🍂
"Cantik banget sih." Kata Joanna menyambut Callie dengan pelukan yang sudah tiba lebih cepat dari biasa nya.
Akhirnya Joanna bisa memaksa Callie menggunakan baju berwarna putih.
"Thankyou, my baby." Jawab Callie dengan nada dibuat-buat manja.
"Call, coba lo sering-sering pake baju yang berwarna biar aura ceria lo keluar. Masa iya tiap hari cuma pake baju warna abu, item, navy." Omel Joanna.
"Bagus aja kok. menurut gw."
"Iya, tapi bentuk tubuh gitar Spanyol lo itu gak keliatan. Ketutup."
"Gak harus di liatkan, kan?" Jawab Callie mulai kesal mendengar Joanna mulai ceramah.
"Ya paling gak, pake yang berwarna dikit napa, cantik." Kata Joanna sambil mencubit gemas pipi Callie.
"Excited? Tumben lo gak telat." Tanya Trixie yang barusan sampai disana.
"Bosan di kost'an." Jawab Callie seadanya.
"Apapun. Yang penting lo dateng." Tambah Joanna.
Trixie dan Gianna hanya terkekeh liat sikap mendominasi nya Joanna.
"Sean and genk jadi dateng malem ini?" Tanya Trixie excited.
"Jadi, paling bentar lagi juga sampai." Jawab Joanna.
"Eh. Roman itu lembut juga ya. Ingat gak, Jo? Dia dengan sabar ngurusin lo pas muntah?" Tanya Gianna.
"Ingat. Dan gw ingat lo-lo pada gak pada bantuin gw. Malah dia yang bantu. Parah sih kalian, gak setia kawan." Joanna pura-pura kesal.
"Tuh, si Gianna sama Trixie kan sibuk joget-joget sama Sean." Celetuk Callie.
"Dan lo ngapain, Call?" Tanya Joanna.
"Joget." Callie terkekeh.
Sadar kalo dia juga gak bantuin Joanna malam itu."Eh, tuh mereka dateng." Kata Gianna menunjuk kearah pintu.
"Hallo.. semua." Sapa Roman.
"Hai." Jawab Joanna, Gianna dan Trixie serempak.
Callie hanya diam, seraya memperhatikan wajah tampan tapi menyebalkan Arthur yang membuang muka saat tatapan mereka bertemu.
"Udah lama?" Tanya Sean basa basi.
"Lama." Jawab Callie ketus.
"Gak juga kok. 15 menit lah." Putus Joanna seraya menyikut lengan Callie yang duduk disamping nya.
"Sorry ya. Tadi soalnya nungguin si Arthur nih. Ketiduran." Sean terlihat tidak enak.
"Kalo lama mending ditinggal aja. Jangan buat orang nunggu kali." Callie mengendus.
Sebenarnya bukan masalah kalo genk Sean lama, toh Callie juga baru tiba.
Cuma Callie gak suka aja sama Arthur."Udah donk Call, kan kita mau have fun." Putus Trixie.
Callie cuma diam seraya membuang muka.
Arthur sedari tadi hanya diam menatap tajam ke arah Callie."Pesen minum dulu guys." Timpal Gianna.
Beberapa saat, mereka masing-masing sudah sibuk bergoyang di kursi.
Tidak lama Gianna dan Trixie turun ke dance floor bersama Sean.
Sedangkan Roman sibuk bersenda gurau dengan Joanna.Callie hanya sibuk menonton ratusan pasangan muda yang asik bergoyang di dance floor sambil menyesap gelas ke-5 coctail nya.
Meski sudah sedikit tipsy, tapi Callie bisa menguasai diri.
Karena alkohol bukan hal yang baru bagi Callie, kebiasaan minum dari mommy nya membuat Callie cukup kebal dengan cairan itu.
"Gw ke toilet dulu, Jo." Callie menarik lengan Joanna dan berbisik.
"Ok." Jawab Joanna cepat.
***
Selesai merapikan sedikit rambut nya yang sudah tidak rapi dan memoles lipstick beige champagne miliknya.
Callie segera bergegas kembali menuju meja tempat teman-teman nya berada.
Sampai kaki Callie tersandung oleh sesuatu.
"Sial!" Callie setengah berteriak, cepat-cepat menyeimbangkan tubuh dan segera membalikkan badan nya.
Ingin melihat apa atau siapa yang dengan brengsek nya membuat dia hampir jungkir balik.
-TH-
KAMU SEDANG MEMBACA
LUST
Romance-2nd- WARNING‼️‼️‼️ 21++ 🔥🔥 Kebijakan pembaca sangat dibutuhkan. So, pilih bacaan sesuai umur ya..✌🏻 *** Callie," Gue mau loe jadi partner sex gue.." Arthur," What?!! Lo gila?!" Pengkhianatan Cinta pertama nya membuat Callie berubah menjadi gadi...