panjang bagi Callie, ketika lamunan perlahan menerobos kesadaran Callie.

Wajah Jace muncul.
Kenangan tentang masa lalu nya memenuhi pikiran gadis itu.

Saat Jace mencium nya, saat Jace membenam kan diri didalam diri nya.

Membuat airmata menggenang dipelupuk mata biru Callie.

Cepat Callie mengusap airmata itu agar tidak membasahi pipinya, tapi terlambat.
Pipi nya sudah terasa panas.

Isakan bahkan berhasil lolos dari bibir penuh miliknya. Callie menutup mulutnya dengan kelima jari, menelan isakan itu.

Dia tidak mau membangunkan Joanna dan berujung introgasi yang panjang.

Callie memaksakan matanya tertutup rapat.
Hingga entah kapan, lelap akhirnya menjemput.

🌿🌿🌿

"Call. yuk, bangun." Joanna menggerak-gerakkan lengan Callie.

"Unm.. udah jam berapa, Jo?" Tanya Callie dengan suara kantuk nya.

"Jam 8, yuk. Siap-siap. Ntar kesiangan, panas."

"Ok-ok: bentar ya. Kumpulin nyawa dulu." Callie berusaha membuka mata kantuk nya.

Beberapa saat akhirnya Callie berhasil mengumpulkan kesadaran nya dan segera mandi.

"Oke, udah siap semua ya. Cabut." Kata Joanna.

"Yey.." semua bersorak.

Perjalanan ke air terjun hanya berjarak 30 menit.
Syukurlah kali ini, Callie duduk diapit Gianna dan Trixie. Arthur dan Roman duduk di kursi paling belakang.

🍃🍃

"Gila, adem banget sih disini." Kata Trixie mengagumi pemandangan air terjun yang menghampar indah didepan mereka.

"Gak rugi kan jauh- jauh kesini, worth it." Celetuk Sean.

"Gw mau berenang, terserah kalian mau ngapain." Kata Trixie memutuskan dan segera meletakkan tas nya dipinggir air terjun itu.

Trixie melepaskan sendal jepitnya, lalu bergegas melepaskan kaos putih juga celana pendek jeans nya.

"Wow.. gitar Spanyol." Ujar Sean, mata nya berbinar.

Trixie hanya terkekeh seraya mengacungkan jari tengah nya kearah Sean.

"Gw juga deh. Kasian Trixie sendirian." Timpal Sean, segera melepaskan kaos dan celana pendek nya. Hanya menggunakan boxer.

"Alesan lo. Dasar modus." Ejek Roman.

"Gi, Call, Jo. Seger banget air nya. Nyebur gih buruan." Teriak Trixie dari dalam air.

"Coming." Jawab Joanna dan Gianna.

Mereka berjalan ke tepi air dan melepaskan pakaian nya disana. Lalu melompat kedalam air.

"Gila. Seger bener." Teriak Gianna.

Beberapa saat disusul Roman yang melompat dari tepi kolam itu.

"Call. Buruan masuk." Ajak Joanna.

Sekarang cuma tinggal Callie dan Arthur yang masih berdiri memakai baju lengkap.

"Bentaran. Masih dingin." Callie mencari alasan.

"Art, dorongin Callie donk. Kelamaan tunggu dia nyebur dengan sukarela." Ujar Joanna berteriak.

Callie melemparkan tatapan was-was kearah Arthur yang seperti nya sedang menimbang-nimbang permintaan Joanna.

"Sialan lo, Jo. Gw turun sekarang." Akhirnya Callie menyerah.

Cepat dia berjalan kesamping kolam, dan melepaskan pakaian juga celana nya.

Roman dan Sean membeku menatap tubuh Callie yang hanya dibalut bikini berwarna navy.

"Heh kalian. Ntar lalat masuk baru tau. Gitu amat ngeliatin nya. Kayak baru pertama kali liat cewek aja." Bentak Callie.

Sean dan Roman berkedip cepat dan tertawa genit.

Dari belakang tubuh Callie, mata Arthur memperhatikan setiap inci tubuh indah Callie.

Bokong nya yang montok, payudara nya yang ranum, lekuk pinggang nya yang sempurna.

Meski pernah bercinta dengan Callie, Arthur tidak pernah dengan jelas secara langsung menikmati dan memandang tubuh gadis itu.

Dengan wajah secantik itu dan tubuh sesempurna itu, wajar saja Callie di puja oleh banyak kaum adam.

Tapi, lagi. Lagi.
Arthur menepis pikiran itu.

Baginya, wanita yang banyak di perhatikan oleh kaum adam adalah wanita gampangan dan suka mencari perhatian.
Dan dia benci wanita seperti itu.

Tentu nya Callie salah satu wanita tipe itu.
Makanya dia tidak butuh cinta, hanya butuh sex. Karena hanya ingin pria memperhatikan keindahan tubuhnya.

"Murahan." Maki Arthur dalam hati.

"Sering liat, cuma gak seindah yang ini." Kata Roman.

Kemudian Callie segera masuk kedalam air.

"Makasih." Celetuk Callie seraya mengacungkan jari tengah nya kemudian menyimbur air ke wajah Sean dan Roman.

-TH-

LUSTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang