LUST

54

🍁

Semalam akhirnya Callie pulang menggunakan taxi.

Callie tidak kembali keruangan dimana teman-temannya berada, dia sudah kembali ke kesadaran nya 100% dan kembali bergabung dengan teman-teman nya yang sudah mabuk bukan pilihan yang tepat.

🍁🍁

Arthur memacu mobilnya cepat membelah jalanan malam kota Jakarta.

Setelah beberapa saat dia berkeliling akhirnya Arthur memutuskan pergi ke kost Callie.

Hanya ingin memastikan apakah gadis itu akan pulang, dan apakah pulang dengan selamat.

Arthur memarkirkan mobilnya di ujung jalan 2 rumah dari kost Callie.

Hampir 30 menit akhirnya mata Arthur menangkap kehadiran sebuah mobil sedan biru dan berhenti didepan kost Callie, terlihat Callie turun dari mobil itu dengan sepatu di jinjing di tangan nya.

Sebagian diri Arthur lega akhirnya gadis itu pulang, sebagian lain nya ingin turun dan menyeret gadis itu keranjang dan meniduri nya dengan keras dan kasar sepanjang malam demi meluapkan kemarahan dan kerinduan nya.

Tapi Arthur membuang pikiran itu. Setelah Callie menghilang di balik pintu putih nya, Arthur segera memacu mobil nya kembali menuju kost.

🍁🍁🍁

Hari ini hari sabtu dan Callie tidak punya apapun untuk di lakukan.

Jam baru menunjukkan pukul 9 pagi ini, meski kepala Callie pengar akibat minuman nya semalam.

Callie memaksakan diri untuk mandi.
Minimal bisa membuang sisa-sisa bau asap rokok dari rambut dan tubuhnya.

Disisi lain Callie berharap air bisa melarutkan rasa tidak nyaman yang bersarang didada nya saat ini.

...
Dering ponsel Callie mengalihkan pandangan nya dari laptop.
Callie sedang menonton film After.

Nama "Joanna" pada layar ponsel nya.

"Ya.. Jo."

"Call. Lo semalem kok menghilang?" Tanya Joanna dari seberang sana.

"Gw balik duluan. Sorry gak sempat pamit. Habis kalian lagi pada asik gitu. Jadi gak enak mau ganggu."

"Ya elah. Ya minimal pamit kali, cantik. Gw pikir lo ilang di gondol om-om."

"Sialan lo. Iya, sorry. Sorry."

"Eh. Lo malem ada mau kemana?"

"Gak ada sih. Di kost'an aja. Kenapa?"

"Jalan yok. Masa malam minggu di kost'an aja."

"Duh, skip dulu deh Jo. Masih pengar banget bekas semalem nihh."

"Lemah ah lo. Malem kita cuma pergi makan kok. Abis itu kalo lo gak mau lanjut boleh balik duluan."

"Ntar deh gw pikir ya. Gak janji. Emang siapa aja?"

"Biasa.."

"Duh. Gak bosan apa collab sama Teletubbies mulu?"

Joanna terkekeh.

"Mereka asik kok, Gak ada salah nya kan. Eh, Call.." panggil Joanna dengan nada yang Callie tau akan memulai sebuah gosip.

"Yaa.. ada gosip baru apa, Jo? Lo dapet partner asik? Atau jackpot lagi?" jawab Callie menebak-nebak.

"Sialan lo. Masa iya jackpot mulu. Gak lah! Partner sih ada aja, cuma SNI. Jadi Belom memenuhi standar untuk dipamer kan." Ujar Joanna terkekeh.

"Terus? Gosip baru apa?"

"Itu.. Cewek semalem, yang bareng Arthur. Inget gak?"

"Yoa... inget. Emang Kenapa?" Meskipun malas mendengar sesuatu tentang Arthur, Callie tidak bisa menepis rasa penasaran nya.

"Ternyata cewek itu si Nancy, senior yang diceritain Sean. Yang pernah buat Arthur berantem sama cowok nya."

Oh. Pantas saja wajah gadis itu terlihat tidak asing dan seperti nya Arthur mengenal gadis itu.

Karena kalo tidak, tentu Arthur tidak akan berbaik hati menghiraukan gadis itu.

"Ohhh.. Terus?"

"Nah bener kan kata gw, kalo Arthur itu gak homo."

"Lah? Emang Apa hubungan nya coba?" Callie terdengar sedikit kesal.

"Ya berhubungan donk, Call. Nih ya.. Buktinya Arthur dateng ke club semalam bareng dia. Mungkin aja mereka pacaran, ya kan? Apa lagi gosip nya Nancy sama Rio udah putus." Joanna berkata bangga seperti tebakan nya itu benar ada nya.

"Gw sih gak yakin mereka pacaran." Elak Callie, berusaha mengusir rasa kesal dalam dirinya.

"Kok lo kayak gak terima banget sih kalo Arthur itu bukan homo? Sebenci itu emang lo sama dia?"

"Bukan gak terima, kan gw ngomong berdasarkan pengakuan dia aja. Lagian gw gak benci kok sama dia. Biasa aja."

"Ya bisa aja dia boong. Kan gak ada bukti dia homo. Oia.. lupa. Kalian kan kayak tom & jerry." Joanna terkekeh.

"Ya udah deh, gw lanjut nonton dulu. Kirain ada gosip seru apa, Males kalo bahas mereka." Putus Callie.

"Ya udah, ya udah. Jangan lupa kabarin gw ya."

"M'kay. Bye." Kata Callie akhrinya menutup telp.

-TH-