🍁
"Iya, sekarang.. ok?" Ujar Callie.
"K-Kondom, gw gak punya." Arthur terbata mencoba mencari alasan.
"Gak having sex sekarang , cuma making out mungkin." Callie tersenyum simpul seraya mengigit bibir bawahnya.
Tidak pernah sekalipun terlintas dibenak Arthur akan kehilangan keperjakaan nya seperti ini, walau memang Arthur tidak pernah repot-repot memikirkan hal itu.
Tidak bisa dipungkiri Dia salah satu pemuda kikuk terutama dalam hal sensitive seperti sex, bahkan Arthur belum pernah mimpi basah.
Entah itu normal atau tidak, Arthur tidak pernah ambil pusing tentang hal itu.
"Dan, dimulai dengan?"
Tanpa menjawab, Callie memindahkan tubuhnya diatas pangkuan Arthur.
Membuat tubuh Arthur menegang."Lo pernah pegang ini?" Tanya Callie seraya menarik tangan Arthur meletakkan nya diatas payudara ranum nya.
"Gak." Arthur berusaha menahan ketegangan yang sekarang memenuhi setiap denyut nadi nya.
"Ok."
Callie membawa tangan Arthur untuk membelai payudara nya yang terbungkus bra warna merah terang.
Pemandangan itu terlihat jelas dibalik kaos tipis berwarna putih yang Callie kenakan.
"Lo perjaka?"
"Kurang lebih."
Mendengar Arthur seorang perjaka membuat Callie lebih bersemangat, paling gak dia bisa beradventure mengajarkan sesuatu yang baru pada Arthur dan sebagai pemula tentu Arthur akan menuruti kemauan Callie.
Callie turun dari pangkuan dan berlutut didepan lutut Arthur, tangan nya membelai kancing celana Arthur, "buka" perintahnya.
Bagai tersihir Arthur hanya diam dan mengikuti perintah Callie.
Arthur menurunkan jeans nya hingga ke paha, menyisakan boxer Calvin klein putih miliknya.
Dibalik boxer itu, kekerasan Arthur terlihat mengetat disana.
Callie menarik ujung boxer yang masih terbingkai indah diperut berotot Arthur.
Tidak terbayangkan bagi Callie bahwa tubuh Arthur akan seatletis ini.
Mata Callie menatap kedalam mata Hazel milik Arthur Saat jari-jari Callie menyentuh kulit perut Arthur, rahang Cowok itu mengeras.
Callie dengan lembut dan pelan menurunkan boxer hingga kekerasan Arthur tepat berada didepan Callie.
Kekerasan Arthur begitu besar dan panjang. Membuat Callie sempat menelan ludah nya membayangkan benda itu mengisi dirinya nanti.
Tanpa menunggu lama, Callie membawa setengah kekerasan Arthur kedalam mulutnya, dan melumat nya pelan.
Membuat Cowok tampan itu tanpa sadar merintih nikmat.
Arthur memejamkan mata nya menerima setiap sengatan kenikmatan yang diberikan bibir Callie.
Callie melepaskan hisapan nya, dan kembali menjilati bola kembar milik Arthur yang juga sudah mulai mengejang.
"Shit. Rggh.." tanpa bisa ditahan, umpatan disertai rintihan berhasil lolos dari bibir Arthur yang masih terhanyut dalam gelombang kenikmatan.
Tidak butuh waktu lama, akhirnya Arthur sampai pada pencapaian pertama nya.
Dan akhirnya, Arthur kehilangan status perjaka nya dimulut Callie.
Gadis yang begitu tidak disukai nya."Lo mau coba sesuatu yang lain?" Tanya Callie seraya merapikan bibirnya yang berlumuran cairan panas Arthur.
"Mungkin. Punya lo." Kata Arthur akhirnya tidak yakin, tapi dia harus mencoba.
Bukan nya gak adil, kalo cuma cowok nya puas, tapi cewek nya gak, kan?
"Ok." Callie menarik tangan Arthur dan membawa nya ke atas ranjang.
"Lepasin baju better deh, pake boxer aja." Kata Callie menyarankan.
Arthur menurut dan melepaskan baju kaosnya, tapi tetap menggunakan celana Ripped jeans nya.
Callie terperangah melihat tampilan atletis Arthur, otot perut dan lengan nya bagus saat dia menggunakan pakaian lengkap.
Tapi saat tidak, itu benar-benar terlihat sempurna.
"Pernah coba?" Tanya Callie lagi.
"Belum, tapi kayaknya bisa." Arthur menjawab jujur, membuat Callie tersenyum simpul.
"Oke, suprised me." Callie menjawab.
Arthur berada diantara paha Callie dan menarik celana chiffon navy itu.
Meletakkan nya entah dimana.Butuh beberapa detik sampai akhirnya Arthur berani menyentuh celana dalam merah berbentuk taiga itu.
Dari atas, Callie hanya memperhatikan gerakan amatir Arthur sambil menahan gejolak panas yang mengaduk perutnya.
Callie hampir frustasi menunggu Arthur bergerak dibawah sana.
Beberapa saat, akhirnya Arthur melepaskan celana dalam itu; dan menyentuh paha bagian dalam Callie. Membuat Callie mendesah pelan.
Tidak yakin tapi ingin, Arthur membelai lembut klitoris Callie yang sudah membengkak dan berdenyut.
Membuat Callie melengkungkan pinggulnya."Sial. Apa yang gw lewatkan selama ini." Runtuk Arthur dalam hati.
Desahan kecil Callie membakar gairah Arthur sehingga Arthur berani memasukan jari nya pada tengah tubuh Callie yang sontak membuat Callie merintih nikmat.
"Ahh.." Callie merintih seraya mengigit bibir bawahnya.
Jari Arthur bergerak keluar masuk kedalam keketatan Callie dengan pelan dan menggoda.
Membuat Callie mendesah frustasi."Faster, Art." Callie memohon.
"As you ask." Kata Arthur kemudian menggerakan jarinya keluar masuk lipatan Callie dengan cepat seraya bibirnya menciumi lembut paha Callie.
Beberapa saat sampai akhirnya Callie mendapati pelepasan nya.
Membuat Callie terengah-engah.Begitu basah dibawah sana; juga pada jari tengah Arthur.
Setelah melakukan beberapa kegiatan, akhirnya kecanggungan kembali mengisi atmosfer diantara mereka.
"Lo bisa balik, kalo lo mau balik." Akhirnya Callie memecahan keheningan diruangan itu.
"Ok." Arthur menjawab singkat, seraya berdiri.
"Jangan lupa stock kondom ya." Callie mengingatkan.
Arthur hanya menjawab dengan jempol nya dan menghilang dibalik pintu putih tulang itu.
-TH-
KAMU SEDANG MEMBACA
LUST
Romance-2nd- WARNING‼️‼️‼️ 21++ 🔥🔥 Kebijakan pembaca sangat dibutuhkan. So, pilih bacaan sesuai umur ya..✌🏻 *** Callie," Gue mau loe jadi partner sex gue.." Arthur," What?!! Lo gila?!" Pengkhianatan Cinta pertama nya membuat Callie berubah menjadi gadi...