LUST

42

🍁

Siang hari pukul 3 waktu Bali, akhirnya Callie mendarat
dibandara I Gusti Ngurah Rai.
Matahari terik dan udara panas, masih sama seperti yang Callie ingat.

Walau hampir 6 bulan belum pulang ke Bali, Callie merasa baru kemarin dia berada dikota itu.

Kota dimana dia dilahirkan dan tumbuh besar bersama ibu nya yang merupakan wanita asli Bali, dan ayahnya yang tidak dia ingat dengan jelas rupa nya yang merupakan tourist dari Inggris.

Segera setelah mendarat di Bali, Callie menggunakan taksi menuju rumah sakit untuk mendatangi mommy nya.

Saat Callie sampai, tante Ghea ada disana disamping tempat tidur mommy.

"Loh, Call. Kamu gak kuliah?" Tanya Tante Ghea sesaat setelah memeluk Callie.

"Ijin tante."

"Padahal gak papa kok, Call. mommy mu baik-baik aja. Kan ada tante disini yang jagain." Ujar tante Ghea seraya mengelus lengan Callie.

"Gak papa tante, pas gak ada dosen juga tadi." Callie berbohong.

"Terus kamu sama siapa ke sini?"

"Sendiri tante."

"Pacar kamu?"

"Belum punya pacar, tant." Callie terkekeh.

"Loh. Cantik-cantik kok di anggurin. Apa cowok jakarta mata nya minus semua ya?" Tanya Tante Ghea bercanda tapi dengan nada serius.

"Kayaknya pada slinder tante, jadi kalo liat Callie berbayang." Timpal Callie nyeleneh.

"Ada-ada aja kamu. Eh, Call. Ya udah, Kalo gitu tante pulang mandi bentar ya. Malem tante balik. Jadi kamu bisa istirahat aja dirumah. Biar mommy mu malam tante yang jagain."

"Ok tant, hati-hati dijalan ya."

Tante Ghea mengangguk dan meninggalkan ruangan itu.

Callie menatap mommy nya, wanita berusia 39 tahun itu terlihat masih lelap dalam tidur.

Sesaat mommy bergerak sedikit, Callie menghampiri mommy nya.

"Mommy.. ini Callie, mom?" Callie mencoba membangunkan mommy nya.

"Call.." panggil mommy nya dengan suara serak.

Pengaruh obat bius membuat mommy masih mengantuk.

"Iya, ini Callie mom. Mommy tidur aja dulu ya. Biar cepet pulih."Jawab Callie.

Mommy nya mengangguk lalu kembali dalam lelap.

🍁🍁

Tanpa terasa waktu sudah menunjukkan pukul 7 malam.
Mommy akhirnya bangun dan memanggil Callie.

"Call.."

"Mom, baik-baik aja? Udah enakan?"

"Mommy baik-baik aja, nak. Kok kamu bisa kesini?"

"Naik pesawat mom." Celoteh Callie.

"Iya lah, masa naik delman." Ujar Mommy tidak kalah nyeleneh.

"Nah itu tau." Callie terkekeh.

"Mommy serius ah, kamu ngapain kesini? Gak kuliah emang?"

"Gak ada dosen mom."

"Mommy udah gak apa-apa kok, nak. Udah besok kamu balik ke jakarta, kuliah kamu lebih penting."

"Iihh. Mommy gimana sih, kok anak nya malah diusir-usir. Bilang nya kangen?" Callie pura-pura merajuk.

"Bukan usir-usir. Tapi kan kamu kuliah baby. Nanti kalo suka bolos makin lama lulus nya. Makin lama lagi donk kamu balik ke Bali."
Mommy mulai ngomel, itu tanda nya mommy udah pulih 100%.

Membuat Callie lega.

"Iya mom, besok Callie balik jakarta. Lagian, mommy ngapain sampe bisa terkilir gitu kaki nya?"

"Kemaren latihan salsa, karena terlalu semangat. Kekilir deh kaki nya."

"Ya ampun mom, eksis bener. Biasa nya zumba kok malah jadi salsa sekarang?"

"Pengen aja.." wajah mommy tiba-tiba memerah.

"Ahh. Yang bener? Kok wajah mommy memerah?" Kata Callie menggoda.

"Itu Call, mommy mu lagi kesem-sem sama pelatih salsa nya." Sahut Tante Ghea dari ujung ruangan.

"Haii tante." Sapa Callie.

"Sembarangan kamu, Ghe." Celetuk mommy terkekeh.

"Eh, hai Nata." Sapa Callie lagi pada gadis berumur 2 tahun di bawah nya itu.

Nata itu anak tunggal tante Ghea, dan dulu teman main Callie dari kecil.

"Haii kak, Call." Sapa Nata sumringah.

Masih sama seperti dulu.
Gadis periang.
Kedua gadis itu berpelukan, melepas rindu.

"Nat, bawa si Callie gih pergi nongkrong." Kata Tante Ghea.

"Gak papa tante, nanti aja pas Callie liburan kesini lagi."

"Gak papa Call, masa iya kamu udah jauh-jauh dateng malah ngabisin waktu dirumah sakit. Gak asik banget." Tambah tante Ghea.

"Iya, nak. Jalan gih sana sama Nata. Nongkrong kek apa kek." Timpal mommy.

-TH-