23

3.3K 106 2
                                    

🍁🍁🍁

"Apa bener lo homo?" Tanya Callie.

Serentak semua menahan napas mendengar pertanyaan Callie.

Mata Arthur sempat membulat untuk sesaat kemudian cepat kembali ke mode acuh.

"Wah parah sih pertanyaan nya." Timpal Trixie seraya menggeleng.

"Art, jawab atau minum." Tanya Joanna.

"Iya, homo." Jawab Arthur tanpa beban.

"Really?!" Tanya Trixie dengan suara terdengar sedikit lebih keras dari yang dia madsud.

"Sorry, but Yes. I am." Lagi timpal Arthur santai.

"Lo gila bro, untung kita gak tidur sekamar." Kata Sean terkekeh, sambil mendorong lengan Arthur.

Callie hanya menggeleng tak percaya mendengar jawaban Arthur, dan Arthur hanya tersenyum simpul penuh kemenangan melihat ekspresi Gadis itu.

Permainan berlanjut hingga waktu sudah menunjukkan pukul 11 malam. Semakin malam permainan itu semakin panas, dan gila.

Roman dan Gianna sudah mulai mabuk, Joanna juga sudah mulai melantur.
Berbicara dengan nada yang di ulur-ulur.

"Next session gak pake hukuman ya, jadi apapun pertanyaan atau tantangan wajib di lakukan. Ok?"

"Call, giliran lo." Perintah Joanna.

"Dare." Pilih Callie.

"Gw tantang lo, buat cium um... Sean?" Joanna terkikik.

"Ogah. Gila lo."

"Buruan Call, kan rules nya harus nurut."

"Gak, Jo. Gw gak cium sembarang orang. Macem-macem deh lo."

"Callie, Callie. Callie.." sorak semua nya. Kecuali Arthur.

Mata Arthur melebar mendengar permintaan konyol Joanna yang sudah mulai tipsy.

"Mending gw salto, ogah ah."

"Gw gak gigit kok, Call." Kata Sean tersenyum malu seraya mengusap bibir bawah nya dengan lidah.

"Gak, Sean. Sorry, cuma gw gak kissing sembarang orang." Callie menolak.

"Cuman rapatkan bibir lo ke bibir Sean, Call. Bukan beradu lidah. Buruan. Lo gak asik deh. Gianna aja tadi nyium Roman."

"Lah, dia kan emang doyan. Gw gak."

Joanna menarik lengan Callie dan mendorong tubuh sahabat nya itu sehingga tubuh Callie menabrak tubuh Sean.

Cepat Sean mengecup bibir Callie membuat Gadis itu tersentak kaget.

"Yey. Finally. Gitu aja kok susah sih, Call." Kata Joanna.

Sean yang mulai tipsy hanya tersenyum malu-malu.

"Gw tidur duluan, ngantuk." Suara seseorang membuat semua mata sontak menatap kearah suara itu.

Arthur.

"Mau kemana bro, ini masih belom kelar." Teriak Roman dengan nada terulur.

Arthur hanya menangkat tangan nya melambai tanpa berbalik.

"Ga seru ih, Arthur gak ada." Kata Trixie pura-pura manyun.

"Ya udah, lanjut. 1 kali putaran lagi ya." Kata Joanna.

"Gw skip deh. Puyeng kepala gw."

"Gak usah alesan, Call. Gak mungkin cuma soju aja bisa buat lo puyeng. Duduk sini. Cuma 1 putaran lagi, janji."

Callie memutar matanya lagi, dan segera duduk menuruti keinginan sahabatnya itu.

"Sean, truth or dare."

"Truth deh."

"Okay, posisi sex favorite lo?" Joanna terkikik mendengar pertanyaan nya sendiri.
Di ikutin suara cekikikan yang lain.

"Woman on top." Jawab Sean tanpa malu-malu.

"Oouuhhh..." Semua melolong.
Kecuali, tentu nya Callie.

"Trixie, truth or dare." Tanya Sean.

"Truth juga deh."

"Wah, lagi pada jujur ya. Bakal makin seru nih." Roman berseru.

"Trix, apa hasrat terbesar lo." Lagi tanya Sean.

"Having sex di alam bebas." Jawab Trixie setengah tersipu.

"Wow. Liar juga lo, Trix." Timpal Roman terkekeh.

"Roman, truth or dare." Tanya Trixie.

"Karena lagi pada jujur mode on, gw truth aja deh."

"Lo pernah having sex sama lebih dari 1 cewek gak?" Tanya Joanna.

-TH-

LUSTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang