70

2.2K 78 0
                                    

🍁

"Call.... Jo...!" Teriak Trixie melambai dari arah pintu masuk.
Di ikuti Gianna dan Roman.

"Hooii... akhirnya sampe.." jawab Joanna sambil berjalan ke arah mereka.

"Haii, Call.. Haii, Joo.." ucap Roman dengan cengir kuda nya.

"Haloo buciners..." jawab Joanna.

Gianna dan Roman hanya terkekeh.

"Gimana penerbangan nya?" Tanya Callie.

"Not bad. Cuma yaa gitu deh, obat nyamuk.." ujar Trixie sambil melirik ke arah Gianna dan Roman.

"Sembarangan lo. Kan gw dari tadi juga ngajak lo ngobrol." Bela Gianna cemberut.

"Iya.. cuma lo berdua juga gak habis-habis nya ciuman mulu selama penerbangan.." lagi timpal Trixie.

Disambut tawa dari Callie dan Joanna juga Roman.

"Sabar ya, Trix. Namanya juga buciners.. malam ini kita balas." Ucap Joanna disambut anggukan semangat Trixie.

🍁🍁

Beberapa saat mereka masing-masing mulai sibuk memesan makanan.

Callie berkali-kali melihat ponsel nya.Callie menimbang ingin menghubungi Arthur.

Karena sudah sejak dia sampai di Bali, dia tidak bertukar kabar dengan cowok itu.

Aneh rasanya karena beberapa minggu terakhir dia menghabiskan banyak waktu bersama Arthur.

Akhirnya.
Callie membuang keinginan nya untuk menghubungi Arthur hanya sekedar berbasa basi.

"Eh, gw dengar ntar Sean nyusul?" Tanya Joanna pada Roman membuka pembicaraan.

"Rencana nya.."

"Kapan?" Tanya Trixie.

"Besok atau lusa.."

"Sendiri?" Tanya Trixie.

Callie lega Pertanyaan itu dilontarkan Trixie.
Pertanyaan yang sebenarnya ingin dia tau.

"Katanya sih Sendiri." Jawab Roman seraya menyesap minuman nya.

"Teletubis minus one." Celetuk Callie.

"Yahh.. Arthur gak ikut?" Tanya Trixie terdengar kecewa.

"Kayaknya sih gak, kemaren dia bilang mau balik ke Singapore." Ucap Roman.

Membuat Callie sedikit terkejut.

"Singapore?"
Arthur gak pernah singgung masalah itu.
"Ada apa di Singapore? Pacar? Orangtua?" Callie menebak-nebak.

"Yahh.. sepi deh." Ujar Trixie tidak semangat.

"Ntar kita cari di sini aja, Trix. Di Bali banyak.. mau model apa juga banyak, produk lokal juga oke." Kata Joanna seraya menaik-naikan alisnya. Menggoda Trixie.

"Paling gak, gak ngiler lah ya liat si duo bucin ini cumbu'an mulu." Ujar Trixie akhirnya.

Gianna melemparkan kentang goreng nya kepada Trixie yang terkekeh.

"Hooiii.. mikirin apa?" Tanya Trixie yang memperhatikan Callie terdiam, sibuk dengan lamunan nya.

"Eh.. gak. Gak ada apa-apa. Kenapa?" Callie kelabakan, karena Trixie menangkap nya melamun.

"Ngelamunin apa sih, Call?" Tanya Joanna.

"Gak, cuma lagi mikirin mommy." Callie berkilah.

"Nyokap lo kenapa?" Tanya Trixie.

"Ya gak papa. Gw cuma gak enak aja, baru sampe tapi gak nemenin doi." Callie mencoba mencari alasan.

"Gw ajak Callie nginep bareng kita di Villa." Joanna menjelaskan kepada Trixie yang sempat memasang wajah bingung.

"Oh.. iya lo nginap sama kita aja. Jadi ntar pas Sean dateng bisa private party di Villa." Ujar Trixie.

"Ogah ah. Bosan. Collab sama itu-itu aja. Cuma beda tempat doank." Ujar Callie bercanda tapi tidak tersenyum.

"Idih.. ya kita cari anggota baru donk di sini.. Sean sama Roman kan bodyguard kita, ya kan Rom?" Kata Trixie.

"Yes, madam." Ujar Roman seraya mengangkat jarinya ke kening.

...
Malam berlalu dengan seru, walau tidak full team.
Tidak mengurangi keseruan mereka yang sudah mulai sibuk Dari acara ngobrol dan makan malam biasa, menjadi minum dan bergoyang ringan dimeja mereka sambil menikmati live musik yang dibawakan band setempat.

-TH-

LUSTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang